Gimana caranya kita bisa rela.
Kalau pas kita berdoa minta sesuatu.
Allah malah ngasih kita ujian.
Gimana caranya biar kita rela.
Kalau kita ditolak dengan alasan-alasan.
Yang kadang-kadang gak masuk akal.
Padahal kita udah berjuang untuk.
Caper-caperan, habis-habisan.
Modalnya juga udah keluar banyak, tapi ditolak.
Gimana caranya kita rela atau lega.
Seseorang yang dekatnya dengan kita.
Tapi nikahnya sama orang lain.
Gimana caranya kita bisa rela?
Nah, ini semua adalah tentang syarhussadr (berlapang dada).
Berlapang dada pertama yang paling penting adalah.
Berlapang dada terhadap ketentuan Allah.
Seberapa besar lapang dada kita.
Sehingga dada kita itu muat dengan kesalahan orang.
Makin lapang, makin banyak kesalahan orang.
Yang muat di dalam dada kita.
Gak sampai bikin kita nyesek.
Dada kita itu sesek tergantung kelapangannya.
Bukan tergantung masalahnya.
Ada orang yang masalah sepele bikin dia nyesek.
Ada orang yang masalahnya udah luar biasa.
Dia masih kayak biasa-biasa aja, kenapa?
Bedanya bukan masalahnya.
Tapi yang membedakan itu adalah shahrussadarnya.
Lapang dadanya, bukan masalahnya terlalu besar.
Tapi dadanya mungkin belum lapang.
Sehingga salah satu yang kita selalu do’ain itu apa?
Robbisyrah lii sadrii.
Ya Allah lapangkan dada saya.
Baru yang kedua.
Wa yassir lii amrii.
Ya Allah mudahkan urusan saya.
Jadi kalau dadanya udah lapang.
Maka urusannya jadi mudah.
Kalau dadanya udah lapang.
Maka hidupnya jadi mudah.
Kalau dadanya udah lapang.
Maka hubungannya dengan pasangan jadi mudah.
Kalau dadanya udah lapang.
Maka hubungan dengan parter/temen kerja jadi mudah.
Robbisyrah lii sadrii, wa yassir lii amrii.
Pentingnya shahrussadar atau lapang dada.
Supaya kita bisa nyaman.
Ketika menghadapi situasi ataupun.
Perilaku yang tidak sesuai dengan harapan kita.
Shahrussadar ini berlaku hubungan kita dengan Allah.
Shahrussadar ini dipake, ketika hubungan kita dengan orang tua.
Hubungan kita dengan pasangan.
Hubungan kita dengan saudara.
Dengan temen, dengan tetangga, dengan siapapun.
Karena kalau kita gak punya shahrussadar.
Gak punya kelapangan dada.
Kita susah lega untuk meghadapi orang lain.
Lega untuk menghadapi ketentuan Allah dalam hidup kita.
Kita bakalan lebih banyak berkeluh kesah, nyesek, bête.
Kayak ada sesuatu yang nyesek banget di dada kita tuh.
Nah, ini yang bikin kita sendiri yang gak nyaman.
Mukmin yang bergaul dengan manusia.
Lalu dia bersabar atas gangguan mereka.
Kayak kita main sosmed, kan beergaul berarti yah?
Tapi sabar dengan para haters.
Nah ini lebih banyak pahalanya.
Atau lebih utama/baik daripada mukmin.
Yang tidak bergaul dengan manusia.
Dan tidak bersabar atas gangguan mereka.
Walaupun dua-duanya mukmin.
Disini kelihatan, mukmin yang gaul.
Lebih utama dari pada mukmin yang tidak gaul.
Koensekuensinya adalah wayashbir ‘alaa adzaahum.
Harus bersabar dengan peragai-peragai meraka.
Yang kadang gak nyaman.
Komen-komen mereka yang kadang.
Gak sesuai dengan harapan kita.
Respon mereka yang kadang di luar dugaan kita dan seterusnya.
Dan kesabaran ini buah dari shahrussadar (lapang dada).

YOU ARE READING
Dakwah Ustadz Tengku Hanan Attaki
SpiritualIni tentang kajian dakwah Ustad Hanan Attaki yang pernah saya dengar melalui video dan Insya Allah dapat merubah pola hidup temen-temen. Ini juga dapat membantu kita dalam belajar tentang Agama Islam.