20

158K 9.7K 101
                                    

2 bulan kemudian...

Kandungan Keysheva kurang kebih sudah dua bulan. Angkasa pun semakin posesif dengan Keysheva.

Keysheva pun memutuskan untuk tetap lanjut bekerja, Angkasa pun menyetujuinya, ya walaupun Angkasa sempat tak menyetujui namun Keysheva terus membujuk Angkasa. Karena jika tidak bekerja, Keysheva sangat bosan dirumah.

Angkasa mengantarkan Keysheva sampai ke Rumah Sakit tempat dimana Keysheva bekerja. Ia menatap istri cantiknya itu, lalu ia tersenyum tipis.

"Nanti jangan lupa makan siang ya."

"Iya."

"Jangan kecapean, kalau ada apa-apa cepat hubungi aku. Kalau pusing istirahat, jangan dipaksain."

Keysheva menghembuskan nafasnya pelan, "Iya."

"Nanti aku jemput, kalau aku belum jemput dan kamu udah selesai telpon ya, atau minta antar sama temen kamu yang namanya Clara Clara itu."

Keysheva mengangguk singkat sebagai jawaban.

"Ya udah aku ke Kantor dulu ya, inget kalau ada apa-apa hubungi aku."

"Iya iya Sa."

Angkasa tersenyum tipis, "Bye sayang."

🏀🏀🏀

"Cieee hamil..."

Sedari tadi, Clara selalu menggoda Keysheva, sedangkan Keysheva tidak meresponnya sama sekali.

"Key—"

"Clar, bukannya lo harus ngecek keadaan pasien yang di gedung Paviliun kamar 45 ya?."

Clara menepuk jidatnya, ia benar-benar lupa, "Oh iya! Asisten gue kemana sih, kok gak ngingetin."

"Nah mending lo kesana dulu." Keysheva tersenyum kearah Clara.

Clara mengangguk lalu ia pergi meninggalkan Keysheva. Keysheva menghela nafas lega saat melihat Clara pergi, adanya kehadiran Clara membuat kepalanya pusing.

"Dok..."

"Iya?" Keysheva menatap kearah Tika.

"Saya hanya mau mengingatkan, setelah makan siang nanti ada jadwal operasi."

Keysheva mengangguk, "Iya saya ingat, terima kasih."

"Sama-sama Dok, dan satu lagi—"

"Apa?" Keysheva menaikkan sebelah alisnya.

"Didepan ada yang mencari Dokter Keysheva."

"Hah? Nyari saya? Siapa? Laki-laki atau perempuan?," tanya Keysheva tanpa jeda.

"Laki-laki Dok."

Keysheva terdiam sejenak, siapa yang mencarinya? Sepertinya tidak mungkin kalau Angkasa, pasti Tika mengenalnya jika Angkasa yang datang.

"Kamu lanjutkan pekerjaan kamu aja, saya mau temui dia dulu, terima kasih ya."

"Iya Dok sama-sama, permisi."

Setelah Tika pergi, Keysheva pun keluar dari ruangan tersebut untuk menemui seseorang yang mencarinya tadi.

"Zidan? Ada perlu apa lo kesini?" tanya Keysheva sembari menatap lawan bicaranya itu dengan tatapan datar.

"Key lo gak seneng gue balik?" tanya lelaki bernama Zidan itu.

Zidan Erlangga atau kerap disapa Zidan, lelaki ini dulunya satu SMA dengan Keysheva, namun berbeda kelas. Bisa dikatakan, Zidan sangat dekat dengan Keysheva, sampai akhirnya Zidan memutuskan untuk kuliah di luar negeri, Keysheva pun menudukung apapun keputusan Zidan.

Keysheva [SUDAH TERBIT]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora