36

147K 8.4K 1.4K
                                    

"Jangan pernah bicara seperti itu," ucap Angkasa.

"Kenapa? Aku capek Sa, kamu gak pernah percaya sama aku, padahal aku selalu percaya sama kamu, kamu gak lupa kan kalau aku lagi hamil? Kamu selalu bikin aku stress, kasian anak kita."

Angkasa mengacak rambutnya frustasi, "Arghhh... Key aku gak mau pisah sama kamu."

"Kamu gak pernah mikirin perasaan aku."

"Maaf—"

"Aku pergi dulu, jangan temui aku, aku mau sendiri." Keysheva keluar dari kamar, ia pergi meninggalkan Angkasa.

Angkasa duduk di tepi ranjang, ia menunduk, ini semua salahnya, kenapa ia selalu tak percaya dengan Keysheva, istrinya sendiri.

"Apa gue masih suka sama Reva?," tanyanya pada dirinya sendiri.

🏀🏀🏀

"Anak Bunda kenapa lagi sih nangis-nangis gini? Kasian anak kamu." Emy mengusap-usap punggung Keysheva, mencoba untuk menenangkan putrinya itu.

Keysheva menyandarkan kepalanya di bahu Emy, "Bun, Keysheva mau pisah sama Angkasa."

"Hah? Kenapa? Kamu gak boleh berbicara seperti itu, kamu ada masalah apa lagi sih sama Angkasa sampai-sampai kamu berpikir seperti itu, hm?."

"Panjang Bun masalahnya."

"Cerita sama Bunda."

Keysheva pun menjelaskan dengan detail semua permasalahannya, Emy pun dengan senang hati mendengarkan Keysheva bercerita.

"Semua masalah pasti ada jalan keluarnya, kamu sabar dulu," ucap Emy.

"Kali ini udah gak ada jalan keluarnya Bun, selain pisah."

"Gak boleh ngomong begitu. Kamu sama Angkasa harus bicarain ini baik-baik. Kalian harus bisa mempertahakan rumah tangga kalian, kasian anak kalian."

Keysheva menghela nafasnya, ia menunduk menatap perutnya yang mulai menonjol itu, ia mengusap-usap perutnya, "Iya Bun."

"Tapi Keysheva capek, Angkasa selalu gak percaya sama Key, padahal kan Key ini istrinya, kayaknya dia emang belum move on dari mantannya itu."

"Kalau soal itu lebih baik kamu tanyakan langsung kepada Angkasa."

"Oh iya, tadi kamu bilang kamu diculik sama sekretaris Angkasa? Kamu gak papa kan? Gak ada yang luka? Dia nyakitin kamu?," tanya Emy tanpa jeda, ia sangat khawatir dengan putrinya itu.

Keysheva menggeleng pelan, "Key gak papa kok Bun."

"Kamu gak boleh terlalu banyak pikiran, jangan telat makan, istirahat juga yang cukup, ingat anak kamu."

Keysheva mengangguk paham sembari tersenyum hangat, "Iya Bun." Emy mengusap puncak kepala Keysheva.

"Key mau ke kamar dulu ya, kalau ada yang nyariin bilang aja Key gak mau diganggu." Emy mengangguk mengiyakan ucapan Keysheva, Keysheva pun pergi menuju ke kamarnya.

🏀🏀🏀

"Astaga Angkasa! Lo harusnya dengerin dulu penjelasannya Keysheva, kebiasaan sih lo gak percayaan mulu," omel Reva saat Angkasa menceritakan kejadiannya dengan Keysheva tadi.

Angkasa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Iya."

"Sana lo cari Keysheva, selesein masalah lo baik-baik. Keysheva pasti sakit hati banget itu sampai dia minta pisah, hati-hati lo jadi duda, mau?!"

Angkasa menggeleng kuat, "Gak gak! Gak mau!."

"Ya udah sana lo bicarain baik-baik sama Keysheva."

Keysheva [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now