EPILOG

8.9K 667 58
                                    

Saat di luar aku bertemu empat orang yang tadi disuruh Yoongi untuk masuk lewat pintu depan. Ah ya dan juga ada beberapa mobil polisi. Untunglah di baju Yoongi tidak ada bercak darah apapun jadi dia tidak akan dicurigai. Namjoon juga langsung mendapat pertolongan medis bersamaku. Lalu petugas itu mendatangi kami.

"Apa yang sebenarnya terjadi? Aku menelpon rekanku untuk berjaga-jaga," petugas itu berdiri di depanku dan Namjoon.

"Sebelum menginterogasi kami, lebih baik suruh tim medis mu mengangkut orang-orang yang pingsan di dalam," ucapku santai.

"Kalian membuat orang pingsan?" petugas itu nampak terkejut.

"Bukankah sebanding dengan apa yang mereka lakukan pada orang ini?" ucapku melirik ke Namjoon.

"Apa yang mereka lakukan padamu?"

"Mereka merampok rumahku dan menculik ku dari mobil. Mereka menyayat ku dengan pisau juga," aku baru memperhatikan ternyata bekas darah di bajunya adalah darah dia sendiri. Ada luka sayatan yang lumayan besar dari dadanya sampai perutnya.

"Adakah dalang di balik semua ini?"

"Itu," ucapku menunjuk bos tadi yang diborgol dan diseret oleh dua orang polisi.

"Baiklah aku akan menginterogasi dia nanti. Kalian berdua cepatlah sembuh," lalu petugas itu meninggalkan aku dan Namjoon.

"Kau baik-baik saja?" tanya Namjoon padaku.

"Mukaku hanya sedikit sakit, terlebih hidungku. Kepalaku juga sedikit pusing begitu menghantam tembok tadi," Namjoon mengangguk-angguk.

"Maafkan aku. Karena aku kalian semua jadi harus repot-repot begini," aku tersenyum.

"Ucapkan itu nanti saat kita semua berkumpul lagi."

"Hei nona! Aku lupa, ini tasmu. Tadi kau meninggalkannya di mobilku," petugas itu berlari menghampiriku untuk mengembalikan tasku. Setelah aku mengecek isinya aku mengangguk dan berterima kasih lalu dia kembali lagi ke mobilnya.

"Kalian semua sudah makan?" tanya Namjoon.

"Tentu saja belum! Kita menunggumu datang dan malah bertemu denganmu dalam keadaan seperti ini. Sekarang restorannya pasti sudah tutup," aku melihat jam di handphone ku.

"Aku akan membawa kalian ke rumahku kalau begitu," aku tersenyum mendengar Namjoon.

"Hei kalian! Namjoon akan membawa kita ke rumahnya!" aku berteriak pada mereka semua. Mereka langsung mendekati aku dan Namjoon.

"Tunggu, kita naik apa ke sana?" tanya Taehyung.

"Kalian kan bawa mobil."

"Di restoran," aku baru ingat mobilnya di restoran semua. Mau tidak mau harus ada yang jalan karena tidak mungkin semuanya masuk ke mobil Namjoon terlebih dahulu.

"Beberapa ikut aku saja. Sisanya jalan dulu ke restoran, aku juga akan ke restoran agar bisa menunjukan jalan ke rumahku."

Akhirnya Yoona, Junghwan, Yoongi dan aku ikut ke mobil Namjoon. Sisanya jalan dulu ke restoran untuk mengambil mobil mereka.
__________

Di rumah Namjoon, kami memesan makanan dari restoran yang masih buka lalu kami di ruang TV untuk makan karena meja makan Namjoon hanya bisa untuk 4 orang.

"Setelah makan ini kau benar-benar harus menjelaskan semuanya," Yoona menunjuk Namjoon dengan sumpitnya.

Selesai makan Namjoon langsung menjelaskan semuanya pada kami.

"6 tahun lalu aku sempat meminjam uang pada mereka mungkin sekitar 10 juta won?"

"10 juta won?" Yoongi terkejut mendengarnya.

"Iya. Aku membutuhkannya untuk merenovasi rumah ini dulu. Selesai renovasi aku langsung membayarnya sungguh."

"Kenapa kau meminjam dari mereka di saat aku bisa memberimu uang?" tanya Yoongi bingung.

"Kau sedang di penjara bodoh."

"Ah iya ya," Yoongi langsung terdiam.

"Lalu saat mereka tau aku kembali ke sini mereka merampok rumahku lalu menculik ku. Untunglah kalian datang jadi setidaknya uangku aman," Yoona langsung memukul kepala Namjoon.

"Kau kira kita menyelamatkan uangmu? Kita menyelamatkan dirimu bodoh."

"Iya iya aku tau," Namjoon memegangi kepalanya yang dipukul Yoona.

"Ini sudah malam. Mungkin sebaiknya kita pulang?" tanya Jungkook.

"Ah iya. Kalian harus ada yang mengantarku," ucap Yoongi.

"Tentu saja akan ada yang mengantarmu. Bora, kau pulang dengan siapa?" tanya Taehyung padaku.

"Junghwan dan Yoona sepertinya."

"Biar aku antar kalian," ucap Namjoon antusias. Aku hanya mengiyakan. Lalu kami semua kembali ke rumah kami masing-masing.

Aku yang paling terakhir diantar oleh Namjoon. Saat aku ingin keluar, dia menahan tanganku yang membuatku kembali tersandar pada jok mobil.

"Apakah akan berakhir seperti ini saja?"

"Apanya?"

"Cerita kita semua. Apakah kita bisa bertemu lagi?"

"Tentu saja. Kau tidak usah khawatir. Kapan kau kembali ke Amerika?"

"Setelah tahun baru mungkin."

"Kita bisa menghabiskan waktu bersama yang lain sampai saat itu tiba," aku tersenyum pada Namjoon.

"Memang aneh rasanya cerita kita sudah selesai di sini. Tapi kita semua masih bisa berteman. Hubungan kalian dengan Yoona juga sepertinya sudah membaik, Yoona mau berbicara pada kalian lagi.

Aku mengharapkan salah satu dari kita ada yang terkena masalah lagi hahaha. Aku ingin terlibat kasus dengan kalian lagi, memang terdengar gila, tapi aku akan merindukan hal-hal seperti itu. Ini pengalaman baru untukku, hal baru yang belum pernah kupikirkan sebelumnya. Tidak terasa itu sudah 6 tahun yang lalu.

Kalau 6 tahun lalu kalian tidak menculik ku, mungkin hidupku akan sangat membosankan. Setidaknya aku punya hal yang bisa kuingat walau itu hal buruk hahaha. Banyak kenangan yang kita buat, banyak kasus yang kita buat bersama dan aku senang sudah melakukan itu bersama kalian. Kalian tidak seburuk yang kukira dulu. Sudah malam, aku harus masuk dan istirahat. Aku sedikit lelah," aku lalu keluar dari mobil Namjoon setelah mengutarakan semuanya.

6 tahun lalu aku pernah merasa menjadi orang paling sial sedunia, orang yang paling kecewa dengan hidup, orang yang paling putus asa. Tapi itu semua tergantikan dengan beberapa kenangan manis dengan mereka. Selama mereka memperlakukanku dengan baik, aku tidak masalah dengan hal buruk lainnya kurasa? Mungkin ini memang terdengar gila, tapi sepertinya aku mendapat karma ku karena sudah berpikir hidupku mengecewakan dan sangat sial. Akhirnya aku merindukan saat-saat itu.

Saat aku masih tinggal di rumah yang nampak seperti mansion bagiku. Saat aku diantar oleh semuanya dengan mobil yang berbeda-beda. Saat aku harus menggunakan pistol tanpa ragu. Aku merindukan semuanya yang berhubungan dengan mereka di 6 tahun lalu dan aku akan terus merindukannya.

Mungkin ini akhir ceritaku, akhirnya aku bisa tetap bahagia walau mengalami masa-masa tergila dalam hidupku. Kuharap aku bisa memutar waktu dan melakukan lebih banyak hal dengan mereka dan mengurangi rasa kecewaku.

t h e e n d .

***

akhirnya selesai juga, terharu😭 abis ini bakal ada ucapan terimakasih aku buat kalian semua, thank u all💜 oiya maap kalo kalian ga suka endingnya dan merasa endingnya gantung😭

Mafia in Love ✔️ [COMPLETED]Where stories live. Discover now