᭥͜𖠄﹑O7 。

577 136 7
                                    

sudah dua hari nabil tidak masuk. tala juga belum sempat menjenguk nabil. selain itu nabil juga mengatakan kalau teman-temannya datang menjenguk pada hari pertama. tala takut mengganggu kebersamaan mereka.

tapi sepulang sekolah ini, tala berencana untuk menjenguk nabil. dari yang tala tahu, nabil sekarang sedang susah berjalan karena kakinya yang sakit. ta tidak tahu alasan lebih jelasnya karena nabil enggan memberi tahunya di telepon.

"tal, nanti malem ada film horror yang barusan rilis. nonton bareng aku ya?" sisil selalu datang tiba-tiba dan mengagetkan tala. padahal mereka berdua saat ini sedang berada di perpustakaan.

lagi-lagi di perpustakaan. tempat itu sudah menjadi basecamp tala, rumah tala untuk melepaskan penatnya. padahal bagi sisil, pergi ke perpustakaan akan membuat kepalanya ingin meledak karena begitu banyak buku yang ia lihat.

sisil memang alay.

"nanti malem?" sisil mengangguk.

"yah, nanti malem aku mau ke rumah nabil, sil. maaf, yaa?" tala menyatukan kedua telapak tangannya membuat gestur orang memohon maaf.

sisil menekuk wajahnya, pura-pura marah dengan tala. tala yang melihatnya langsung memeluk sisil. "aaa, jangan marah dong sisil," bujuknya.

sisil terkekeh. "ya enggak lah. yaudah minggu depan kita nonton. kali aja aku berubah pikiran mau nonton film lain, ya kan?" tala mengangguk dan kembali memeluk sahabatnya.

tala baru saja mandi dan saat ini sedang menyemprotkan parfum pada beberapa titik yang disarankan oleh orang-orang yang ia lihat di mytube ataupun outstagram

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

tala baru saja mandi dan saat ini sedang menyemprotkan parfum pada beberapa titik yang disarankan oleh orang-orang yang ia lihat di mytube ataupun outstagram.

sebelumnya ia tidak mengabari nabil lebih dulu karena ingin membuat surprise. ada-ada saja.

"ma, tala berangkat dulu ya." tala menyalimi tangan nana dan bergegas keluar. ia kerumah nabil diantar oleh hanif. tak lupa menenteng donat jeyko yang sudah ia beli sepulang sekolah tadi.

"kamu masi hafal rumahnya nabil, nif?" tanya tala memastikan.

hanif menyengir lalu menggeleng. "itu udah dua tahun yang lalu aku ke rumah nabil."

sekarang berganti tala yang menyengir. "yaudah nanti aku tunjukin jalannya. tapi jangan ngebut, ya." hanif hanya menurut lalu memberikan helm pada tala.

sesampainya di rumah nabil, tala meminta hanif untuk meninggalkannya sendirian dan menjemputnya pukul setengah tujuh.

"jangan nakal," pesan hanif. tala mengangguk dan membuat gestur "dadah" dari tangannya.

setelah itu ia langsung berjalan ke teras dan mengetuk pintu rumah nabil. tak lama keluar yuna dari dalam, tentu saja dengan senyuman hangatnya.

"nyari nabil ya, tal?" tanya yuna. tala mengangguk sambil menyalami tangan yuna.

"nabilnya dikamar kan, bun?" tanya tala.

yuna mengangguk. "tadi ada temennya juga."

tala mengerutkan keningnya bingung. "siapa, bun?"

"itu tadi tam—"

"tantee." tiba-tiba seseorang muncul dari balik badan yuna.

"tamara? udah mau pulang aja?" tanya yuna sambil menerima uluran tangan tamara untuk menyalimi yuna.

"iya tante. mama udah telepon, disuruh bantuin masak, hehe." yuna tertawa kecil.

"udah dijemput?" tamara mengangguk.

"itu supir tamara udah diluar. duluan ya, tante."

"hati-hati, tamara."

tamara tersenyum kepada yuna, juga menyempatkan senyum canggungnya untuk tala. tala membalasnya, juga dengan senyuman yang sama.

"ayo masuk, tal. nabil pasti udah nungguin." tala mengangguk dan langsung berjalan menuju kamar nabil.

ceklek

terlihat nabil sedang menonton tv yang ada di tembok dihadapannya. perhatiannya teralihkan lalu tersenyum canggung mendapati tala berada di depan pintunya.

"baru dateng, tal?" tanya nabil. ia ingat bahwa tamara juga baru saja pulang.

tala masuk tanpa menutup pintu. "iya. tadi juga ketemu tamara didepan sama bunda juga, hehe."

nabil menepuk-nepuk kasur, menyuruh tala duduk disampingnya. tala berjalan ke arah nabil sambil menunjukan donat jeykonya.

"sempet aja pacarku bawain makanan." tiga sabit kembali menghiasi wajah nabil. tala sangat menyukai pemandangan yang baru saja ia lihat.

"dimakan dong." pintanya. matanya menangkap mangkuk bekas bubur di atas nakas nabil.

"kenyang habis makan bubur?" tanya tala hati-hati membuat nabil menggeleng dengan cepat.

"kalau cuma makan donat mah masih ada tempat, apalagi donatnya dari tala." tala tersenyum manis memamerkan deretan giginya dan duduk di samping nabil, ikut makan donat.

nabil ingin tala terus tersenyum seperti itu.

nabil ingin tala terus tersenyum seperti itu

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

mau jeyko juga:(

jangan lupa vote + komennya ♡

[i] how can i love the heartbreak ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora