30.

607 152 97
                                    

Dear Readers.
Masih hidupkan?
Jarinya masih utuhkan?
Masih bisa digerakin semua kan?
Mau sampai kapan, gue tanya?
Yg baca bisa tembus smpe 50-75 orang, tapi yang vote cuma segitu?

Jangankan yang vote, yang komen aja cuma bilang "Next kak."
Wah, gue sadar kok nulis ini.
Sakit hati? Sini protes ke gue.
Lebih sakit siapa disini?
Gue atau kalian para siders :/

Dan kalian masih aja jadi siders tanpa mau sadar diri:)

Btw, gue update bukan krna lo ya siders. Gue update demi orang2 yang udah vote sm komen disetiap gue update cerita ini.

Buat siders, gue doain smoga lo tenang disana. Gak usah muncul setelah gue sindir abis-abisan disini.

Hppy reading btw.

"Oppa, kau datang lebih awal." ucap Hanna ketika melihat siapa yang datang.

"Pekerjaanku tidak lama. Kenapa kau tidak memberitahuku?" tanya Chanyeol sambil berdiri dihadapan kekasihnya.

"Aku tidak mau mengganggumu, Oppa."

"Sayang, kau sama sekali tidak menggangguku." ucap Chanyeol tegas.

"Oppa, ada yang ingin ku bicarakan padamu." balas Hanna sambil menatap kekasihnya.

"Apa ini masalah serius?" tanya Chanyeol saat ia melihat ekspresi tak biasa dari gadisnya.

"Kita bicarakan dirumah saja."

"Biar aku saja yang membawanya." ucap Chanyeol mengambil alih barang-barang Hanna.

"Terimakasih."

Chanyeol mengangguk sebagai jawaban, kemudian ia dan Hanna keluar ruangan dan berjalan berdampingan.

"Hanna-ya, aku memiliki banyak waktu luang. Kau, tinggal di Apartemenku saja ya." pintanya hati-hati.

"Apartemenmu jauh dari gedung fansite."

"Aku akan mengantarmu."

"Jika kau mengantarku, semua orang akan tahu." balas Hanna sambil menoleh kearah Chanyeol.

"Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu." ucapnya pelan.

"Baiklah, tapi sebelum itu kau harus mengantarku pulang terlebih dahulu." jawab Hanna setuju.

"Ayo kita berangkat!" seru Chanyeol bersemangat.

Hanna tertawa kemudian masuk kedalam mobil kekasihnya itu.

Selama diperjalanan menuju rumah Hanna, Chanyeol menceritakan bagaimana frustasinya ia ketika Hanna masuk rumah sakit.

Sedangkan Hanna hanya bisa tertawa sambil sesekali mengelus puncak kepala Chanyeol.

"Oppa, kau ingin masuk atau menungguku diluar?"

"Aku ikut."

Hanna mengangguk kecil kemudian merogoh kunci rumah yang berada didalam sakunya kemudian membuka pintu.

Setelah pintu terbuka, Hanna masuk terlebih dahulu kemudian diikuti Chanyeol.

"Hanna-ya. Apa foto-foto ku, sudah kau unggah?" tanya Chanyeol sambil menatap Hanna yang sedang membuka pintu kamarnya.

"Aku tidak tahu."

"Bagaimana bisa kau tidak tahu?" tanyanya sedikit ngegas.

"Aku tidak melihat fanfage mu, Oppa." balas Hanna berusaha menenangkan kekasihnya itu.

 Chanyeol's Fangirl [END]Where stories live. Discover now