Restu

905 103 13
                                    

"Baik!" Chanyeol menjauhkan badannya. Wendy sedikit tersenyum mendengar ucapan Chanyeol.
"Hanya sampai 1tahun, setelah itu kau berikan anak itu kepada orang lain atau aku yang akan membunuhnya" senyuman Wendy memudar ketika mendengar ucapan Chanyeol kali ini.

"Oppa" Wendy ingin mengatakan sesuatu, tapi rasanya seperti membeku dengan perkataan Chanyeol tadi.
"5tahun, aku janji akan memberikannya pada orang lain" imbuh Wendy lagi dengan cepat.

"Wendy! Kenapa kau sangat yakin itu bukan anakku! Kenapa?" Kini tatapan Chanyeol kembali menyeramkan, Wendy yang mendapat hentakan seperti itu matanya langsung berkaca-kaca.

Entahlah dia merasa dirinya kini sangat sensitif, mungkin itu akibat dirinya sedang mengandung.

"M-maaf" Wendy menundukkan kepalanya, meneteskan air matanya.

Entah kenapa Wendy merasa bahwa yang dikandungnya bukanlah anak Chanyeol, oleh karena itu dia berkali-kali menanyakan hal-hal seperti tadi.

Itu membuat Chanyeol geram.

Chanyeol mengusap wajahnya kasar.

"Besok atau lusa jika kondisimu sudah membaik kita pergi menemui orangtuamu, meminta restu untuk menikah" Wendy tercekat dengan omongan Chanyeol.

Wendy mendongak menatap Chanyeol tak percaya, secepat ini? Haruskah dirinya senang bertemu orangtuanya? Atau sedih karena ingin menikah dengan pria kejam seperti Chanyeol?

"Tidak ada penolakan! Kau sudah berjanji mengikuti kemauanku jika anak yang kamu kandung bukan anakku dan membiarkannya tetap hidup" Wendy terbungkam seribu bahasa.

Benar, dia baru saja membuat perjanjian seperti itu dengan Chanyeol, jadi tak ada alasan untuk menolak permintaan Chanyeol.

Dia seperti menggali lubang kuburnya sendiri.

Chanyeol baranjak pergi meninggalkan Wendy diruang tamu. Wendy menundukkan kepalanya kemudian menutupi mukanya.

Dia menangis.

Wendy tampak lemah sekarang, Wendy seperti benar-benar sudah terjebak disini, tak ada jalan keluar, tak ada kebebasan, tak ada dunia luar.

Semuanya hanya khayalan bagi Wendy sekarang.

.
.
.
.
.

Sekarang Wendy dan Chanyeol sedang dalam perjalanan menuju tempat tinggal orangtua Wendy.

Iya, Chanyeol serius dengan perkataannya kemarin, dua hari setelah mengatakan hal tersebut Chanyeol langsung mengajak Wendy untuk berangkat menemui orangtuanya.

Kedua orangtua Wendy masih tinggal di Korea Selatan, hanya berbeda kota, jadi tak memakan waktu banyak untuk sampai ke kediaman orangtua Wendy.

40menit berlalu, Wendy merasa sangat gugup, lain hal dengan Chanyeol yang terlihat biasa saja.

1jam akhirnya mereka sampai ditempat yang mereka tuju.

Wendy langsung melepaskan sabuk pengamannya, dan turun dari mobil, diikuti dengan Chanyeol.

Rumah yang tidak terlalu besar, dengan halaman yang cukup untuk memakmurkan mobil, rumah ini tak pernah berubah, Wendy sangat merindukan kedua orangtuanya.

Chanyeol menghampiri Wendy, memeluk erat pinggang Wendy, lihatlah bahkan Chanyeol tidak terlihat gugup sama sekali, padahal tujuannya meminta restu.

Wendy menoleh kearah Chanyeol, Chanyeol dapat melihat wajah Wendy yang terlihat gugup.

Chu~

Chanyeol mengecup sekilas bibir Wendy.

"Tidak usah gugup, ada aku" Wendy mengangguk patuh.

Crazy Psychopath -Wenyeol- [TAMAT]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang