Time-lapse (Sasusaku)✔

eight

[Ga Eun - Got You]

Jatuh cinta?

Terdengar asing bagiku. Meskipun dalam cerita-cerita yang kutulis selalu terselip kisah romansa antar tokoh utama, tetapi kenyataan aku belum pernah mengalaminya. Setidaknya begitulah anggapanku selama ini.

Orang-orang yang tak menyadari isi hatinya terkadang membutuhkan sebuah pemantik untuk menghidupkan perasaannya. Kemudian, rasa itu akan semakin membesar, berkobar-kobar hingga diketahui keberadaannya.

Aku yang saat itu tak pernah mengenal perasaan jatuh cinta kemudian disadarkan oleh dua hal. Pertama, kehadiran orang-orang di hidup Sasuke. Kedua, perasaan cemburu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Chapter VIII:
Jealousy
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Sudah lama sekali, Sakura-chan!" sapa pemuda berkulit tan itu. Masih dengan cengiran lebar yang menjadi ciri khas lelaki itu, Uzumaki Naruto berdiri di hadapannya. Rasanya baru beberapa hari yang lalu mereka berjalan pulang bersama, pemuda itu telah tumbuh begitu tinggi hingga membuat Sakura sedikit mendongakkan kepala. Waktu benar-benar berlalu dengan cepat.

"Kalian saling mengenal?" tanya Sasuke pada keduanya. Sakura mengatupkan bibir rapat-rapat masih tak menyangka akan pertemuan mendadak ini.

Beberapa menit yang lalu, Sakura tiba di tempat kerja barunya dengan langkah terburu-buru. Sebuah toko buku yang berjarak beberapa menit dari perguruan tinggi tempat Sasuke belajar. Kedatangan sahabatnya itu menjadi sebuah kebetulan tak terduga sebagai pengunjung pertama ketika Sakura telah bersiap mengenakan seragam miliknya.

"Kau bekerja di sini?" tanya Sasuke meski pertanyaannya itu tak membutuhkan jawaban. Meski begitu, Sakura tetap mengangguk mengiyakan sembari tersenyum. Sang pemilik toko tengah mengawasinya di balik meja kasir.

"Sakura-chan?" panggilan seseorang membuat keduanya menoleh. Seorang pemuda bersurai kuning yang amat Sakura kenali menampakkan diri dari balik punggung Sasuke.

"Irasshaimase!" sapa Sakura kembali bersikap professional. Naruto tak pernah gagal mengenali teman lamanya itu. Apalagi penampilan Sakura sama sekali tak berubah, masih dengan surai merah muda yang seolah menjadi identitas mutlak. Belakangan, Sakura tahu bahwa kedua pengunjung laki-laki itu datang berbarengan.

"Aku dan Sakura selalu berada di kelas yang sama selama SMP, dattebayo!" ucap Naruto dengan tawa riang. Ia terlihat begitu bersemangat akan pertemuannya kembali dengan sang pemilik marga Haruno. Sementara itu, Sakura masih tampak kebingungan melihat keakraban keduanya.