Azkiel's Appa-! 10

447 42 8
                                    

"NINUNINUNINU! NGUEEEEENGGGG! PIW PIW PIW PIW! NGEEEEEEENG! AWAS IBUN OOM SPIDERMAN LAGI TERBANG! WUSHHHHHH!"

Azkiel berlarian di ruang tengah. Mengangkat Spidermannya tinggi-tinggi, seolah membuat mainan itu tengah terbang. Bocah gembul itu hanya memakai celana dalam merah berkantung depan dan kutang polos. Di kepalanya sudah terpasang topi koboi serta slayer merah yang diikat di lehernya. Azkiel mengelilingi ruangan sembari sesekali berseru dan tertawa.

Habis mandi Azkiel menolak memakai baju. Dia langsung berlarian begitu saja setelah dibedaki oleh Ibun. Wajahnya cemong-cemong dengan bedak. Wangi minyak telon menguar di seluruh ruangan karena bocah itu tadi sengaja menuangkan banyak ke badannya. Biar wangi dedek bayi katanya.

Bocah itu juga berlarian, melompat kesana kemari tanpa henti. Mulutnya yang berisik itu masih saja berteriak heboh. Ibun sebenarnya pusing, tapi ya sudahlah.

"NINUNINUNINU. Oom Spiderman, kita hebat! Semua semua kita kalahkan!"

Azkiel masih berlari. Kakinya mengitari rumah, naik ke sofa lalu turun, bersembunyi di balik pintu, menyamar jadi cicak di dinding, bersembunyi jadi karpet, ataupun jadi batu di balik tanaman hias yang ada di dalam ruang tamu.

"Oom Spiderman mau mendarat! Siapkan tanah, kita akan turun!"

Azkiel menurunkan mainan perlahan dan menggulingkan badannya di atas karpet. Disana sudah ada beberapa mainan seperti mobil-mobilan, robot dan lain-lain. Dia mengambil salah satu mainan lain dan kembali berseru.

"Oh tidak! Kita diserang dinosaos, Oom Spiderman! Cepat bersembunyi! Iel bakalan lawan-lawan! Jangan ganggu kami dinosaos nakal! Rasakan ini! Semburan ludah!! FYUUUUUHHH!"

Ibun yang tengah menyiapkan susu coklat untuk Azkiel tertawa. Melihat bagaimana bocah itu menyemprot boneka dinosaurus besar dengan ludahnya. Menciptakan semburan air liur yang mengenai boneka itu. Tangannya juga tak mau diam. Dia memukul boneka itu tanpa ampun.

"Oom Spiderman, bantu Iel! Iel dilawan! Dinosaos minggir, lepasin Iel! Jangan gigit- Aaaaaa Tulung! Tulung!" kini Azkiel menggerakan boneka dinosaurus seolah-olah dia sedang diserang. Dia menjerit dan berusaha melepaskan diri dari gigitan boneka besar. Sengaja dia masukkan tangan ke dalam mulut bonekanya. "Lepasin Iellll!! Oom Spiderman tulungggggg!"

Padahal dia yang gerakkan tapi dia juga yang kelabakan. Edan!

Lalu Azkiel merangkak. Mengambil mainan Spidermannya dan ikut digerakan juga. "Tenang, Iel. Oom Spiderman akan bantu. Dinosaos jangan lari! Oom Spiderman akan pukul!" suaranya agak dibuat-buat biar kayak suara om-om.

Azkiel memukul-mukul dinosaurus dengan mainan Spiderman. Lalu kedua mainan itu dia tubruk satu sama lain. Mobil-mobilnya juga digunakan buat menghantam boneka dinosaurus yang menjadi musuh besar Spiderman.

"Cepat kuar atau ditembak ka- eh tembakan mana?"

Azkiel berhenti saat menyadari pistol mainannya tak ada. Dia celinguk mencari sekitar sofa dan karpet, tapi tak ditemukan. Azkiel mengobrak-abrik seluruh mainannya, siapa tau pistol itu terselip.

Azkiel mendengkus lalu berjalan ke arah Ibun yang sedang berada di dapur.

Ditariknya ujung baju Ibun. Bocah koboi itu mendongak, memperhatikan Ibun yang sedang mengocok botol susu. "Ibun, tembakan Iel lihat? Cari-cari gak ada."

"Emang tadi Iel taruh dimana?"

"Tadi taruh sana. Lari-lari terus hilang."

"Ya udah nanti aja carinya, Iel minum susu dulu."

Ibun memberikan botol dot kepada Azkiel. Bocah gembul berkutang itu menerima dengan sumringah. Sudah kebiasaan tiap pagi Azkiel wajib minum susu coklat, kalau tidak bocah itu pasti akan merengek seharian. Langsung saja Azkiel meminum susu coklat kesukaannya itu dengan nikmat. Dia menggigit ujung dot dan mengangkat kedua tangannya ke arah Ibun. "Naik, naik," katanya tak jelas.

Azkiel's AppaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang