Dua Puluh Enam

88 21 4
                                    

Selamat membaca, mohon maaf bila ada typo ^^

Aku gabung partnya👌





Aku gabung partnya👌

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.







“La,” panggil Arrayan.

“Hah? Kenapa?” tanya Sella Balik.

“Kamu, liat Ataya, gak?” tanya Arrayan.

Sella menggelengkan kepalanya, tanda tidak tahu. Sedari tadi, ia belum melihat batang hidung Ataya sedikit pun. Biasanya, Ataya ia sudah ada di depan kelas, ia akan berlari antusias menghampiri Sella.

“Kenapa, emang?” tanya Sella balik.

“Kata Elang, Arvin udah gak bisa keluar kamar,” jawab Arrayan.

Kedua mata Sella membulat sempurna. Apakah Arvin sudah separah itu, hingga ia tidak bisa keluar kamar sama sekali? Apakah penyakit Arvin sangat berbahaya.

Memang Sella termasuk anak yang pintar dan ia masuk jurusan Farmasi. Tapi, setahu Sella, TBC akan sembuh jika si penderita tidak kelelahan dan banyak pikiran. Apakah Arvin banyak pikiran, hingga bisa separah ini?

“Yan,” panggil Sella. Arrayan berdehem untuk menjawab Sella. “Kamu tahu, gak, kenapa Arvin bisa parah kaya gitu? Setahu aku, penyakit TBC bisa sembuh kalau si penderita gak banyak pikiran,” celetuk Sella.

“Gak tahu, Arvin gak pernah cerita. Kayanya dia mikirin hubungannya sama Ataya deh. Soalnya, kata dokter umurnya gak bakal lama, terus Orang Tua Ataya juga sekarang ngelarang banget Ataya ketemu Arvin,” jelas Arrayan.

Di tengah-tengah perbincangan tom and jerry yang akhirnya akur itu, datanglah Elang dengan Nawa yang saling bergandengan.

“Pamer kemesraan itu, dosa!” protes Arrayan.

Bukannya melepaskan gandengannya, Elang malah memelet, kan, lidahnya meledek Arrayan.

“Emangnya lu aja yang bisa, gue juga bisa, wlee.” Arrayan menggandeng tangan Sella yang sekarang sudah melotot.

Elang dan Nawa tertawa bahagia. Akhirnya, kedua orang yang sering adu bacot itu akhirnya berdamai, dan sepertinya sedang di landa asmara.

“Yan, inget kata-kata gue apa? Jangan terlalu membenci, nanti lu jatuh cinta. Jatuh cinta, kan, sekarang,” ledek Elang yang langsung berlari bersama Nawa untuk menghindari pukulan Arrayan.

“Ciee, lu suka sama gue,” timpal Sella dengan wajah yang meledek.

Kedua tangan Arrayan meraih pundak Sella, lalu mendekatkan wajahnya dengan Sella.

Secara refleks, Sella menutup matanya. Jantungnya berdebar dua kali lebih cepat. Baru kali ini Sella merasakan seperti ini. Jomblo dari lahir, membuatnya gelagapan seperti ini jika dekat dengan seseorang yang ia sukai.

Võiltus [HWANGSHIN] ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora