Chapter 04

109 56 17
                                    

-TANDAI APABILA ADA TYPO!!-
Jangan lupa vote, komen & share 🤗

Happy reading ❤

Hari ini adalah hari kelulusan kelas IX SMP 04 Bina Bakti Athala sudah terbangun sejak satu jam yang lalu. Kini Athala tengah berada di rumah Kaluna jarak rumah mereka cukup dekat hanya terpisah enam rumah.

"Lun yang bener lo ya awas aja kalau hasilnya nyeremin" ucap Athala yang sedang di make up oleh Kaluna. Itulah alasan utama Athala datang ke rumah Athala sepagi ini karna ia tidak bisa ber make up jadi ia meminta bantuan pada Kaluna yang sudah pro dalam hal berbau make up

"Iya iya bawel lo gue pastiin Devan sama Rasya bakalan klepek-klepek dah liat lo bahkan mendadak jadi patung mereka saking terpesona nya liat lo" ucap Kaluna yang sedang memoleskan bedak di wajah Athala

Setelah siap mereka berdua keluar dari kamar Kaluna menuju ruang makan untuk sarapan.

"Cantiknya anak-anak bunda" ucap Ningrum ibu Kaluna. Ningrum sudah di anggap seperti ibu Athala sendiri karna Athala sudah berteman dengan Kaluna sejak mereka masih bayi.

"Makasih bunda" balas Athala dan Kaluna berbarengan

Akhirnya mereka berdua menyantap makan yang sudah disiap Ningrum. Lalu setelahnya mereka memutuskan untuk berangkat karna jam sudah menunjukan jam tujuh lewat.

"Bunda jangan sampe telat ya. Terus bunda juga harus dandan yang cantik okay?" bawel Kaluna lalu mengecup lembut pipi Ningrum

"Iya iya sana berangkat nanti kalian telat loh"

"Okay bunda bye see you" balas Athala dan Kaluna kompak

Athala dan Kaluna berjalan meninggalkan dapur menuju halaman depan rumah nya.

"Eeh Lun sebelum berangkat mampir dulu ke rumah gue hp ketinggalan" ucap Athala yang di balas anggukan oleh Kaluna

Sesampainya di rumah Athala ia dibuat heran dengan sebuah mobil berwarna silver yang terparkir di halaman rumahnya. Itu bukan mobil mama atau ayah nya bukan pula mobil Katya sang tante. Lalu itu mobil siapa? Apakah mobil Malik sang paman pasalnya di keluarga besar nya yang belum memiliki mobil hanya Malik seorang.

Tak lama kemudian keluar sesosok pria yang usia nya hampir 40 tahun keluar dari pintu rumahnya. Athala membulatkan mata nya lalu mendekati pria tersebut

"Papa?" tanya Athala tak menyangka. Sepertinya sekarang Athala tau siapa pemilik mobil tersebut. Mobil tersebut pasti milik papa nya. Athala jarang sekali bertemu dengan sang papa jadi ia sama sekali tidak tahu menahu tentang mobil yang pria itu punya.

"Anak papa cantik sekali" ucap Adhi lalu memeluk erat Athala. "Maafkan papa Thal. Papa belum bisa jadi papa yang baik buat kamu" sela Adhi di tengah-tengah pelukan nya.

Athala terdiam jujur ia masih sakit hati atas perkataan papa nya kemarin namun kehadiran papa nya hari ini seolah menjadi obat untuk dirinya.

"Thal, udah siang" ucap Kaluna. Anak itu menganggu momen haru antara anak dan papa saja. Untuk kaluna sahabat baik Athala sejak dini kalau tidak sudah Athala tebas sejak tadi.

Adhi yang mendengar ucapan Athala melepaskan pelukannya. "Papa yang anter kalian berdua ke sekolah ya?". Athala dan Kaluna menganggukkan kepala nya sebagai jawaban.

"Kalian duluan aja ke mobil nya aku mau ambil hp dulu ketinggalan di kamar" ucap Athala lalu pergi begitu saja dari hadapan kedua nya.

Athala mengambil ponselnya di kamar lalu bergegas keluar kembali namun bunyi notifikasi dari ponselnya sukses membuat langkah Athala terhenti seketika.

SEKALI INI SAJA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang