chapter 18

9 2 1
                                    

-TANDAI APABILA TERDAPAT TYPO!!-
Jangan lupa vote, komen & share nya bund biar aku makin semangat up nya 😚
Happy reading ❤


Athala menatap langit-langit kamarnya bosan. Hari ini ia tidak pergi jalan-jalan atau sekedar nonton film bersama dengan Rasya karna pria itu sedang ada acara keluarga dirumah neneknya diluar kota.

Athala kembali mengingat momen bersama Rasya beberapa waktu belakangan ini. Sebuah senyuman terbit dibibir Athala hampir setiap hari ia menghabiskan waktu dengan Rasya sampai lupa ghibah bersama dua sahabat lucknut nya, Kaluna dan Aqila.

Athala mencari keberadaan ponselnya. Sepertinya pergi keluar bersama sahabatnya itu menyenangkan. Apalagi lusa mereka sudah kembali bersekolah.

Setelah dapat, Athala mulai membuka aplikasi WhatsApp lalu mengirimkan chat pada kedua sahabatnya itu. Athala mengembungkan pipi nya ketika mendapat balasan dari kedua sahabatnya itu.

Kaluna tidak bisa pergi karna ia sedang ada urusan disekolah baru nya sedangkan Aqila gadis itu sedang sibuk mempersiapkan mpls karena Aqila adalah sekretaris osis disekolah nya.

Athala menatap kesegala sisi kamarnya ini namun tidak ada satupun camilan yang ia temukan. Ia pun memutuskan untuk keluar mencoba mengambil stok camilanya didapur namun nihil ia tidak menemuman satupun camilan favoritnya. Athala berdecak sebal bagaimana bisa ia lupa  membeli marshmellow hanya karena akhir-akhir ini ia sering bermain dengan Rasya.

Mau tak mau Athala harus pergi ke supermarket didepan komplek perumahan untuk membeli camilan favoritnya itu.

Athala berjalan menuju pintu utama rumah ini, lalu ia menemukan sang nenek sedang terduduk disofa sambil melihat TV yang sedang menampilkan ceramah.

"Nenek, Athala izin ke minimarket didepan itu yaa, stok camilan Athala udah habis nanti kalo Athala begadang siapa yang mau nemenin selain hp dan laptop" cerocos Athala tanpa jeda.

Maria terkekeh lalu menganggukan kepala melihatnya cucunya yang satu ini selalu seperti ini saat berbicara terobos terus tanpa jeda!

"Iya, hati-hati yaa. Pakai sepeda bi sully aja biar ga terlalu capek" ucap Maria sambil mengelus lembut surai Athala. Athala mengangguk menyetujui ucapan sang nenek lalu teriak dengan lantang yang membuat siapa saja akan sakit telinga mendengarnya.

"BISUL ATHALA PINJAM SEPEDA RONGSOK NYA YA"

Bi Sully yang sedang bergulat dengan penyiram tanaman dihalaman belakang langsung menghampiri nyonya muda nya itu. Karena ia harus bicara pada nyonya muda itu kurang ajar sekali menyebut sepeda nya rongsok! Biar dibeli dua belas tahun lalu, tapi sepeda itu masih terlihat cukup keren untuk dipakai walau terkadang rantainya sering copot.

"Non Athala kalau ngomong minta di hujat emang" ucap bi Sully dengan menggebu. Tentu saja bi Sully tidak terima sepeda kesayangannya disebut rongsok.

Tanpa memperdulikan bi Sully yang tampak masih kesal, Athala berjalan keluar rumah lalu mengeluarkan sepeda itu dari dalam garasi rumahnya.

Athala menatap langit yang terlihat mendung lalu menghela nafasnya kasar "semoga gue udah nyampe rumah sebelum hujan,"

Athala mulai mengayuh sepeda meninggalkan perkarangan rumah sambil bernyanyi-nyanyi kecil.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 21, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SEKALI INI SAJA Where stories live. Discover now