Chapter 11 (M)

10.7K 397 58
                                    

Warning 🔞

Please enjoy yorobummmmm~























































Seulgi duduk di depan kursi taman di seberang gedung perpustakaan kampus Irene. Matahari siang yang menyengat membuat wanita monolid itu memilih untuk duduk di taman di bawah pohon besar. Biasanya Seulgi akan ikut masuk ke dalam perpustakaan bersama sang kekasih namun kali ini dia tidak melakukannya karena dia hanya datang untuk menjemput.

Dari kejauhan Seulgi bisa melihat sosok mungil dengan dress selutut bercorak bunga baru saja keluar dari gedung besar tersebut dan menuruni tangga. Seulgi segera berdiri dan menghampirinya.

"Hai princess." Sapa Seulgi. Ia tersenyum saat sang kekasih memberikan ekspresi cemberutnya.

"Kamu kenapa nggak bilang sih kalau punya buku MAB yang edisi pertama?"

"Ya kan kamu nggak nanya."

Irene semakin mengerucutkan bibirnya. Sudah hampir satu jam dia mencari buku referensi untuk skripsinya tapi tidak menemukannya karena semua sudah dipinjam. Dan dia mengeluhkan itu pada Seulgi, tidak disangka ternyata kekasihnya mempunyai buku yang ia maksud.

"Terus bukunya mana?" tagih Irene.

"Di rumah aku lah. Kamu ke rumah aku aja, ruang kantornya papa aku ada banyak buku manajemen bisnis kali aja kamu butuh referensi lain." jelas Seulgi. Irene mengangguk setuju karena Seulgi pernah mengatakan kalau Irene dan Tuan Kang mengambil jurusan kuliah yang sama.

"Ini minum dulu, biar adem." Seulgi memberikan satu cup minuman dingin berlogo putri duyung hijau pada Irene yang diterima oleh gadis cantik itu dengan senang hati. Sambil berpegangan tangan, mereka menyusuri jalan menuju ke area parkir.

"Gi.. nanti kalau aku udah dapet materi dari bukunya, kita jalan yuk sama Jisoo. Udah lama kayaknya kita nggak quality time bareng sama dia."

Seulgi ngangguk, setuju. "Boleh. Tapi kemana?"

"Nonton, gimana? Ada film trolls baru tayang."

"Ih.. film anak-anak"

Joohyun terkikik dengan protesnya Seulgi.

"Ya bagus dong.. jadi aman kalo mau ngajak Jisoo nonton."

"Ke taman hiburan aja deh, kalau nonton nanti aja kita berdua." Usul Seulgi yang langsung disetujui oleh sang kekasih. Keduanya pun masuk ke dalam mobil dan terus mengobrol selama di perjalanan.

Setelah kejadian malam itu, Irene pikir Seulgi akan berubah. Dia khawatir jika wanita monolid itu akan kecewa dan memutuskan untuk menjaga jarak dengannya tapi ternyata tidak, Seulgi masih bersikap manis dan perhatian seperti biasa.

Irene benar-benar bahagia dan merasa bahwa akhirnya dia mendapat pasangan yang tepat untuknya.

Sesampainya di rumah sang kekasih, Irene segera keluar dari mobil diikuti oleh Seulgi. Di depan pintu utama terparkir taxi bandara dengan sang supir yang sedang memasukan sebuah koper ke dalam bagasi. Irene menatap Seulgi untuk bertanya tapi melihat raut bingung wanita monolid itu, Irene segera mengurungkannya.

Keduanya baru akan masuk ke dalam rumah bersamaan dengan Sunmi yang keluar dari pintu utama.

"Lo mau kemana?" tanya Seulgi. Melihat sang kakak tiri memakai kacamata hitamnya dia yakin jika taxi itu dipesan oleh Sunmi.

"Nyusulin bokap lo." Jawab gadis itu sambil melirik Irene yang berdiri canggung di samping Seulgi.

Kening Seulgi berkerut, "Ngapain?"

CRUEL INTENTIONS ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang