Chapter 4

2.4K 194 47
                                    

POV ATHANASIA

Hening, Satu kata yang pantas untuk situasi saat ini, Aku duduk bersama zenith dan ayah di meja makan

" Hum, Zenith bagaimana kabarmu?" Tanyaku di tengah keheningan

" Baik sekali, Bagaimana dengan tuan putri?" Tanya nya balik

" Aku sangat baik" Jawabku sambil tersenyum

Ayah melihatku dan zenith secara bergantian, Ada tatapan dimana ayah tidak suka dengan kehadiran zenith

" Bagaimana dengan kabar yang mulia?" Tanya zenith dengan senyum polos

"Tidak usah cari perhatian denganku" Jawab ayah dengan dingin

"Ehm.. Baiklah bagaimana kita mulai acaranya" Tanyaku pada mereka

Mereka hanya tersenyum simpul dan

Deg

Deg

Deg

Aku merasakan ada yang keluar dari hidung ku, Aku mulai meraba hidungku saat kulihat telapak tanganku, Aku melihat ada banyak darah di telapak. Ayah melihatku dengan tatapan tidak percaya

Uhuk!

Leher ku sakit sekali, Aku memuntahkan banyak darah dari mulutku, Aku mulai menatap zenith ketakutan sedangkan zenith hanya tersenyum arogan kepadaku

" Oh tidak, Kepalaku sangat pusing bagaimana ini, Lucas tolong aku" Batinku

" Tuan putri, Ada apa dengan anda?" Tanya zenith dengan sikap sok pedulinya

" Athanasia" Panggil ayah yang sedang menghampiriku

Semua badanku terasa ringan, Dan disitulah dunia terasa gelap

Brakk

Aku terjatuh ke dalam pelukan ayah

" Hiks..hiks..hiks.. Ayah" Panggilku sedih

" Jangan pernah memanggilku bodoh " Jawabnya dingin

" Hiks..hiks.. Ayah kenapa?" Ucapku sambil mengusap pipi ku yang basah karena air mata

" Sejak kapan aku menjadi ayahmu?" Tanyanya dingin

" Ayah tidak ingat dengan kejadian dulu, Kita selalu bersama ayah?" Tanyaku sambil menarik tangannya agar tidak pergi

" Apa kau ingin menipuku dengan drama yang kau buat?" Tanyanya dingin sambil mendorong ku

Bruk!

Aku terjatuh, Semuanya terasa sakit, Ayah menatapku dengan tatapan ingin membunuhku

" Ayahh" Ucap zenith yabg tiba -tiba datang

" Ada apa zenith?" Tanya ayah dengan lembut

" Kenapa ayah membiarkan tikus ini berkeliaran?" Tanya zenith sambil menunjuk ku

" Sebentar lagi ayah juga akan membunuhnya, Kamu tenang saja" Kata ayah

Aku pun memegang kaki ayah sambil menangis

" Ayah, Aku ini juga anak ayah" Ucapku sambil menangis

" Bodoh sekali" Ucapnya sambil mendorongku lagi

" HUWAAAA" Teriak ku sambil menangis

" Hey tenangkan dirimu athi, Ada apa denganmu?" Tanyanya khawatir

Apa ini? Jadi tadi hanya sebuah mimpi tapi kenapa aku merasa mimpi itu seperti nyata, Aku melihat felix dan ayah melihatku dengan tatapan khawatir

Deg

Deg

Deg

" Lucas ini sa.. sakit.. se..se..sekali" Ucapku sambil memegang dadaku

Lucas yang melihatku kesakitan pun langsung panik

" Athi sekarang tenangkan dirimu, Aku akan mengobatimu, Oke?" Tanyanya berusaha  menenangkan ku

Lucas pun memegang tangan kanan ku dan perlahan mulai mengusapnya

" Sebentar lagi kau akab sembuh" Kata lucas meyakinkan ku

" Benarkah?" Tanyaku tak percaya

"Iya Athi" Jawabnya sambil beranjak dari tempat duduknya

Aku melihat lucas sedang menghampiri ayah

" Yang mulia, Keadaan Tuan putri sudah agak membaik" Kata lucas

" Baiklah kau boleh pergi" Kata ayah, Lucas pun keluar dati kamarku

" Athi, Beristirahatlah" Kata ayah

"Baiklah" Kataku singkat

Ayah dan felix pun meninggalkan ku sendirian di kamar

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

🖤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa vote nya kawan☺

Crumbs Of Heart  [ SEASON 1 ]Where stories live. Discover now