凛. four

1.8K 222 16
                                    

"Hwang Jaemin, tolong jadilah milikku" ujar Hyunjin sambil memberi buket bunga.

Sebuah confess lagi untuk seorang Na Jaemin. Maaf Hyunjin, bukan 'Hwang' Jaemin ya. Jaemin lelah akan semua hal ini. Ingin sekali Jaemin berteriak pada dunia untuk membuatnya tak terlihat. Namun seperti kata Jeno, dunia tak akan pernah mengijinkannya.

Di belakang Hyunjin, ada Changbin dan Dino yang menemaninya. Changbin sebagai pacarnya Felix yang notabene salah satu teman dekatnya Jaemin berbisik pada Dino "Hyunjin bodoh. Sudah tau jawabannya akan 'Maaf, aku tidak menyuka—'"







"Maaf, aku sudah menyukai orang lain" jawab Jaemin pada Hyunjin.

"WHAT?!?!!" Changbin membelalak tak percaya. Sedangkan Dino terbahak-bahak.

"Makanya jangan terlalu kepedean kau Seo Changbin" ejek Dino.

Bukan hanya Changbin dan Hyunjin yang kaget, melainkan anak-anak yang ikut melihat confession itu juga. Mereka mulai bertanya-tanya, sejak kapan seorang Na Jaemin mempunyai doi?

Tak jauh dari tempat Jaemin berdiri dan dikerumuni banyak orang, terlihat Jeno yang baru saja selesai mengambil buku di lokernya. "Oh, syukurlah kau tepat waktu" batin Jaemin.

"Kalau begitu, permisi Hyunjin. Aku mau lewat" ucap Jaemin lalu berjalan meninggalkan Hyunjin dan kerumunan itu.

"Jeno-ya" seru Jaemin sedikit kecil namun dapat terdengar oleh Jeno.

Ia pun berbalik melihat Jaemin yang berjalan ke arahnya sambil mengirimkan 'kode'. Jeno mengernyit kebingungan. Karena Jeno tak kunjung paham, ia mendekati Jeno dan merangkul tangannya sambil berbicara bisik-bisik.

"Aish, dasar tak peka" Jaemin mencubit lengannya kesal.

"Akh! Yak, sakit Na!" pekik Jeno. Namun sekali lagi Jaemin menyuruhnya memelankan suaranya.

"Berpura-puralah menjadi temanku" bisik Jaemin sekali lagi pada Jeno.

"Jadi selama ini aku bukan temanmu begitu?"

"Kita baru saja kenal dua hari yang lalu kau tahu"

"Tapi aku sudah mengenalmu sebelum itu"

"Tapi aku baru mengenalmu dua hari lalu"

"Itu salahmu"

"Kenapa itu jadi salahku?" jawab Jaemin tak paham. Tanpa memikirkan Jaemin, Jeno lalu berjalan mendahuluinya lebih cepat.

Jaemin berusaha mengejar Jeno. "Heol, jadi aku yang salah begitu?" keluh Jaemin. Ia lalu menabrak dada Jeno karena Jeno yang tiba-tiba berhenti dan berbalik. Jarak mereka hanya tersisa beberapa senti sekarang.

"M-maaf, kau tiba-tiba berhenti jadi aku tak sengaja" Jaemin mundur selangkah untuk memberikan jarak.

Namun, Jeno malah menarik pinggangnya mendekat, hal tersebut sontak mengejutkan Jaemin hingga membuatnya hampir jatuh hingga ia harus memegang tangan Jeno balik. Orang-orang yang melihat hal tersebut mulai membicarakannya dan bahkan tak malu-malu mengarahkan kamera ponselnya pada mereka berdua.

Jeno dan Jaemin yang mulai sadar akan kerumunan kecil yang mereka lihat, lalu melepaskan tangan mereka satu sama lain dan bertingkah seperti dua anak yang canggung. Karena merasa risi, Jeno akhirnya mengambil keputusan untuk menarik Jaemin pergi dari tempat itu.

Melihat lorong yang mereka lalui, Jaemin merasa familiar dengan bayangan tempat yang akan mereka tuju. Yup, kamar mandi dekat ruang janitor.

"Yak, kau gila apa membawaku ke kamar mandi pagi-pagi begini?!?!!" seru Jaemin pada Jeno sambil menghentikan langkahnya di depan kamar mandi.

[✔] mr. cold-popular | nominWhere stories live. Discover now