• 3∆ : Keputusan •

713 310 529
                                    

Acara lamaran sudah dilaksanakan, yang berarti bahwa Hana bukan lagi berstatus pacar orang, tetapi tunangan orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Acara lamaran sudah dilaksanakan, yang berarti bahwa Hana bukan lagi berstatus pacar orang, tetapi tunangan orang. Masalahnya, objek yang menjadi tunangannya itu bukan lah yang diharapkan.

Tanggal pernikahan, tema, berapa lama, dan lain sebagainya juga sudah ditetapkan. Keluarganya dan keluarga Doyoung yang berkontribusi, Hana tidak campur tangan apapun disini. Ya waktu itu dalam benak Hana ini namanya ta'aruf, tapi sebenarnya tidak juga.

Setelah acara resmi selesai, dua keluarga beserta beberapa tamu dekat yang hadir disuguhkan dengan berbagai macam makanan. Sedangkan dua objek utamanya di hari itu, diperintahkan untuk berbicara panjang lebar.

Untuk mengenal satu sama lain katanya.

Dengan jarak satu meter, mereka jalan bersisihan. Doyoung mengajak Hana berkeliling kompleknya, katanya kalau berbicara dirumah seperti kurang nyaman.

Hana menoleh kearah Doyoung, "Jangan ganggu Jaehyun."

Doyoung mengernyit, ikut menoleh hingga matanya bertabrakan dengan manik mata Hana yang seperti orang putus asa.

"Saya gak pernah ganggu dia." Jawab Doyoung.

"Jangan larang gue berhubungan sama dia."

Kernyitan di dahi Doyoung semakin tajam, belum sempat lelaki itu menyahutinya namun sudah disambar lagi oleh Hana.

"Iya, itu sama dengan selingkuh. Gue paham hukumnya. Tapi disini..." Hana menggantung.

"Iya, saya ngerti." Potong Doyoung, "Tapi kamu harus inget Han, dosa yang kamu perbuat akan menjadi tanggung jawab saya."

Hana seakan ditampar oleh kalimat Doyoung, tapi dia ingin egois. Dia sudah menuruti keinginan kedua orang tuanya yang setiap hari menekan Hana untuk menerima Doyoung, setidaknya izinkan Hana egois untuk masih memiliki hubungan dengan Jaehyun.

"Gue gak mau Jaehyun tau tentang ini. Gue gak mau dikekang."

Lagi, Doyoung hanya diam.

Hana hendak kembali membuka mulutnya, namun ponsel digenggamannya berbunyi. Ada telfon dari Johnny.

"Iya, bang?"

"Hah?!"

Tanpa aba-aba, Hana langsung berputar arah ketempat dia datang semula. Berlari meninggalkan Doyoung yang terkejut atas gerakan tiba-tiba Hana. Beberapa detik mencerna, akhirnya Doyoung ikut berlari menyusul Hana.

Hana menerobos kerumunan yang ramai di depan rumahnya. Dia melihat ayahnya sudah dibopong oleh tiga orang menuju mobil dalam keadaan tidak sadar dan darah yang mengalir dari mulutnya.

Hana melemas melihatnya, hampir ia terjatuh namun kedua pundaknya sudah ditahan oleh Doyoung yang berada di belakangnya. Doyoung membawa Hana ke pinggir ketika mobil yang berisi calon mertua, ibunya, dan Johnny keluar dari pekarangan rumah. Doyoung terus menahan tubuh Hana yang tatapannya masih kosong.

TRIANGLEWhere stories live. Discover now