𝒮𝒶𝓂𝒶 𝒮𝑒𝓅𝑒𝓇𝓉𝒾 𝑀𝒶𝓇𝓀

17.3K 2.5K 107
                                    

Chapter 21

Judul : Sama Seperti Mark

-©ꜱэʀэɴᴅɪᴘʟᴜꜱʜıэ-

✨Kalian pasti tau cara menghargai karya seseorang✨

Happy reading!!

Enjoy the story!

ヽ('∀`)ノ

💚

🌱






Lompatan kaki kecil terlihat tergerak-gerak dengan cepat, tangan kanan mengibarkan benda yang ia bawa seiring angin mengiringi langkah setapak. Binaran bak menatap ribuan berlian terpancar cerah dari manik kembarnya. Sosok lucu itu selalu melompat tanpa mengulur waktu pada yang siap menumpu. Tawanya mengalun merdu selembut beludru.

"Yayah! Pate inyi! Bial camaan taya Malk!"

Antusias menjunjung tinggi-tinggi benda di genggaman, Ayahnya melihat heran, tak mengerti maksud tujuan dari si kakak idaman.

"Yayah pate inyi! Ti tepala, bial cama taya Malk!"
((Di kepala, biar sama kaya Mark!))

Taeyong menangkup pipi gembil dari anaknya yang kian hari semakin gembul, tak dapat melihat bayi itu menganggur sedikit pun. Menurutnya sangat disayangkan bila makhluk menggemaskan dari empat lainnya yang tak disebutkan itu dianggurkan.

Kepalanya merunduk hingga tubuh tegap miliknya ikut membungkuk, "Pakein coba...."

Si kecil yang tak lain adalah Mark berpegangan erat pada Ayah yang sigap menopangnya agar tidak goyah.

"Eung, Yayah? Malk nda bica...."

Belum menyerah, Mark masih saja berusaha meloloskan topi anak anjing seukuran miliknya di kepala sang Ayah.

"Nda bica... tenapa nda bica?"

Jelas tidak bisa Morki, ukuran kepalamu sama milik Ayah jauh berbeda, sayang....

"Sini," Taeyong mengambil alih benda berwarna coklat muda dari Mark Lee, memakainya menggunakan sedikit paksaan untuk bisa melonggarkan ukuran asli yang alhasil membuat matanya menyipit sebab terhimpit.

"Hihi Yayah yucu! Malk cuka!" pelukan dari pendeknya rentang lengan dibalas dekapan hangat oleh sosok panutan di masa depan.

"Asal Mark bahagia, apapun Ayah lakukan meski mata jadi macam seperempat bulan," kecupan diberi pada kening dan kedua pipi.

Mark kontan memberontak turun dari jangkauan, tangannya ditarik tanpa tahu apa tujuan si kakak pertama.

"Te tamal Malk! Yiatin te Buna cama Dede! Malk cama Yayah pate opi engguk camaan!"
((Mark sama Ayah pake topi guguk samaan!))

Taeyong pasrah mengikuti kemauan raden Mark Lee yang terhormat. Tipikal Ayah baik hati dan penyayang.

"BUNAAAA!!"

Brak!

Pintu kamarnya terbuka didorong menggunakan kekuatan ekstra hingga membentur dinding menghasilkan bunyi hantaman kencang. Bunanya yang telah selesai memberi ASI pun terkejut, lalu menengok pada keadaan keempat bayi lainnya yang beruntung tidak memperlihatkan efek mengejang.

Sesaat kemudian dirinya berbalik mendekat pada si Kakak, tatapannya melembut teduh mampu menenangkan jiwa yang menggebu-gebu seperti Mark yang langsung terdiam namun memberi cengiran andalan.

BunaHara; NCT Dream (ft Lee Taeyong)Where stories live. Discover now