Do You Have A Boyfriend?

7.3K 830 73
                                    

Aku duduk di lantai dengan tumpukkan buku serta kertas berserakan. Besok akan ada quiz puisi Bahasa Inggris, maka inilah caraku mempelajari setiap materi. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam. Nampaknya waktu yang tepat untuk membereskan semua ini dan pergi tidur.

Baru saja merebahkan tubuhku di atas tempat tidur, handphone ku berbunyi nada pesan masuk.

From : Lucas Hemmings
NAYAAAA COME TO MY ROOOMMMM NOOOWWWWW

Ingin rasanya menolak permintaannya kali ini, tubuhku sudah lelah menghapal materi quiz besok. Tapi aku malah mengambil cardiganku untuk menutupi piyama, memasang lagi kacamataku dan pergi ke ruangan Luke.

Seperti biasa, apartemen Luke tidak pernah dikunci. Aku masuk dengan bebas disana dan mendapati si rambut hijau Michael sedang bermesraan dengan seorang perempuan berambut hitam pendek, memakai tank top dan super hotpants. Aku rasa perempuan ini adalah junior. Sesekali mereka mengecup bibir satu sama lain. Pemandangan yang kurang sedap dipandang. Mereka pun tidak peduli akan kehadiranku. Aku segera menuju kamar Luke dan melihat dia duduk di tempat tidurnya sambil memangku MacPro. Tambahan, dia hanya memakai celana pendek tanpa pakaian atas.

"Come in." Luke menyuruhku masuk ke kamarnya. Harusnya aku senang karena banyak perempuan di kampus mendambakan ada disini sekarang. "Duduk disini." Dia menggeser tubuhnya dan memintaku duduk di sebelahnya, diatas kasurnya. Lutut lemas rasanya. Karena 2 tahun menjadi tukang suruh Luke, baru kali ini aku sekamar berdua dengannya, diatas kasurnya. "Hey jangan tegang, nerd. Aku tidak akan melakukan apa-apa, kau bukan tipeku, sadar?" Tapi kau tipeku, Luke, ucapku dalam hati.

"How can I help you?" Tanyaku yang masih deg-degan.

"Aku baru membuat essay, tolong rapikan tata bahasanya." ucapnya sambil memindahkan MacPro nya padaku.

"B.. Baiklah." Aku pun memilih untuk turun dari tempat tidur dan mengerjakan tugas Luke di lantai kamarnya. Hari ini sudah cukup lelah dan sekarang aku memaksa tubuhku untuk bekerja lebih keras lagi. Sabar, Naya.

Telingaku agak terganggu mendengar suara desahan dari arah ruang TV. Kuyakin itu berasal dari Michael dan perempuannya. Merasa hal yang sama, Luke keluar kamar.

"For God's sake Michael Clifford, you're disguisting!" Teriak Luke melihat kelakuan temannya. Tapi kurasa Michael tidak peduli, maka dari itu Luke menutup keras pintu kamarnya. Artinya aku berdua di kamar bersama Luke, dengan pintu ditutup. Kalau aku adalah Jess, mungkin sudah terjadi suatu hal disini. "I hate to see people make love at my place. It's really disguisting, right, nerd?" Tanya Luke meminta persetujuanku.

"I-iya." Jawabku singkat. Wajah kesalnya Luke ini jarang terlihat, dan aku suka.

"Anyway, nerd, do you have a boyfriend?" Dheg! Pertanyaan macam apa ini?

"No, Lucas." Jawabku sambil sibuk mengetik. Padahal jantung mau copot rasanya.

"Why? Kukira kau cocok dengan Andrew, geek dari Fakultas Kimia, atau Marcus, si librarian." Dia pun tertawa puas. Iya, Luke, mungkin di matamu, aku sangat cocok dengan dua pria berkacamata tebal dan memakai kemeja dengan kancing penuh itu, tapi aku menyukaimu.

"Puas sekali kau tertawa, Lucas." Gumamku.

"Sorry, nerd. Tapi serius, kau harus sesekali kencan dengan pria. Jangan baca buku terus. Hidupmu membosankan sekali sih. Bersenang-senanglah, nerd."

"Nice idea. Mungkin akan aku coba."

"Atau jangan-jangan kau naksir Calum ya? Apa yang kalian lakukan di apartemenmu kemarin?"

"Tidak ada apa apa, Lucas! Jangan berpikiran buruk. Huh." Kenapa pikiran dia kalau aku suka Calum sih. Dia tampan, tapi bukan dia yang membuat kupu-kupu di perutku berkecamuk, yang bisa melakukannya cuma kamu, Luke.

"Hey I'm serious. Calum itu seksi lho, dia anak soccer. Bisa main musik juga. Anak baik-baik. Kalau aku perempuan, aku mau melakukan apapun demi tidur dengannya." Luke tertawa lagi.

"Kalau kau terus berbicara, tugasmu tidak akan selesai, Lucas."

"Alright, nerd. Aku mau Skype sama Jess aja deh. Dia suka memakai lingerie sebelum tidur. Jangan ganggu aku ya. Jangan mengeluarkan suara mencurigakan apapun." Luke pun melompat ke tempat tidur dan meraih iPhone nya.

Cuz I'm really not fine at all.

BADASS LUCAS ✖️ LUKE HEMMINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang