From : Calum Hood
Jalan yuk. Kujemput jam 4 sore. XHampir saja aku menjatuhkan gelas berisi orange juice saat membaca pesan dari Calum tadi.
Jalan? Apa ini semacam kencan?
Sekarang jam 2 siang, hari Sabtu. Artinya aku masih ada waktu 2 jam untuk bersiap-siap.
Aku menuju lemariku dan mengacak-acak isinya. Astaga jujur saja aku tidak pernah diajak kencan oleh pria manapun. Tertawalah, guys. Kuhabiskan masa sekolah hanya di sekolah dan rumah, berganti jadi panti asuhan, sejak ibu meninggal. Dan mulai berani curi-curi pandang pada laki-laki ya saat aku bertemu Luke. Dan sekarang sahabat Luke mengajakku kencan. Aku harus bagaimana?
Aku menemukan dress warna coklat muda dengan motif floral pink. Panjangnya selutut. Setelah mandi, aku mengenakan baju ini, menyisir rambut pirang lurusku dan membetulkan letak kacamataku. Apa sih yang ada di pikiran Calum mengajak wanita tidak menarik sepertiku untuk pergi bersama? Apa benar celotehan Michael bahwa dia hanya mengincar karena aku virgin? No, no. Jahat sekali kau, Naya, menyangka hal buruk pada Calum.
Kudengar pintu diketuk. Pasti itu Calum.
"Hey, Naya, ready to go?" Tawarnya padaku. Aku pun mengambil tas selempang kecil lalu pergi.
Seperti biasa, di dalam mobil, aku banyak diam. Lebih ke canggung karena aku jalan dengan Calum Hood -- salah satu pria incaran wanita di kampus, pemain soccer handal sekaligus bassist 5 Seconds of Summer. Tambahan : ortunya adalah donatur penting di University of Sydney. Haruskah aku menyelamati diriku sendiri saat ini?
"Nay, sedang memikirkan sesuatu?" Tanya Calum sambil menyetir. Hari ini dia memakai tshirt putih dengan lengan tiga per empat, tato di lengan kirinya masih bisa kulihat. Rambut hitamnya tertutup beanie.
"No.. Nothing, Cal." Jawabku yang daritadi memilih untuk menunduk daripada melihat ke depan. "Where are we gonna go?"
"Jalan-jalan ke mall, cari majalah, beli beberapa album musik, atau belanja baju? Makan? Terserah kamu, Nay."
"Jalan-jalan ke mall? Tapi aku.."
"Kenapa? Takut bertemu Jess? I am not Lucas Robert Hemmings, Nay. Percayalah, kau aman bersamaku."
10 menit kemudian, aku dan Calum tiba di sebuah pusat perbelanjaan. Calum langsung mengajakku masuk ke toko musik dan membeli beberapa CD. Dia membeli album Good Charlotte, The Madden Brothers, Angels and Airwaves juga Plus 44. Ya ya, harus sekali sahabatan dan punya selera musik yang sama.
Tujuan kedua adalah toko buku. Nah ini tempat favorite ku! Aku mengambil beberapa novel fiksi sementara Calum mengambil majalah musik serta tabloid sepakbola. Calum menolak aku membayar belanjaanku. Dia membayar semuanya dengan senang hati.
Walaupun aku nerd, tapi aku tetap saja perempuan. Mataku langsung terpesona saat melewati toko Zara, disana terpampang banyak koleksi simple dress yang nampaknya cocok buatku. Ah, tapi mana aku punya uang cukup untuk berbelanja pakaian. Walaupun Nyonya Liz mengirim uang dengan jumlah lumayan, tapi tidak mungkin kuhabiskan untuk berbelanja seperti wanita lain.
"Girls.." Ucap Calum sambil melirikku yang sejak tadi mematung di depan toko Zara.
"Hmm? Maksudmu?" Tanyaku yang tidak mengerti.
"Girls will be girls, Naya. Kamu daritadi liat baju-baju disana kan?"
"Ng.. Ngga." Ucapku malu-malu. Aduh memangnya aku ketara sekali melihat semua itu?
"Kamu mau?" Tawarnya. No, Calum, no, jangan lakukan ini padaku.
"No, Cal, thanks. Ayo kita lanjutkan jalan-jalannya. Kamu mau kemana lagi?" Ucapku kikuk.

ВЫ ЧИТАЕТЕ
BADASS LUCAS ✖️ LUKE HEMMINGS
ФанфикAku mau disuruh apapun oleh Luke, asal tetap bisa bersamanya.