HeLp

90 18 33
                                    

"Di pertemukan nya gue sama elu itu pasti ada alasan nya. Mungkin sebuah ujian atau jawaban."
@irena.ktr

---

Manda-

"Eh, kok Rena belum balik ya? Dia pipis apa baca tahlil sih?!" gue bingung sendiri.

Lagian nih, Rena tu bakat banget kalo soal ngilang. Tenang Ren, gue bakal doain elu, biar tar gede lu jadi pesulap yg sekali nya ilang langsung di telen dah sama Bumi. Dan yang harus lo tau, Rena itu nyebelin tingkat dewa. Demi dora the explorer yang rambut nya ga panjang-panjang, dan demi sinchan yang ga pinter-pinter, gue tuh sering banget di kacangin sama dia astogeh. Pusing pala berbi kalo kaya gini urusan nya.

Sabar Man sabar Author nya baik nih, nenangin Manda.

Elu sih, thor. Nyiptain karakter yg mirip sama tembok, datar mulu! dengus Manda.

Ya sudahlah.

"Paham?" tanya Bu Ivel setelah menerangkan beberapa materi.

"Paham bu," jawab anak kelas ipa 1 serempak dengan muka penuh keyakinan.

Ya gue sih yakin, delapan puluh persen anak kelas sini pada cengo semua sebenernya. Mentok mentok cuma pasang muka meng-iya-kan sambil manggut-manggut.

"Ibu masih ada waktu, barangkali ada yang mau ditanyakan?" tawar Bu Ivel.

"Ga ada bu, ga ada," kata Kayla, murid yang duduk di depan bangku gue.

"Iya bu ga ada," saut yg lain.

Hampir satu kelas kompromi supaya ga ada yg nanya. Tiba-tiba, ada yang ngacung dan ngebuka suara. Oke sekarang, gue mulai gondok sama ntu anak yang ngacung.

"Saya mau nanya bu."

"Iya silahkan, Aurel," ujar Bu Ivel mempersilahkan.

"Anjir, ni orang minta di uleg kayak nya," umpat gue dalem ati.

"Wah nyari gara-gara ni bocah," celetuk Farel, temen sebangku Kayla.

"Kalo ada soal pembagian sama perkalian yg di jawab yg mana dulu, bu?" tanya Aurel dengan muka sok watados yg mancing banget buat gue slepet pake sendal swallow.

"Anjir anak esde kelas dua juga udah tau kali," dengus Kayla sebel.

"Ni orang beneran bego, apa cuma pengen cari muka doang sih?" gue cuma bisa nahan bogem dibawah kolong meja.

"Assalammualaikum bu," ujar seorang laki-laki paruh baya yg tiba-tiba nongol di ambang pintu.

"Waalaikumsalam, ada keperluan apa ya Pa Agus?" tanya Bu Ivel sopan.

"Saya hanya ingin memberi tahukan kepada anak-anak, bahwa jam pelajaran selanjutnya akan di bubarkan, di karenakan ada acara rapat mendadak," jelas guru biologi itu.

"Woah yeayy balik, yipi yuyey," gue yg ngeliat anak kelas ipa 1 pada mendadak jadi mirip ulet sekarat jadi ikut-ikutan heboh.

"Baiklah kalau begitu, terima kasih atas pemberitahuan nya, Pa," ujar Bu Ivel.

"Sama-sama, Bu. Assalamualaikum," balas Pa Agus seraya meninggalkan kelas.

"Oke, kalau gitu, pertanyaan yg tadi di tunda dulu. Nanti di jawab di pertemuan berikutnya, sekarang kalian beres-beres," perintah Bu Ivel. Perempuan berkaca mata Itu pun melangkahkan kaki nya keluar dari kelas.

Tanpa ba bi bu be bo lagi gue langsung ngeberesin buku-buku gue sama punya nya Rena. Sumpah, kelas gue sekarang mirip banget kaya konser Rosa. Berisik parah.

RENATHAN Where stories live. Discover now