Aku terbangun lantas menyadari bahwa ruangan yang biasa menampung raga dan pikirku ini sebegitu berantakannya.
"Ah iya. Manusia yang datang tadi pagi itu siapa ya?" Tanyaku pada diri sendiri
Kuangkat badanku perlahan
Pusingnya sudah tidak terlalu terasa
Ada segelas air di meja sebelah kasur
Lantas kuminum untuk melegakan kering kerontang dalam tubuhKaki ini melangkah sedikit
Menghampiri kotak tinggi yang berefleksi
Kutatap dalam bayangan yang dipantulkannya
Sembari kusentuh permukaan kacanya"Dia persis denganku."
Disana tergambar sebuah wajah kacau
Dengan rambutnya yang tergerai berantakan, mata sendu dan nafas yang beratSeperti lelah menjalani hidup?
"Ini hanya hari lain. Suatu hari lain di tahun 2020 Azura. Kamu bisa melewatinya."
Gadis itu memantapkan hatinya sendiri, tanpa bantuan orang lain.
Senandung lagu dari telepon genggamnya bersuara cukup keras
Aren't u something?
To admire?
Cause your shine is something like a mirror-Mirror (Justin Timberlake)
Kumatikan deringnya
Lantas menatap kembali bayangan menyedihkan itu"Azura. Bertahanlah dalam dukamu."
"Azura. Kamu akan menemukan orang itu. Lekas.""Aku tidak suka siang."
Serapahku pada langit."Ia tidak bisa selalu biru. Sama saja. Bisa mendung seperti malam. Kenapa tidak sekalian malam saja terus? Bukannya sama saja?"
Ternyata, tidak hanya di hamparan 2 malam
Pagipun kepala ini tidak bisa berhenti menerka pikir yang dilakukan diri sendiri."Orang itu. Kita bertemu lagi tidak ya?"
Kutuliskan sebuah catatan :
"Tuhan tidak tidur. Teruntuk mu yang baik sekali, dan menegurku untuk bisa melepas letih. Nanti katamu?"
Berhentilah kalimatku disitu.
Belum selesai menjawab, kaca di depanku ini berbicara seolah paham.
"Dia adalah dirimu versi lebih baik. Kalian akan bertemu kembali. Jadi, hiduplah lagi untuk hari ini."
Setidaknya untuk dirimu sendiri, Azura.
![](https://img.wattpad.com/cover/224985277-288-k364786.jpg)
YOU ARE READING
hamparan 2 malam.
PoetryKita teruslah bertambah tua bukan? Meskipun setiap malam ketidakwarasan kita akan dunia terus bertambah Mimpi-mimpi burukmu terus menyapa satu dua Tapi, aku telah memikirkan semua sejak lama Meskipun malam-malam bertambah gelap Menghampar diri menam...