2. Tanjiro and old friends

6.4K 1.2K 396
                                    

Warn: typos in everywhere

— m o o n l i g h t —

Setelah kematian Sabito dan Makomo, Giyuu pergi untuk menjalankan misinya. Membuat (Name) harus rela melepaskan salah satu anggota keluarganya lagi. Selama beberapa tahun, tidak ada tanda-tanda bahwa Giyuu akan kembali ke rumah Urokodaki. Hal ini membuat gadis itu dirundung kesedihan. Ia mengesampingkan kesedihannya dengan berlatih dan terus berlatih. Gadis itu berniat akan menjadi pemburu iblis yang tangguh, ia akan membalaskan semua dendamnya. Kematian orang tuanya, kematian Tomoe, kematia Sabito dan Makomo. Akan (Name) balaskan suatu hari nanti.

Pagi itu (Name) meminta izin kepada Urokodaki untuk menanjak gunung. Gadis itu ingin mengambil beberapa tanaman obat sekaligus mencari bahan makanan. Urokodaki mengangguk dan menyuruh sang gadis agar selalu dalam cahaya. Ia memperingati muridnya supaya tidak menginjak bayangan barang sedetik pun. (Name) mengangguk dengan semangat dan mulai menanjak. Matanya berbinar ketika tanaman obat yang ia cari ketemu. Ia berhenti sejenak, memandang sekeliling. Ingatannya tertuju pada beberapa tahun yang lalu. Kupu-kupu, hutan, darah, dan seseorang bertopi. Tangannya mengepal kuat sangat mengingat wajah-wajah yang ia cintai.

Setelah puas mencari tanaman obat yang lain, (Name) pun menuruni gunung. Ia melihat Urokodaki bersama seorang pemuda yang membawa keranjang di punggungnya. Sang gadis menghampiri keduanya dan menanyai namanya.

"Namaku Kamado Tanjiro. Siapa namamu?" Ucapnya sambil tersenyum. Kedua netra (e/c) hanya memandang datar wajah pemuda tersebut, mata Tanjiro sudah melewati sesuatu yang berat.

Ia akhirnya tersenyum tipis. "Oikawa (Name)."

Tanjiro bercerita tentang keluarganya dan memberitahu identitas sang adik, Nezuko. Awalnya (Name) menolak karena ia sangat membenci iblis, tapi ia berpikir ulang, Tanjiro rela membawa iblis itu bersamanya pasti ia mempunyai alasan dibalik itu. Akhirnya ia sedikit membuka hati untuk menerima keberadaan Nezuko. Walau hati kecilnya terbesit rasa dendam.

Urokodaki menyuruh (Name) untuk melatih Tanjiro di gunung. Dengan senang hati (Name) menyetujui perintah tersebut. Hitung-hitung dirinya ikutan berlatih bersama Tanjiro. Sejujurnya gadis itu tidak tahu menahu tentang perangkap yang ada di gunung. Karena Urokodaki sendiri lah yang memasang perangkap tersebut, sedangkan (Name) hanya melatihnya saja. Gadis itu tersenyum ketika melihat seluruh badan Tanjiro yang dipenuhi luka, tapi pemuda itu sama sekali tidak menyerah. Rintangan Urokodaki memang berat, tapi akan terbukti hasilnya. Bahkan (Name) pernah tenggelam di danau dengan kedalaman 10 meter. Beruntung ia tidak tenggelam terlalu dalam karena Urokodaki sendiri yang menyelamatkannya.

Setengah tahun berlalu. Dalam setengah tahun itu pula, Nezuko yang tertidur tidak mempunyai tanda-tanda untuk terbangun. Tanjiro menjadi sedikit murung tapi tidak mematahkan semangatnya yang membara. Ia mendapatkan latihan terakhir dari Urokodaki yaitu membelah sebuah batu.

(Name) menemani Tanjiro yang rajin mencoba untuk membelah batu. Tapi hasilnya pun nihil, pemuda itu tidak dapat membelahnya.

Tanjiro yang frustasi pun membenturkan kepalanya dengan batu. (Name) terkejut dan mencoba menghentikan tidakannya dengan mencengkram bahu Tanjiro. Pemuda itu meraung tatkala usahanya sia-sia dan tidak menimbulkan suatu keadaan yang pas.

"Ini percuma! Ini percuma! Batunya tidak mau terbelah, arghh!" Erang pemuda bersurai anggur.

"Tanjiro berhenti!" Paksa (Name).

[✔️]Kimetsu no Yaiba: MoonlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang