Angan

79 29 6
                                    

Ada sebuah kisah  mengenai seorang anak.
Anak yang terus menerus mencari kebahagiaannya di tengah sebuah penderitaan.
Rasa sakit yang terus diterima dalam batinnya.
Menggoreskan luka yang dalam dan besar.

Luka yang terus menyayat hatinya.
Merasakan seperti adanya sebuah batu kali yang besar yang menghantam kuat-kuat tubuhnya.

Beribu-ribu tetesan air mata, ia tampung dalam lubuk hati paling dalam.
Berpuluh-puluh ribu kesabaran yang terdapat dalam ruang hati yang cukup luas.

Tatapannya menyiratkan banyak makna yang tak pernah bisa terungkap lewat kata-kata.

Langkah yang selalu ia jalani, terdapat sebuah harapan yang mengikuti.
Walau ia tahu, bahwa harapannya hanyalah sebuah angan-angan yang terus terbang tak tentu arah.

Sekujur tubuhnya penuh dengan luka.
Sebuah ruangan hati yang besar yang selalu membisikkan sebuah kalimat, "Semua akan baik-baik saja."

Hanyalah kalimat itu yang sekarang menjadi satu-satunya harapan yang tersisa.

Tetapi apakah harapan itu juga sebuah halusinasi yang ia ciptakan?
Ia tak pernah mengerti

Asa Di Langit JinggaWhere stories live. Discover now