Epilog

859 19 0
                                    

* Davina's Point of View *

Aku terharu melihat kedua sahabatku bahagia. Rayden akhirnya berani menyatakan perasaannya pada Freya dengan melamarnya langsung di tempat kelahiran Freya, Bonn. Begitu juga Freya yang sempat merasa insecure, dia merasa dirinya tidak pantas untuk Rayden. Akhirnya Allah mengabulkan semua doa kalian.

Namun, kebahagiaanku dirusak oleh Roni yang mendadak menarik tanganku menjauh dari mereka.

"Vin, ada apaan kok pada rame-rame?"

"Oh, acara lamarannya Freya dan Rayden. Kenapa?"

"Hmm, sudah gue duga si Reino gagal dapetin Freya. Tapi gue nggak bakal kek dia. Gue bakal berjuang untuk dapetin elo."

Aku melepas tanganku dari genggamannya. "Gue nggak akan pernah mau sama lo."

Roni tersenyum sinis. "Gedeg juga lama-lama gue. Lo sok suci banget sih, Vin! Udah banyak cara gue tempuh untuk dapetin elo tapi lo nggak pernah kasih gue kesempatan. Mulut lo ceramahin gue tapi tampilan lo kek gitu."

Deg. Aku seolah ditampar oleh perkataan Roni.

"Gue emang belum berhijab seperti Freya, tapi setidaknya gue belajar sedikit demi sedikit untuk mematuhi perintah Allah. Dan satu lagi." Aku menunjukkan cincin yang melingkar di jari manisku, "Gue udah punya calon suami. Jadi, berhenti ganggu hidup gue!"

"Cih!" Roni berjalan menjauh dariku.

🌾🌾🌾

Setelah acara lamaran usai, kami membicarakan tentang tanggal pernikahan kami. Rayden menghubungi kedua orangtuanya via Skype.

Setelah berunding, orang tua Rayden, Ayah, Mama, dan Kakek sepakat bahwa pernikahan kami akan diselenggarakan tahun depan, tepatnya setelah aku dan Davina lulus kuliah. Yang membuat kami bersemangat adalah, kami akan menikah bersamaan dengan Davina dan Raihan. Dan kami pun sepakat, akad nikah kami akan dilangsungkan di rumah Davina.

"Maa syaa Allah, kita nikahnya barengan Freey," peluk Davina.

🌾🌾🌾

Setahun kemudian, aku dan Davina telah lulus kuliah sementara Rayden kini telah bekerja sebagai karyawan di perusahaan advertising yang kini dipimpin Papanya.

"Lo yakin nggak mau didandani sama MUA, Frey?" Tanya Davina.

"Nggak, ah. Takut tabarruj, Vin. Tenang aja, gue nggak dandan sendiri kok. Gue minta bantuan Kak Bella, kakak sepupu gue untuk dandanin gue."

"Oke deh. Gue ke kamar sebelah ya, MUA gue nungguin. Sekalian gue bikin live IG selama didandani. Sampai ketemu nanti, bestie."

Aku melambaikan tangan pada Davina. Hari ini hari pernikahanku. Banyak ujian yang ku lalui sebelum sampai di tahap ini, termasuk tetap jaga jarak dengan Rayden karena kami belum mahram. Aku benar-benar bersyukur pada Sang Maha Cinta karena telah menyatukan kami.

Selama masa penantian ini, sahabatku Davina juga banyak berubah. Ia akhirnya memantapkan hatinya untuk berhijab. Alhamdulillah, terima kasih Ya Rabbi.

Aku dan Davina duduk berdampingan. Kami diam membisu sambil menatap layar televisi yang menampilkan Rayden dan Raihan yang menunggu giliran untuk mengucap ijab qabul.

Rayden menjabat tangan Ayah dan mengucapkan, "Saya terima nikah dan kawinnya Freya Adelia Russell dengan mas kawin uang tunai sebesar lima ratus Riyal dibayar tunai."

Tak terasa air mataku jatuh, ketika mendengar saksi pernikahan berkata sah. Serupa denganku, Davina menangis ketika Raihan mengucap ijab qabul.

Mama memasuki kamar dan mengantarkan kami ke tempat berlangsungnya akad nikah. Setelah semua usai, aku langsung memeluk Mama dengan erat. Mama menangis tersedu-sedu, dan Ayah yang awalnya tegar kini tak kuasa menahan air mata.

Setelah menikah, Davina akan tinggal bersama Raihan di Singapura sementara aku dan Rayden akan bolak-balik Bogor-Bonn karena baru-baru ini Ray ditunjuk sebagai manajer di kantor cabang yang berlokasi di Bonn.

Walau begitu, kami bertiga tetap bersahabat dan berjanji akan sering-sering bertemu di kemudian hari.

Selama ini aku berusaha untuk menjadi perempuan yang baik. Karena aku percaya janji Rabb ku, bahwa perempuan baik akan berjodoh dengan lelaki yang baik pula. Terima kasih Ya Allah, atas karunia-Mu yang luar biasa indah ini.

Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmuss sholihat.

SELESAI

______________

Gimana ceritanya gais? Semoga kalian suka~ dan jangan lupa vote ya~  ~ Tengs.

Fyi, aku namatin cerita ini tepat di malam Idul Fitri.

Aku, author Freya's Sincere Love mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri. Taqabbalallahu minna wa minkum Taqabbal ya karim 🙏🏻

Fyi next akan ada extra part yang isinya foto gaun pengantinnya Freya dan Davina. Barangkali bermanfaat untuk referensi kalian yang mau menikah ♥️

Dan in syaa Allah, aku akan release cerita baru. Judulnya, "I'm Not a Perfect Mother."

Btw, aku punya cerita baru juga, judulnya Estetika Rasa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Btw, aku punya cerita baru juga, judulnya Estetika Rasa. Tokoh utamanya masih sepupu Freya. Selamat membaca~

 Selamat membaca~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Freya's Sincere Love - [SELESAI]Where stories live. Discover now