Axton•Sepuluh

13.5K 750 1
                                    

Zaira hari ini ke Cafe bersama Azel, Dadynya sudah mengirim pesan kalau Zaira ingin bertemu di Cafe miliknya.

Axton mengatakan kalau dirinya setuju dan akan datang saat jam makan siang.

Saat ini Zaira sedang menemani Azel bermain di ruanganya, pelayan mengetuk pintu ruangan Azel.

Tok Tok Tok

" masuk " ucap Zaira.

" Bu ada seseorang yang menunggu " ucap pelayan Cafe.

" baiklah aku akan keluar " ucap Zaira.

Pelayan meninggalkan ruangan Zaira, Zaira langsung menggendong Azel dan membawa Azel keluar bersamanya.

" saatnya bertemu Dadymu sayang " ucap Zaira terseyum kecut.

Zaira mengedarkan pandangnya keseluruh Cafe mencari tamunya, matanya tertuju pada pria memakai baju santai sedang meminum Coffe.

Zaira berjalan mendekat dan langsung duduk di hadapan pria tersebut.

" Hai " sapa pria tersebut saat Zaira duduk di depannya.

" anda ingin bertemu Azelkan " ucap Zaira to the poin.

" saya membiarkan anda bertemu Azel " lanjut Zaira.

" tapi jangan ganggu siapapun lagi " sambung Zaira.

" kesepakatan yang menguntungkan " ucap Axton.

" mom mom " ucap Azel menarik narik baju Zaira.

" kamu mau di gendong Dady? " tanya Zaira pada Azel.

Azel menatapnya berbinar, tanda kalau Azel mau. Zaira langsung mendudukan Azel di meja.

" nanti Azel terjatuh " ucap Axton ketakutan.

" makanya gendong cepat " ucap Zaira sinis.

" aku tidak bisa " ucap Axton meringis.

Azel langsung menangis, mendengar tolakan Axton. Zaira langsung memekik marah.

" jadi mau anda apa? " tanya Zaira.

" aku hanya ingin bertemu " jawab Axton.

" anda bodoh bagaimana mungkin Azel mau bertemu denganmu " ucap Zaira marah.

" Azel tidak suka anda hanya menatapnya " lanjut Zaira.

Azel udah diam di pelukan Zaira, Zaira masih melihat sisa sisa air mata di mata Azel.

" apa Anda takut masuk majalah berita? " tuduh Zaira.

" bukan " ucap Axton cepat.

" aku memang tidak bisa " lanjut Axton.

" anda berbohong " ucap Zaira.

" sewaktu Azel didorong wanita gila disini aku melihat anda menggendong Azel " lanjut Zaira.

" jangan salahkan aku kalau Azel tidak akan pernah menerimamu " sambung Zaira.

Zaira membawa pergi Azel kerungannya, dirinya muak melihat sikap Axton.

Sudah di beri kesempatan, malah di sia siakan.  Belum lagi Azel menangis karena dirinya, lebih baik hanya Zaira yang menangis karena Axton jangan Azel juga.

...

Axton merasa frutasi karena tidak berani menggendong Azel, yang jelas jelas ada di depan matanya.

Axton terlalu takut akan menjatuhkan atau melukai Azel, karena Axton tidak ingin kehilangan kesempatan menemui Azel lagi.

Insiden In Amerika (Complated) Where stories live. Discover now