Pulang (Bag 10)

5.2K 264 32
                                    

"Ah... Jadi kau adalah putra Naruto yang berasal dari masa depan?". Tanya Minato.

"Ehehe... Kurang lebih begitu".

"Dia sangat mirip denganmu". Minato mengelus kepala Boruto.

Boruto melirik Sarada yang masih mengenakan jaketnya.

"Hey! Kembalikan jaket ku!".

"Kau yang memberikannya padaku". Jawab Sarada ketus.

"Kakak, Kak Inojin dan temannya kemana?". Himawari bertanyan.

"Hmn... Entahalh". Dia mengusap kepala adiknya yang bersurai hitam kebiruan.

"Kalau dipikir pikir rasanya ingin punya adik". Sarada bergumam. Himawari mendengarnya.

"Tenang saja kak Sarada! Kalau Kakak dan kak Sarada menikah, aku akan menjadi adikmua juga". Himawari memamerkan gigi putihnya.

"Haaah?!". Mereka semua beraut wajah seperti mengatakan itu.

Sasuke berjalan menuju Boruto dengan penuh amarah. Dia mencengkram kerah jaket Boruto dan mengangkatnya.

"Jangan. Sentuh. Putriku." Katanya dengan jeda yang sangat jelas.

Tiba-tiba dari telapak kaki mereka cahaya putih memancar.

"Oh, apa sudah saatnya?". Tanya Boruto.

"Padahal aku ingin melihat pertarungan papa dan Nanadaime". Kata Sarada.

"Sekali lagi jadilah anak yang baik! Boruto". Minato mengusap kepala kedua cucunya.

"Baik! Kakek Yondaime, jaaa...". Boruto dan Himawari tersenyum bersamaan.

Cahaya yang menyilaukan menutupi tubuh mereka. Mereka seperti menyaksikan pertarungan Naruto dan Sasuke dengan kecepatan dua kali lipat.

Kyuubi dan suusano itu terus bertarung. Setiap tinjuannya menggetarkan bumi.

Kecepatan itu melambat saat detik detik mereka kehilangan tangan.

Naruto membuat raseng shuriken dengan sisa chakra yang ada. Begitu pula Sasuke, dia membuat chidori yang dicampur amaterasu.

Saat keduanya berbenturan efeknya sangat dahsyat. Tidak heran mereka bisa kehilangan tangan.

Kecepatan kembali normal saat Naruto dan Sasuke tersadar dari tidur karena kehabisan chakra.

Sakura berlari menghampiri disusul Boruto, Sarada dan Himawari.

"Sakura... A.. Aku-".

"Diamlah! Aku sedang berkonsentrasi".

Setelah sadar Naruto dan Sasuke telah siuman mereka bertiga langsung memeluk kedua orang itu yang sedang bersimbah darah.

Plak! Bugh!

Sarada menampar papanya sementara Boruto meninju ayahnya.

"Apa yang papa pikirkan bertarung sampai seperti ini?!".

"Apa ayah gila?! Apa ayah sadar ayah hampir mati karena kejadian tadi malam?!".

"Eh... Kalian tenanglah biarkan Naruto dan Sasuke mengumpulkan chakra dulu". Sakura melerai.

Naruto tertawa dan Sasuke tersenyum. Melihat itu Sakura menangis tersedu sedu.

"Bibi, apa ayah akan baik-baik saja?!". Tanya Himawari.

"Tenanglah...". Sakura tersenyum.

Setelah keadaan menjadi tenang. Tiba-tiba sebuah gulungan terjatuh diatas kepala Boruto.

Kembali Ke Masa Lalu Where stories live. Discover now