misi berakhir

4.1K 365 110
                                    




"Hiyahh!!!!"



Taehyung tanpa tahu kenapa tiba-tiba mengayunkan pemukulnya begitu ia turun dari angkot. Namjoon yang berdiri dibelakangnya menatap heran. Beberapa kucing yang sama kagetnya dengan teriakan Taehyung pun ikut berlarian.

"Kenapa? Ada musuh?"


Taehyung menengok dan tersenyum. "Bukan. Ada dua pasang kucing sedang cihuy di semak-semak ini. Aku cuma menertibkan daerah ini agar prostitusi tidak semakin marak."


Jungkook keluar dengan deru nafas kecewa. "Yaah, kenapa di usir?! Aku ingin merekamnya! Kita bisa pasang itu di internet!"


"Kalau cuma ada sepasang aku juga setuju saja kau merekamnya. Tapi kan ini ada dua pasang. Nanti kau akan fokus kemana?! Lagipula masih siang kenapa mereka berani sekali berzinah!?"


"Itu hanya kucing Taehyung. Mereka diperbolehkan melakukan itu kapanpun mereka mau," ujar Jimin.


"Apa?! Enak sekali jadi kucing."

"Ya.. memang enak sekali jadi kucing," sahut Jimin sambil melirik ke arah Yoongi yang tengah terduduk di bahu jalan bersama Hoseok. Kepala di senderkan ke bahu. Tampak sekali malasnya.



Baekhyun memijit pelipisnya dan menggebrak angkot. "HEI!! APA KALIAN TEGA MEMBIARKANKU MEMBAYAR ANGKOT INI?! CEPAT BAYAR!!!"


Jungkook sedikit terlonjak dengan kata-kata Baekhyun. Ia berbalik dan menyorot semua teman-temannya dengan handycam. "Ah! Benar! Kalian tega! Baekhyun kan tahanan. Dia tidak boleh membayar tranportasi kita. Namjoon-hyung! Bayar!!"



Namjoon cuma menghela nafas dan memberikan sejumlah uang ke supir angkot.

"Ambil saja kembaliannya."

"Tapi ini kurang," ujar sang supir itu. Namjoon cengo. Beberapa anggota BTS mentertawakannya. Ia pun kembali merogoh sakunya.


"Ini? Cukup?"

"Kurang! Tambah lagi!"

Namjoon dengan kesal mengeluarkan semua uang disakunya. "Ambil itu!! Sepertinya kau dendam padaku karena aku muntah di mobilmu."


"Hehe. Terimakasih. Semoga kalian memenangkan perangnya."


Namjoon mengangguk. Ia melambaikan tangan saat supir angkot itu mulai membawa kendaraannya menjauh dari tempat itu.


"Nah jadi? Apa kalian sudah siap?!" Baekhyun menatap ke enamnya dengan serius. Sementara dibelakangnya ada Yeonjun yang sedari tadi bersembunyi. Takut di apa-apakan saat hendak ke rumah.


Jungkook memasukan handycam nya ke dalam tas yang di bawanya. Yoongi dan Hoseok pun sudah berdiri. Jimin, Namjoon dan Taehyung sudah sedia dari awal.


"Kami siap!"

"Ok. Mari kita perang."






.
.
.





"Suho... Berikan anak itu kumohon..." Disini. Jongin. Sang tangan besi dari kelompok EXO itu nampak sekali memelas pada Suho yang kini masih menggendong seorang bayi di tangannya. Bukan karena apa-apa, Suho terlalu memanjakan anak itu sejak pertama kali ia mendapat kesempatan menggendongnya. Alhasil, tempat ini sekarang hancur seperti kapal pecah.


"Kenapa?! Kau tidak bisa memisahkan anak dari ayahnya!!"


"Kau bukan ayahnya!" Chanyeol menyela. "Ayahnya adalah Namjoon. Kau harus menerima kenyataan itu! Kembalikan dia sekarang. Kau tidak bisa bersikap egois." Suho termenung mendengar itu. Itu benar. Namjoon adalah ayahnya. Ia tidak bisa mengklaim bayi yang bahkan tidak ia ketahui namanya itu jadi miliknya.


Don't worry, Baby. [Completed]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt