[S] || 23

161 30 4
                                    

Uhukk! Uhukk!

Kyunghee tidak sengaja menghirup udara yang penuh debu saat dirinya membersihkan tumpukan berkas yang ada di rak buku.

"Astaga ... sudah berapa lama berkas-berkas ini tidak dibersihkan?" gumamnya.

Dia menyortir berkas-berkas itu, lalu meletakkannya kembali ke rak buku.

Namun, saat Kyunghee mengembalikan berkas-berkas yang sudah bersih dari debu itu, selembar kertas jatuh dari salah satu map.

"Apa ini?" tanya Kyunghee memungut kertas itu.

Dia membaca tulisan yang tertera di sana. "Adopsi anak dari Panti Asuhan Inner Child, Kota Dangjin?"

Perempuan itu semakin bingung saat membaca isi surat adopsi. Dalam surat itu tertera nama ayahnya dan nama seseorang yang mirip dengan namanya.

"Ayah mengadopsi Im Kyunghee?"

Pikiran-pikiran negatif mulai merasuki otaknya. Banyak pertanyaan yang ada di dalam benaknya. Siapa Im Kyunghee itu? Apa jangan-jangan ....

"Nuna, sedang apa kau di sana?" tanya Jinyoung yang tiba-tiba muncul dari dapur.

Kyunghee langsung menyembunyikan surat yang dia pegang ke dalam saku jaket. "Aku sedang membersihkan rak buku ini, banyak sekali debunya."

"Ohh ...."

Jinyoung duduk di sofa lalu menonton televisi. "Lusa nanti ayah dan ibu pulang," ucapnya.

"Benarkah? Syukurlah kalau begitu, aku merindukan mereka."

Kyunghee pergi menuju kamarnya, lalu mengunci pintu. Dia baca kembali isi surat tadi, diperhatikannya lamat-lamat nama yang ada di surat itu. Nama yang sangat mirip dengannya, hanya saja beda marga.

Selama ini, Kyunghee merasa bahwa dia yang paling berbeda dalam keluarga ini. Apalagi di bagian wajah, dia merasa dirinya tidak mirip sama sekali dengan orang tuanya.

"Jika ini memang benar, kenapa mereka tidak memberitahuku sejak awal?"

Kyunghee teringat perkataan ibunya dulu saat dia masih berumur delapan tahun. Saat itu dia memenangkan lomba menyanyi, dan ibunya bilang bahwa dia sangat bangga sudah melahirkan anak yang berbakat seperti Kyunghee.

"Dan ibu berbohong kepadaku selama ini." Mata Kyunghee memanas. Jika prasangkanya benar, maka dia akan merasa sangat terkhianati selama ini.

Tok! Tok!

"Kyunghee-ya ... bisakah kau temani aku ke Converse Store? Aku ingin beli sepatu," kata Seulgi dari balik pintu.

Kyunghee menghapus air matanya yang sedikit menetes tadi, lalu menyimpan surat itu ke dalam lemari baju.

"Bisa, Eonni. Tunggu aku di bawah, ya ... aku mau siap-siap dulu."

"Baiklah! Jangan lama-lama."

᯾ secretum ᯾

Jimin merebahkan diri di sofa milik Taehyung. Kini dia ada di rumah pria tampan kelahiran Daegu itu, menunggu seseorang yang akan datang ke sini juga.

"Apakah masih lama?" tanyanya mengambil remote televisi.

"Aniya, sebentar lagi dia akan datang," jawab Taehyung.

Dan benar, orang yang Jimin tunggu sudah datang.

"Hyung!"

Jungkook sedikit terkejut saat melihat Jimin yang turut hadir ke rumah Taehyung. Apakah dia akan bermain play station juga bersama Taehyung?

SECRETUM - JJK ✔Where stories live. Discover now