Bab3

45 32 2
                                    

"Dasar tidak tahu diri!! "    Desis kayrin kepada orang yang ada di depannya.

Membuat om nya yang tertawa gembira di depan kayrin berhenti seketika.

Kayrin melihat ekspresi indra, sungguh dia tidak ada apa apanya di bandingkan dengan kayrin. Kayrin yang bisa mengendalikan emosi, kayrin yang kuat mentalnya, kayrin yang bisa mempermainkan situasi seperti saat ini dan juga kayrin yang peka terhadap keadaan.

"Apa yang baru saja kamu katakan keponakan?!".   Tuh kan apa kata kayrin,

Kekehan kayrin memenuhi ruangan bernuansa biru ini.    "Itu loh om, cika emang benar-benar nggak tahu diri banget."

Dan di jawab dengan muka kaku milik om nya ini.

"O-oh...anaknya Ricky kah? " 

Kayrin menyeringai, sepertinya dia akan sedikit bermain main dengan om nya ini kan.

"Kayrin mau ke kelas. Sampai jumpa di gudang penyiksaan om ku tersayang!! "
Dan diakhiri dengan seringai licik dari kayrin.

Indra hanya melihat kepergian kayrin dalam diam. Sepertinya dia tidak akan main main lagi, gadis itu sudah terlihat Akan keberaniannya.

                      .•♫•~•♫•..•♫•~•♫•.

Bel istirahat berbunyi dua menit yang lalu dengan ranty yang masih berdiam diri di tempat duduk. Dia enggan kemana-mana, bahkan hanya untuk mengisi perut yang sudah keroncongan ini ranty juga malas.

Bukan karena apa. Jika sampai bertemu dengan kayrin siksaan nya akan keluar lagi kan.

Meletakkan kepala dengan bertumpu pada lengan yang ia taruh di meja. Hanya itu yang ia lakukan.

Sampai terdengar suara decitan kursi yang berada di sampingnya berbunyi.
Refleks ranty pun menoleh ke arah kanan.

"Hai ranty!"

Ranty membeku di tempat. Tidak.
Jangan menangis, walaupun matanya memang terus saja berair tapi dia tidak ingin kelihatan lemah dengan hidung nya yang akan memerah jika menangis .

Orang itu duduk di sebelah Ranty dengan tatapan sedih, entah ranty pun tak mengerti.
Berhari hari ia hilang tanpa kabar saat ranty dalam keadaan terpuruk.
Dan apa janjinya dulu.dia bilang bahwa dia akan menemani ranty dalam kondisi apapun, lalu apa?

Bahkan dia tidak terlihat sedikitpun waktu itu.
Benar benar bullshit

Cika berhambur memeluk ranty dan terus saja mengucapkan kata 'maaf'. Ya! orang yang saat ini bersama Ranty adalah cika.

Lalu apa katanya? Maaf?
Haruskah ranty memaafkannya, sepertinya ranty harus berfikir terlebih dahulu.

Cika menangis sesenggukan, dia menyesal telah meninggalkan sahabat terbaiknya ini saat waktu waktu terpuruk nya.

Tapi apalah daya, dia juga memiliki masalah keluarga saat itu di Batam, dan menangis nya cika kali ini juga dikarenakan dia harus mengorbankan ranty demi ibu kandungnya sendiri.

Ya. Cika harus kuat demi mama nya yang ada di batam dan dijadikan sebagai tahanan oleh suaminya sendiri.
Sungguh lelaki bajingan, beraninya dengan para wanita yang lemah. Bahkan saat di batam cika menangis histeris saat mendapati karin sang mama stress dan menjadi gila.

Tepat satu tahun yang lalu mama dan papa cika resmi bercerai.
Sedangkan cika dia dirawat oleh ibu dari papa nya.
Kabar perceraian ini tidak sampai tersebar kemanapun karena ditutupi oleh keluarga besar Batradika.

"Ranty maafin gue ya.... ". Suara cika mulai melemah dengan ranty yang tetap tutup mulut.

Apa yang harus cika lakukan. Kenapa hidupnya penuh rintangan semua seperti ini.

Entah sudah berapa lama cika dan kayrin berpelukan dan untungnya di dalam kelas sedang tidak ada orang.

" Iya aku nggak marah kok sama kamu."

Cika buru buru melepas pelukan ya, melihat ranty dengan muka berbinar. Dia tidak salah kan,
ranty begitu mudah memaafkan seseorang.

Sedangkan diluar kelas atala tersenyum tipis. Niatnya ingin ke kantin menyusul
Andra dan Gavin terhenti saat melihat cika masuk ke dalam kelas Ranty dan membuat atala penasaran.

Cika memang seperti itu. Sekali berbuat salah ia akan buru buru meminta maaf, Apalagi itu ranty.

Sedangkan dia. Terlalu gengsi hanya untuk sekedar meminta maaf, karena mungkin saja ranty juga sudah memaafkan diri nya kan?

Atala tertunduk mengingat kejadian di kantin waktu lalu. Bahkan hanya untuk menolong orang yang ia sayang saja dia mulai gengsi, kejadian dimana ranty si gadis lembut dihajar habis habisan oleh kayrin.

dia akan mengubah rasa cintanya untuk ranty menjadi rasa tak peduli .

Atala memang sudah menyukai ranty dari awal mereka bersahabat, dan rasa suka itu terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Karena menurut atala ranty adalah gadis  sopan, kalem, pintar, selalu jujur, dan masih banyak kelebihan yang dimiliki ranty.

"ATALA!!".  

Atala terkejut dengan panggilan itu. Ia mengangkat kepalanya dan melihat cika sedang menggerakkan tangan nya untuk meminta atala ke sana.

Dan pastinya atala akan menolak karena di sana ada orang yang berusaha ia hindari.

Karena atala akan menjadi lemah jika itu berhubungan dengan ranty.

Dia mulai memalingkan wajah menggerakkan kakinya yang semula di dekat pintu mengarah ke kantin, memasukkan kedua tangan nya kedalam saku celana dan mulai menyusul teman temanya yang mungkin saja sudah marah marah karena menunggu atala.

dan atala tidak pernah peduli.



                      .•♫•~ •♫•..•♫••♫•.



Siapa Ananiya? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang