Bab 11

3.4K 258 29
                                    

Sesampainya di Restourant mewah itu kami pun memesan makanan, aku hanya memesan steak ayam saja karena aku tidak suka Beef. Glen heran karena makanan yang aku pesan mungkin hanya makanan murah, akhirnya dia memaksaku buat memesan makanan lain. Tetapi aku menolak, melihat penolakanku akhirnya dia tidak memaksa lagi. Lalu kami pun memakan makanan kami, dua Bodyguard yang mengawal kami hanya berdiri diam di belakang Glen. Aku memanggil pelayan lagi lalu memesan dua menu makanan lagi, setelah makanan itu datang aku menyuruh kedua Bodyguard itu makan.

"Kalian berdua makanlah, ini aku pesankan buat kalian. Jika takut makan satu meja dengan kami, duduk saja di meja sebelah kami." ujarku.

"Tapi den, kami..." ujar salah satu b
Bodyguard itu.

"Takut sama koko? Aku yang bayar makanan kalian, bukan dia." ujarku.

Glen tersenyum lalu berbicara. "Makanlah, jangan buat dia menunggu. Karena suatu saat dia akan menjadi majikan kalian."

Mendengar perkataan Glen, kedua Bodyguard itu pun langsung duduk di meja sebelah kami. Lalu Glen berbicara padaku. "Kenapa kamu melakukan itu? Kalau kamu begitu nanti mereka akan semena-mena padamu."

"Ketika kita sedang makan sementara ada orang lain yang sudah seharian bekerja, sementara kita tidak tahu mereka lapar atau tidak karena kita tidak pernah mempertanyakan kepada mereka apakah mereka sudah makan atau belum? Mereka juga manusia bukan robot yang tidak butuh makan. Aku melakukan ini karena aku tahu mereka membutuhkannya, jika koko sebagai boss tidak perduli dengan keadaan orang-orang sekitar bahkan itu pembantu koko sendiri, bagaimana koko akan perduli denganku kedepannya nanti, jika koko mau aku selalu ada di samping koko? Jadilah majikan yang perduli sesama meski itu pembantu koko sendiri." ujarku panjang kali lebar kepada Glen.

Glen tersenyum, lalu ia kembali berbicara padaku lagi. "Dari awal aku melihamu di pameran itu, aku tahu kamu berbeda. Maka dari itu aku menyukaimu pada pandangan pertama."

"Pppfff.... Kepadaku? Aku hanya anak kampung, masih banyak orang lain yang mungkin lebih pas buat koko." balasku.

"Pemuda kampung yang menarik perhatianku," ujar Glen sambil menyentuh tanganku.

Aku hanya tersenyum kecil sambil menyantap makananku, kami pun melanjutkan makan kami. Selesai makan kami pun memutuskan untuk berjalan-jalan, ia mengajakku berbelanja. Tetapi aku hanya mengambil beberapa setel pakaian dan sepatu saja, Selebihnya hanya belanjaannya saja. Kedua Bodyguard membawa barang-barang kami, tetapi hanya sebagian. Sebagian aku dan Glen yang membawanya sendiri. Setelah selesai berbelanja aku pun memutuskan untuk pulang saja ke kostku. Glen pun menyetujuinya, lalu mengantarkanku pulang.

"Sampai sini saja, karena mobil gak bisa masuk gang." ujarku.

"Kenapa kamu memilih kost di daerah pasar seperti ini, masih banyak kost yang jauh lebih layak dan bagus." ujar Glen.

"Aku mencari yang sesuai dengan Budged aku aja ko. Ya sudah, terimakasih ko buat hari ini, koko hati-hati ya." ujarku sambil tersenyum.

Glen hanya diam dan tersenyum, tapi diam-diam dia membuntutiku tapi aku pura-pura gak tau aja. Tapi pada akhirnya tanganku ditarik olehnya. Lalu aku berbalik dan Glen memelukku. Aku hanya tersenyum kemudian dia mencium bibirku, mataku terbelalak lebar untung gak ada orang sekitar karena udah pada tidur. Akhirnya dia pun mengantarkan ku sampai ke kost dia menunggu sampai aku masuk kedalam kost, lalu ia pun pergi, aku menutup pintu sesaat setelah dia pergi.

Ke esokan harinya, aku pergi kerja seperti biasanya. Sesampainya di tempat kerja aku bekerja seperti biasa. Klinik sudah buka tetapi Glen tidak pernah perawatan di kelinik sehingga boss ku menanyakannya. "Ovan, mana koko itu kok gak pernah datang untuk perawatan?"

BL- ME...!!!Where stories live. Discover now