● First kiss

907 25 2
                                    

Derren menghampiri Rara untuk di kenalkan ke rekan kerjanya yang lain.

"Sayang, ayok kita ke sana!" ujar Derren yang sangat romantis.

"Kami duluan ya!" ujar Derren dan Rara berbarengan.

Casandra, Novita, Agatha dan Sasa sangat kagum dengan Rara. Pantas saja kekasihnya tampan, kalau Raranya saja sangat cantik.

"Tampan ya? Kekasih Rara," ujar Casandra.

"Iya, beruntungnya dia." timpal Agatha sambil meminum wine.

Kini Derren sedang berjabat tangan dengan Fauzi. "Eh ada elo!"

Fauzi terkejut saat melihat keberadaan Rara yang berada di samping Derren. Apakah wanita ini berpacaran dengan Derren?

Derren yang melihat Fauzi terus memperhatikan Rara pun langsung merangkul pinggang Rara posessive. Derren tahu bahwa Fauzi adalah mantan boss gadis ini.

Kenapa Rara bisa secantik ini. ujar Fauzi dalam hati.

Derren yang jengah melihat Fauzi terus memperhatikan Rara, langsung berpamitan untuk pulang.

"Gue duluan, Bro!" ujar Derren sambil menepuk bahu Fauzi.

Derren berpamitan dengan yang punya acara. Yaitu Farel Winston. "Gue pamit dulu, makasih udah ngundang."

"Iya sama-sama, boleh dong kalau kalian nikah. Gue di undang?" goda Farel sambil terkekeh.

Rara hanya tersenyum ramah. Derren yang melihat itu kesal karna Rara memperlihatkan senyumnya ke semua orang.

Mereka berdua masuk ke dalam mobil. Lalu Derren mulai menjalankan mesin mobilnya. Saat tiba di depan kost-an gadis itu. Rara hendak turun, namun tangannya di cekal oleh Derren.

"Derren, saya mau turun," ujar Rara dan seketika Derren mengecup bibir ranum Rara. Kecupan itu lama-lama menjadi lumatan kecil, Rara yang tidak mau kalah ia mengalungkan kedua tangannya di leher Darren, lalu ikut melumat bibir Darren. Mereka berdua menikmati permainan ini.

Derren yang tahu bahwa mereka sudah kehabisan nafas segera melepaskan ciuman mereka. "Kamu cantik, dan jangan berbicara formal denganku."

Rara hanya diam mematung, ini seperti mimpi. Ciumannya? Ciumannya bagai hilang seperti terbawa angin. Ciuman yang selama 21 tahun ia jaga kini sudah di renggut oleh Derren.

"Kamu denger, apa yang aku bilang?" tanya Derren yang membuat lamunan Rara seketika buyar. "De-denger kok."

"Terimakasih, dan maaf kalau tadi aku membuat mu malu," ujar Rara sambil keluar dari mobil.

Setelah Rara masuk ke dalam kost-an. Derren melajukan mobilnya. Ia merasa aneh, kenapa dirinya bisa melakukan hal itu kepada Rara, dan ada gejolak aneh saat bersamanya.

Sekarang Rara sedang tersenyum-senyum sendiri sambil memeluk boneka teddy bear miliknya. Bahkan Manda sampai menatapnya aneh. "Lo sehat kan, Ra?"

"Aku gila, Man!" ujar Rara sambil tersenyum-senyum tidak jelas.

Manda menempelkan telapak tangannya di kening gadis itu, tetapi tidak panas. "Nggak panas."

"Aku gila karna dia," ujar Rara yang seolah tau pertanyaan yang ada di benak Manda.

"Dia siapa? Pak Derren?" Rara mengangguk lalu tiba-tiba memekik senang. "AKU SENENG BANGET MALAM INI!"

"Cerita lah ..., masa nggak cerita," goda Manda sambil menyenggol tubuh Rara.

"Tadi, Derren ngambil first kiss aku," seketika mata Manda membulat sempurna.

"What! Pak Derren ngambil first kiss, lo?" Rara mengangguk.

My Posessive CEOحيث تعيش القصص. اكتشف الآن