eps 。 III : dua plester cokelat tua

861 115 29
                                    

       swapraja dari bilik luka, ruang pikir sketsa jadi sesak akan skala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       swapraja dari bilik luka, ruang pikir sketsa jadi sesak akan skala. kau tahu semesta, bahkan pemuda itu dengan sengaja memberinya deluang berisi dua belas angka. katanya : "yang namanya teman itu harus saling berhubungan. jangan lupa disimpan!" 

       sketsa menuntun kereta angin miliknya sekali lalu meluangkan pemusatan pikiran. menggugurkan skala adalah perihal yang harus ia lakukan. perkara menjadi teman, sketsa terlalu empot-empotan kalau akan terbit perasaan. skala, baiknya keterlaluan.

       "aduh!" sketsa mengadu. adimarga suryabara bersua dengan sukunya. indra peraba terkikis lara, jelas pigura tak bisa mendusta.

       kereta angin sketsa sudah rubuh. skala sekoyong-koyong berlabuh, membuat tirta sketsa tak jadi luruh. "berdarah ya? hati-hati makanya."

       skala merungguhkan raga. hastanya tampak menapak jejak di saku celana, untuk menjemput si plester cokelat tua. kemudian dipasang dengan jelita dan seksama di atas sukunya.

       "kamu belum pulang?"

       pemuda itu menggelengkan sirah, masih enggan menatap ke lain arah. "belum. aku perhatiin dari tadi, kamu kayaknya lagi ngelamun. kenapa?"

       benaknya membeku, hatinya tidak bisa diajak bergurau. tidak skala, paparan itu hadir menandu sesuatu. tolong, jangan membuat sketsa keliru. ia tak mau kalau nanti harus melintasi jalan berlika-liku.

       "nggak pa-pa. makasih, skala."

       "sama-sama, cantik."

       refleksi merah muda merebak di pipi. entah mengapa kini sipu miliknya mudah sekali dicuri. takut melahirkan harap, sketsa lekas menggusur tatap. hatinya harus sigap!

       tak lama, hembusan tawa meraung ke angkasa.  fokus sketsa yang tengah terperosok jauh dalam ideologi bahagia, mengungsi ke fenomena di sampingnya.

       "kenapa ketawa?"

       "lucu. tadi pagi, kamu yang melesterin lukaku. sekarang, aku yang melesterin lukamu. untung lukanya nggak sama, kalau sama, udah pasti jodoh kita."

       hastanya menyapu sampul luka yang tersemat apik di suku. lalu, turut tertawa merdu. hingga sebuah propaganda empat kata milik skala mengudara, ribuan tanya dalam benaknya berkelana.

       "ayo, aku antar pulang."

       "nggak pulang sama pacarmu?"

       "pacar? oh iya. baru ingat kalau aku punya pacar," ujarnya seraya menyurukkan sirah ke bawah. seolah-olah lupa arah.

       hei bahagia, bagaimana bisa skala melupa akan aditokoh dari ceritera remaja miliknya? kecuali kalau ia membenari kabar burung yang melaut di nabastala. skala, si lubang hitam suryabara.

 skala, si lubang hitam suryabara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sisipan pesan :

akhirnya bisa mampir
ke semestanya skala!
kira-kira, ada yang
rindu tidak ya?

coba tebak, siapa
pacarnya skala? :)

—pinguin

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dekat yang BersekatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang