24. Pergi

621 78 5
                                    


"Dan Oh-a,"

Haru—lagi lagi memanggil Dan Oh, "hm, ada apa?."

Entah, reflek dia berkata untuk lebih jutek. "Apa kau punya waktu luang? Aku ingin—,"

"Tidak bisa, aku punya janji dengan Kyung." Ucap Dan Oh, ia rasa berbohong bersangkutan dengan Kyung akan lebih baik. "Oh, begitu. Bagaimana kalau besok?."

"Aku tidak tahu,"

Haru hanya menganguk angukkan kepala nya, "aku pergi dulu." Ucap Dan Oh, Haru pasrah dengan kegagalan nya kali ini.

Dan Oh melangkah lebih cepat, bruk!

"Omo, Dohwa." Ucap Dan Oh, dia menabrak Dohwa di belokkan lorong. "Mianhae, gwenchana?."

Dan Oh membantu Dohwa berdiri, "tidak apa, kau kenapa buru-buru?." Tanya Dohwa

Dan Oh menggeleng, "aku? Tidak, aku biasa saja."

"Dan Oh-a,"

Kyung menghampiri Dan Oh dan Dohwa, "apa yang kalian lakukan?."

"Ntah, Dan Oh terburu buru sampai menabrak ku tadi." Saut Dohwa, dengan wajah penasaran nya.

"Ayo pulang, aku ingin pulang." Ucap Dan Oh sebelum di introgasi Kyung lebih dalam, "Dohwa, kami duluan."

Dan Oh menarik Kyung menjauh, "kau ini kenapa?."

Dan Oh menggeleng cepat, "tidak apa-apa," Kyung berhenti, "lalu, kenapa sangat panik begitu?."

"Aku hanya tidak mau kau marah lagi,"

Kyung mengerutkan dahi nya, "maksudmu?."

"Haru mengajaku pergi bersama, jika kau melihat nya haru akan mati di tangan mu." Ucap Dan Oh, disambar tawa geli dari Kyung. "Hm, bagus. Kau sudah menurut,"

"Tidak ada yang lucu, ayo pulang."

Dan Oh dan Kyung berjalan bersama sampai parkiran. Tidak begitu ramai, ini sudah sore. "Baek Kyung-a,"

Deg!

"Saemi—ada apa?." Saut Dan Oh, Saemi memanggil Kyung dengan tangan yang menyentuh bahu milik Kyung.

Apa apaan ini.

"Apa yang kau lakukan?." Balas Kyung, Kyung menghempas tangan Saemi di pundak nya dengan kasar.

Bukan Saemi jika dia pasrah, "Kyung, aku pusing sekali. Antar aku ya?." Ucap Saemi dengan drama nya.

Dan Oh terkejut, benar benar terkejut.

"Saemi-a, aku pesankan taksi ya?." Saut Dan Oh

Saemi menggeleng dan menatap Dan Oh iba, "aku mau dengan Kyung,"

"Tapi—,"

"Dan Oh-a, aku lelah menutupi nya dari mu. Aku menyukai suami-mu kau puas?." Ucap Saemi secara blak blakkan.

"Kau ini kenapa?," Saut Kyung, wajah nya memerah geram dengan perlakuan Saemi. "Aku kan sudah bilang bahwa aku menyukaimu,"

"Itu, hanya kau. Aku tidak," balas Kyung, dia menarik lengan Dan Oh masuk ke mobil nya. "ayo,"

Saemi? Dia membuka pintu belakang mobil Kyung.

"Kau gila? Turun," ucap Kyung, melihat saemi dengan wajah polos nya menduduki jok belakang mobil kyung.

"Sirreo,"

Dan Oh menyentuh bahu Kyung, "biarkan," lirih dan Oh

Kyung pasrah—untung nya ada Dan Oh bersama nya sekarang, jika tidak saemi sudah menjadi rengginang.

...

Ting!
Haru
| bagaimana?

Berhasil |

Notif ponsel Saemi membuat Kyung mengintip melalui kaca di mobil nya, "berisik,"

"Eo, maaf." Ucap Saemi, dia membuat mode silent di ponsel nya.

| selangkah lagi

Saemi tersenyum kemenangan, "Kyung, berhenti."

Dan Oh membuat Kyung kaget, reflek ia menginjak pedal rem. "Ada apa?."

"Ponsel-ku, tertinggal di kelas." Ucap Dan Oh

Pasti karena terburu buru tadi

"Arraseo, kita kembali dulu." Ucap Kyung, dia memutar balikkan arah mobil nya. "Mian,"

Untung saja belum terlalu jauh dari sekolah, "tunggu dulu, aku ke kelas sebentar."

Dan Oh turun dari mobil, Kyung juga ikut turun. Ia tidak mau hanya berdua-an di mobil dengan si gila, saemi.

Brak!

"Baek Kyung, kenapa kau turun juga?." Saut Saemi, dia turun mengikuti Kyung. "Tidak sudi berdua-an dengan mu,"

Saemi mengambil langkah, ia rasa ini waktu yang tepat.

"Kyung-a," Kyung menoleh, Saemi berdiri tepat didepan nya.

Saemi menggapai wajah Kyung, cup!




















"Ah, dimana ponsel ku?."

Dan Oh sedari tadi mencari cari keberadaan ponsel nya, "kau mencari ini?."

Dan Oh menoleh, seperti keberuntungan ada yang menyimpan ponsel nya.

Deg!

"H-haru,"

Extraordinary Kyung
sainturmoon
———
Next or Delete?
———

extraordinary kyungWhere stories live. Discover now