30. Once U

409 49 401
                                    

❝Selamat tidur, priaku

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Selamat tidur, priaku..

°°°

"Psstt"

Refleks aku menoleh kebelakang, melihat Haechan yang memanggilku diam-diam. Anak itu menyuruhku kesana, melambaikan tangannya kecil.

Aku meninggalkan mereka yang masih berbincang soal tempat pemanggang, berjalan menuju Haechan. Anak itu mendekatkan mulutnya di telingaku.

"Gimana kalau kita beli banyak cemilan?" bisik nya. Aku menggeleng kepala, tidak tergoda dengan ajakan iblis darinya.

"Gue gak gila, kalo lo mau ya beli" suruh ku. Namun disaat aku ingin pergi, dia menarik tanganku lagi-lagi mengulangi hal yang sama seperti tadi.

"Kan pasti nanti malam banyak game, mana gue laper pasti. Gue yakin Yangyang bakal kasih kalo lo minta beliin" bisikan setannya semakin tinggi.

"Gak ah males gue jadi penjilat" jawabku. Anak itu malah mengerutkan keningnya cemberut, menarik tanganku pergi dari wilayah tadi.

"Eh eh lo mau kemana anjir?!" tanyaku panik melihatnya yang semakin aneh. Dia malah membawaku ketempat bermain anak kecil, menatapku dengan tatapan berbinar.

"Temanin gue dong.... Ya ya ya??"

"Dih ogah" tolak ku langsung pergi meninggalkannya. Aku bukan seperti dirinya yang mempunyai masa kecil yang kurang bahagia.

"IH AYOKKK!! ATAU GUE NANGIS NIH?!" ancamnya. Aku tampak tak peduli, meninggalkan anak itu tanpa basa-basi kembali ke posisi semula.

"JENA!!"

Aku menunduk, membiarkan Haechan berteriak-teriak dibelakang. Orang-orang di mall menatap kami berdua bingung, sungguh memalukan sekali.

"IH TEMENIN AYOKK!" Akhirnya dia berhasil meraih tanganku, menarikku pergi begitu saja. Aku akui tenaga laki-laki itu kuat, tapi dia curang!

"Oke gue temenin, tapi temenin makan doang!" ancam ku menunjuk wajahnya. Dia tampak bingung, memiringkan kepalanya.

"Loh kan gue emang minta ditemenin makan, gimana sih?!" tanyanya bingung. Aku mengerjap beberapa kali, akhirnya berhenti lagi di lokasi yang dituju kami tadi.

Ternyata yang ia minta ditemani itu bukan tempat bermain anak-anak, malahan tempat makan yang ada disebelah nya.

Oke aku malu.

[✓] 1. Once UOnde histórias criam vida. Descubra agora