🦙

1.1K 195 97
                                    



"Dua juta lima ratus tujuh puluh sembilan subscriber dan lo cuma jajanin gue cuanki doang? Anjing, lu becanda?"


Hyunjin Adelard Hexaudi baru aja letakin ujung rokoknya dibibir waktu denger makian sesosok makhluk antah berantah didepan mukanya.



"Lu gak malu sama plakat platinum lu dari yutup?"



Dan sundut ujung rokoknya pake pematik, "jangan pake saos, Mang. Sambel aja yang banyak." Titahnya, cuekin bising dari kiri.


"Minimal bakso budjangan kek setan!" Satu lagi sungutan dari orang yang sama.


"Jangan bacot, lu udah lewatin pesta bujang dari setaun yang lalu."



Yang jual cuanki masih muda, ngerti omongan dua orang didepannya ini arahnya kemana.


Changbin Adelio elus-elus dadanya sendiri. Mereka jajan cuanki, duduk didepan teras rumah Hyunjin yang sepi. Orang tuanya gak dirumah, pembantunya gak tau kemana.



"Felix bakal nangis kalo liat gue makan cuanki."


"Felix bahkan gak peduli sama lo."

"Belom."

"Gak akan jadi akan."

"Taruhan?"

"Yang menang jajanin cuanki setahun."


"Diem aja lu, anjing. Gue gak minat."




Bandung, 17 maret berbau basah. Lembab lepas hujan sore tadi. Malam ngejelang waktu knalpot motor sialan Minho Givara masuk pekarangan rumah. Suaranya kedengeran sampe kamar Hyunjin. Gak ada akhlak.


"Hai, fans!" Cengirannya isi ruang kosong atmosfer kamar.


Changbin kelewat sibuk mainin konsol game terbaru dikamar Hyunjin. Yang punya kamar sibuk otak-atik laptopnya diatas kasur. cut sana cut sini. Edit-edit. Begitu caranya si bungsu Hexaudi buat nyari duit.

"Sepi amat para jomblo."

Changbin hampir ngumpat kalo aja jagoannya dilayar kaca gak sukses tendang lawannya. Bawa euforia kesenengan sambil teriak 'mampus-mampus' ke tv 43 inchi.



"Gak ada welkam dring buat Tuan Muda, nih?"



"Ambil sendiri." Itu Hyunjin yang udah kelewat gak tega buat gak jawab ocehan temennya.


"Baydewey, Bin. Tadi gue liat Felix."



Omongan Minho barusan sukses tangkap minat yang berambut kelam, Changbin relain jagoannya mati terkapar demi satu nama. Sebucin itu emang si tolol. Mana peduli udah sebelas kali nembak oknum yang sama tapi diabaikan gitu aja. Imun Changbin kebal kalo nyangkut persoalan patah hati.



Gak ada istilah mati satu tumbuh seribu selagi mati suri masih ada dimuka bumi.



Changbin dibikin mati, tapi gak lama idup lagi dengan tekad yang gak kalah gigih alias maju terus pantang mundur dalam kurung urat malu udah putus.



"Lagi jalan."



"Sama?"



"Seungmin."



Ecstatic [Seungjin]Where stories live. Discover now