Benang takdir

861 58 2
                                    

27 Mei 2020

Ha! Lucu sekali aku menulis ini padahal aku pria. Menulis diary bukan suatu hal yang memalukan sebenarnya hanya saja stigma dari orang bahwa pria tabu untuk menulis diary membuatku jarang menyentuh buku ini. Sudahlah, aku menyentuh dan menulis di buku ini bukan untuk mengeluh tentang pendapat orang mengenai pria menulis diary.

Aku memikirkan sesuatu, mengenai kita. Kata orang jika kita bertemu seseorang secara tidak sengaja sampai dengan tiga kali namanya takdir, aku kini percaya hal itu. Semua orang tahu kau dan aku pernah bertemu sebanyak tiga kali hingga akhirnya kita selalu bersama hingga saat ini.

Pertama kali aku melihatmu saat itu kau sedang bermain drum aku terpesona denganmu, segala yang kau punya membuatku ingin mengetahui semua tentangmu lebih banyak. Kemudian tak lama entah takdir mempermainkan kita atau bagaimana aku diangkat sebagai head hazer lalu saat hari pertama hazing ada perasaan bahagia aku melihatmu, kau dan aku satu universitas! Aku sangat senang saat itu akan tetapi aku harus menjaga wibawaku sebagai head hazer, pernah kau bertanya dari ribuan mahasiswa mengapa hanya dirimu yang aku tau selalu memakai celana ketat dan aku hanya tersenyum saat itu. Kau tau, aku selalu memperhatikanmu dan mencari cara supaya bisa berinteraksi denganmu dan dari semua itu yang bisa ku lakukan hanya mencari kesalahanmu, maafkan aku. Tapi dari sana kita bisa saling tahu satu sama lain, sampai ada dimana kau datang padaku dan mengatakan kau ingin jadi hazer aku terkejut, jelas! Dengan sifatmu kau ingin jadi hazer tapi kau buktikan saat kau menjadi hazer yang baik saat itu, yah meskipun tidak pernah ada yang takut denganmu karena wajahmu yang manis itu.

Pertemuan ketidak sengajaan yang ketiga kita adalah pertemuan yang membawa kita sampai detik ini, ruang casting. Ya, bahkan semua fans mengetahuinya aku yang saat itu membolos untuk ikut casting bertemu denganmu yang membolos juga. Bayangkan saja saat itu aku sebagai head hazer bertemu dengan mahasiswa baru yang seharusnya aku ospek saat itu, jikau kau ingat aku bahkan menanyakan apakah kau sudah menyelesaikan tugas ospekmu saat itu. Lagi-lagi takdir mempermainkan kita, aku dan kau dinyatakan lolos dan entah aku juga tak tahu mengapa akhirnya tim Sotus saat itu memilih kita yang jelas aku bersyukur saat itu aku membolos dari tugas. Sejak pertemuan ketiga itu kita semakin dekat, kita sering berkirim pesan dan menanyakan kabar satu sama lain.

8 tahun telah kita lalui bersama, 5 tahun lalu kau menerimaku sebagai kekasihmu. Waktu-waktu yang sulit telah kita lewati bersama, maafkan aku yang masih menjadi pecundang saat ini. Aku masih belum berani mengatakan pada dunia bahwa kau milikku seutuhnya, meskipun fans tau kau hanya milikku tunggu aku membangun label baru dan aku akan mengatakan semuanya pada dunia. Saat ini, kau yang sedang tertidur di ranjang selamat pagi ku ucapkan. Semoga takdir terus menuntun kita sampai di masa tua kita. Aku mencintaimu, Perawat Sangpotirat.

Yang mencintaimu selalu,

Prachaya

Singkit oneshootOnde histórias criam vida. Descubra agora