11 Little Secret√

464 77 64
                                    

Waktu terus berjalan. Jika boleh berharap, Baekhyun ingin berjalan mundur dikala ia tanpa sengaja membocorkan rahasia kecil di hadapan Jennie.

Entahlah, Baekhyun merasa sedikit lelah dan muak dengan segala hal. Terlalu berat untuk menyayangi dia yang bahkan tak pernah melihat ketulusan Baekhyun, barang sejenak saja.

Tapi rasanya terlampau sulit. Hatinya masih terus menjerit, berteriak memanggil namanya.

Kejadian di kantin berlalu tiga hari yang lalu. Tapi tak menyurutkan berbagai hinaan, cacian dan cercaan dari hampir seluruh siswa. Baekhyun hanya diam menerima.

Sakit hati? Sangat.

Apalagi disaat orang yang kau cintai, terang-terangan menjauhi dirimu. Apakah persabatan Chanyeol dan Baekhyun sudah berakhir?

Saat ini, Baekhyun berada di toilet untuk membersihkan wajahnya yang terkena siraman jus alpukat.

Tidak ada yang perduli lagi pada Baekhyun. Kecuali sahabatnya, Luhan, Kyungsoo, Sehun dan Kai. Jika mereka mendapati Baekhyun yang kembali terbully, mereka akan maju di garis terdepan.

Seperti kejadian di kantin beberapa menit yang lalu, Kyungsoo hendak beranjak berdiri dari duduknya saat melihat dengan mata kepalanya sendiri, dimana seorang siswi berpura-pura jatuh dan menumpahkan jus tepat di wajah Baekhyun. Tapi segera mungkin Baekhyun menahan tangan Kyungsoo.

Baekhyun bukanlah sosok yang lemah, ia bisa saja membalas perlakuan yang diberikan kepadanya. Bahkan dengan sangat mudah dan berkali-kali lipat.

Tapi Baekhyun tidak ingin mencari masalah dan merugikan dirinya sendiri atau kedua orang tuanya, lagi. Sudah cukup ia menjadi menyimpang dan mengecewakan keluarga. Jangan ada hal lain lagi seperti menjadi seorang berandal.

Jika dia membalas semua perlakuan itu, bukankah ia tak berbeda dengan mereka?

Pihak sekolah belum mengetahui permasalahan tersebut. Jika sudah, maka pasti segera di tindak lanjuti. Tempat Baekhyun menimba ilmu memang sangat menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan menentang keras hal-hal berbau bullying atau kekerasan lainnya.

Orang tua Baekhyun tak mengetahui bila Baekhyun tertindas di sekolah. Andai kata mereka tahu, maka detik itu juga Baekhyun akan di pindah ke sekolah lain. Dan bisa-bisa menuntut pihak sekolah.

Baekhyun terdiam menatap pantulan dirinya di cermin wastafel. Baekhyun yang dulu sangat mudah tersenyum, kini hanya ada wajah datar dan dingin. Tak menunjukkan ekspresi secara bebas.

Keempat sahabatnya tentu sangat menghawatirkan keadaan Baekhyun.

Hei? Siapa yang tidak khawatir dimana seseorang yang biasanya sangat hangat dan cerewet berubah drastis menjadi dingin dan pendiam?

Lihatlah penampilannya saat ini. Terlihat sangat berantakan. Kantung mata yang menghitam menandakan si pemilik kurang istirahat. Bibir mungilnya yang biasa memerah alami, kini terlihat pucat. Dan bila diperhatikan, pipinya menirus tak secubby dahulu.

Baekhyun sangat pandai menyembunyikan keadaan. Ia sengaja setiap hari memakai kacamata dan pelembab bibir agar tidak ada yang terlalu memperhatikan kondisi kacaunya.

Baekhyun menoleh ke arah pintu toilet yang terbuka. Ia segera membuang pandangannya kembali ke arah cermin, menyesal telah menoleh. Karena tanpa alasan jelas, netranya berkaca-kaca.

Si pelaku pembuka pintu, masuk ke dalam salah satu bilik dengan acuh. Tak beberapa lama ia keluar dan mencuci tangan di wastafel. Mengabaikan Baekhyun yang masih setia di posisi sebelumnya.

Baekhyun menatap pantulan seseorang disampingnya dengan sendu. Jujur, ia amat sangat rindu.

"Chan." Lirih Baekhyun yang masih dapat didengar. Namun sosok disebelahnya seolah enggan untuk menanggapi.

Little SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang