14. - SAMPAI JUMPA!

707 49 0
                                    

"Kasuh!" Panggil taruna itu.

Gara dan Muthia pun langsung menuju ke arah suara itu.

"Iya. Kalian bisa-bisanya udah ngumpul disini?"

"Hmmm.. nggak papa, sih. Kita mau kemana lagi, Bang?"

"Dek, kamu mau kemana?"

"Kemana, yaa? Di alun-alun aja dulu deh. Tapi, nanti habis Isya ke Kebon Ndalem, ya. Aku mau ngerjain berkas-berkas ini. Bentar doang, nggak lama."

"Boleh, Mbak. Terus, kita di alun-alun ngapain?"

"Naik odong-odong."

"Yang bener, Kasuh... Odong-odong itu buat anak kecil. Nggak muat buat kita."

"Ya bener, lah.. itu, tuh. Kalo odong-odong yang buat anak TK baru nggak muat buat lo."

"Oh.. siap, salah, Kasuh."

"Kenapa manggilnya tiba-tiba Kasuh gitu? Tadi aja masih Abang-Abang-an."

"Siap, nggak papa, sih.. pengen aja. Sekali-kali romantis sama Kakak Asuh tergalak ini."

"Apa?!"

"Tidak."

"Kalian mau naik? Kebetulan dia juga langganan aku kalo naik odong-odong disini," ucap Muthia.

"Boleh, tuh. Siapa tau nggak bayar."

"Heh! Sembarangan!"

"Pak.. kita mau naik, ya! 2 odong-odong, deh. Biar nggak sempit."

"Oke.. bayar nanti aja, ya, Mbak. Yang satu ada disana."

"Iya, terimakasih, ya, Pak."

"Selama saya di Jogja, baru pernah main mainan yang ada di alun-alun. Dan, ternyata enak juga naik ini. Setiap diajak pesiar, pasti ke Malioboro, cafe terus. Makasih, lho, Mbak. Udah ajak saya kesini," ucap adek asuh Gara.

"Lebay kamu," jawab Gara sambil tertawa kecil.

"Sebenernya, dulu aku juga gitu, sih. Pertama kuliah, aku mainnya selalu di mall, cafe, restoran gitu. Tapi, pas udah 1 tahun, uang nya udah nggak cukup hahaha. Terus, aku diajak sama Om buat main disini sama keluarganya."

"Om? Punya Om kamu, Dek?"

"Iya.. Om Rudy namanya. Belum tahu, ya? Kapan-kapan aku ceritain okey."

"Terus terus, gimana? Rasanya kuliah disini?"

"Ya dulu aku pikir kalau kuliah disini biaya hidup mahal. Secara kan Jogja salah satu kota yang terkenal se-Indonesia. Ternyata pikiran aku itu salah. Biaya hidup disini ternyata murah. Mau apa, pasti ada. Makanan disini juga harganya manusiawi banget. Ya... Ada yang enggak juga, sih."

"Bener... Saudara gue aja dulu merantau kuliah di Jogja. Sampe disuruh pulang sama orangtua nya dia nggak mau, dong. Katanya, udah terlanjur nyaman sama suasana Jogja. Selalu ngangenin. Apalagi, penduduknya ramah-ramah banget," sahut Ilham.

"Sebenarnya nggak cuma Jogja, kan, Bang? Seluruh daerah Indonesia itu ramah, lho, Bang!"

"Ya sekarang kan lagi bahas Jogja, adikku sayang, tapi boong!"

"Hahahaha. Sudah. Terus, disini juga disebut sebagai kota pendidikan. Banyak banget yang mau sekolah disini, apalagi kampus ku. Juga kata adek kelas aku, di Jogja kalo malam minggu banyak banget taruna."

"Ya elah.. itu mah untuk yang suka taruna."

"Ya, iya, Mas."

Mereka menghabiskan waktu naik odong+odong dengan mengobrol bersama terkait suasana Jogja ini. Apalagi, Adek Asuh Gara yang bisa dibilang masih awam tentang Jogja. Mereka hanya mengerti Mall Malioboro saja.

ABDINEGARA KUWhere stories live. Discover now