050

2.6K 252 66
                                    

"Haechan!" pekik Somi.

"Apa, Som!" jawab Haechan yang tetap terpaku dengan playstation-nya.

"Sini, dulu! Bantuin gue!" seru Somi sambil bertolak pinggang.

"Bantuin apa, sih! Rusuh amat!" jawab Haechan.

"Ini—"

"Kenapa, Somi?" Suara seorang laki-laki membuat Somi menoleh ke arahnya. Somi tertegun dengan ketampanan laki-laki tersebut yang sedang menatapnya sambil tersenyum.

"Somi?" panggil Taeyong sambil melambaikan tangannya di depan wajah Somi.

Somi mengerjap-ngerjapkan matanya, kemudian memalingkan wajahnya. "I-ini, Kak. T-tolong bukain," kata Somi gugup sambil menyodorkan kaleng saus barbeque.

Taeyong mengambilnya dan membukanya dengan mudah. "Kalo mau minta bantuan ke halaman belakang aja," ucap Taeyong sambil memberikan kaleng saus barbeque itu.

"Laki-laki kalo lagi main game, ga bisa diganggu," pungkas Taeyong lalu pergi dari hadapan Somi.

Somi hanya diam, tapi maniknya masih  menatap lekat laki-laki itu. Setelah Taeyong hilang dari pandangannya, perempuan itu langsung menggeleng cepat sambil menepuk pelan pipinya berulang kali. Ingat, Som. Kak Taeyong udah punya Kak Jennie. Batinnya.

"Somi, lama banget, sih, lo!" seru Jieun saat melihat Somi sedang berjalan ke arahnya.

Somi duduk di samping Jieun. "Itu, tuh, si Haechan ga mau bantuin gue!" adu Somi lalu mengembungkan pipinya.

"Pasti lagi main playstation?" tebak Jieun.

"Iya, kesel banget gue," gerutu Somi. "Awas aja, ya! Gue bakalan ngasih pelajaran ke dia!"

Somi mengoleskan sambal barbeque pedas berulang kali pada sosis yang belum dimasak. "Gue kasih ini special untuk Haechan," kata Somi lalu tersenyum sinis.

Jieun membulatkan matanya sempurna. "Som! Satu kali aja udah pedas, lo mau bunuh Haechan?" tanya Jieun tak percaya.

Somi memutar kedua matanya malas. "Gue mau ngasih pelajaran ke dia, Jie. Bukan mau ngebunuh," jelas Somi malas.

"Ya, tapi—"

"Gue mau manggang dulu, bye!" potong Somi kemudian beranjak dari duduknya.

Jieun hanya melongo melihat kelakukan sahabatnya itu, ia sudah tidak mengerti lagi dengan Somi yang selalu saja mempunyai dendam kepada Haechan. Jieun memikirkan bagaimana jika Haechan dan Somi sampai menikah? Mungkin setiap harinya Somi bakalan mengomel terus. Seru, bukan?

Jieun tersenyum kecil sambil menggeleng. Perempuan itu lalu melanjutkan aktivitasnya kembali, mengolesakan saus barbeque ke sosis, daging, dan juga jagung.

"Jie, lo udah tau belum?" ucap Jeno tiba-tiba yang sudah duduk di samping Jieun.

Jieun menolehkan pandangannya, menatap Jeno sambil menyeritkan dahinya. "Tau apa?" tanya Jieun.

"Eskul dance dapat juara," jawab Jeno santai.

Jieun membulatkan matanya sempurna. "Serius, Jen?" sergah Jieun. "Lo tau dari mana?"

"Buka aja grup kelas, lagi pada heboh, tuh," ujar Jeno. "Emang dari tadi lo ga megang hp?"

"Ga, lah!" seru Jieun. "Gue dari tadi sibuk ngolesin, lo malahan main hp. Giliran lo sekarang, ya!"

Jeno menghela nafasnya pelan. "Ya udah, sini," pasrah Jeno.

Jieun langsung memainkan hp-nya, membuka grup kelas 10-3. Di sana sudah tertera banyak ucapan selamat yang diberikan kepada Luna dan Ryujin. Senyuman pun terukir di wajah Jieun ketika membaca pesan-pesan tersebut, perempuan itu juga langsung ikut mengirimkan ucapan selamat.

MY COLD BROTHER || Jung Jaehyun ✔️Where stories live. Discover now