Mine to Take

4. Mild Corp

***

"Mom?" suara Saron terdengar dari belakang, tangan kecilnya menarik ujung kaos yang dikenakan Yoona. Matanya mengerjap polos saat Yoona menoleh menatapnya. "Mom?"

Yoona mengerjap. Tubuhnya direndahkan, menyamakan tingginya dengan Saron. "Saron, masuk, ya? Tidur lagi, nanti Mom menyusul, hm?" ujar Yoona lembut seraya mengusap sisi wajah Saron yang berkeringat.

Saron mengangguk patuh walau ekor matanya melirik pada pria dewasa asing yang balas menatap langsung padanya disertai dengan senyum yang menurutnya menyeramkan. "Eung!"

Untuk terakhir kalinya Saron menoleh ke arah Taehyung dan mata bulat gadis itu semakin membulat kaget saat yang ditatap justru tersenyum dan melambaikan tangan ke arahnya. Kaki pendek Saron langsung melangkah dan berlari.

Yoona mengesah napas pelan. Kembali menatap Taehyung yang langsung mengulas senyum saat tatapannya terbalas. Yoona meneguk ludah, walau ia sudah tahu kalau cepat atau lambat keberadaan Yoona akan segera diketahui oleh Taehyung tapi Yoona tak pernah mengira itu akan secepat ini.

"Harusnya aku tak meremehkanmu," gumam Yoona tapi masih bisa didengar Taehyung.

Taehyung menaikkan sebelah alisnya. Menatap Yoona yang berdiri menatapnya tak paham. Hingga kemudian Taehyung maju beberapa langkah, menghapus jarak.  Dan mengusap pipi mulus Yoona.

"Taehyung..."

Taehyung menggigit bibir bawahnya. Hatinya melambung tinggi melihat pipi Yoona yang merona merah. Pada akhirnya Yoona memang hanya miliknya.

"I miss you," bisik Taehyung seraya menundukkan wajahnya ingin mencium bibir Yoona, namun ia terkejut saat Yoona menahan dada bidangnya.

Yoona mendongak. Mata tajamnya menatap netra Taehyung langsung, mengacam. "Jaga sikapmu!"

"Yoona—"

"Pergi!"

Taehyung diam. Menatap lekat manik Yoona. "Bukankah kau sudah cukup menyiksaku beberapa tahun ini? Dan anak itu, kau tidak mungkin mempunyai anak sebesar itu dalam waktu singkat dengan pria lain, dia—"

"We divorced four years ago!"

Kali ini Taehyung benar-benar merapatkan bibirnya mendengar pernyataan Yoona. Hatinya membara, panas. Walau yang dikatakan Yoona adalah kenyataan tapi Taehyung tetap mencintai wanita ini, Taehyung pernah mengatakannya dan meminta Yoona untuk tak melupakan itu ... Apakah Yoona sudah melupakan pernyataan Taehyung beberapa tahun lalu?

Rahangnya mengetat, membayangkan Yoona benar-benar lupa sudah membuat Taehyung hampir kesetanan. Kakinya melangkah maju dengan gerakan mengintimidasi saat Yoona justru melangkah mundur. Taehyung benar-benar ingin memojokan Yoona.

"Kau—"

"Jangan bilang dia anak dari Mild Corp?" desis Taehyung, matanya menatap manik Yoona, berusaha mencari kebenaran di sana. Hati Taehyung semakin membara saat Yoona justru hanya diam, tak ingin menjawab. Kedua tangan Taehyung mencengkram sisi tubuh Yoona yang kemudian menggoyang tubuh Yoona kasar. "Jawab! Anak itu bukan anak Mild Corp, kan? Jawab Yoona! JAWAB!!"

Mata Yoona terpejam. Perlahan ia mengesah napas yang kemudian kembali membuka mata dan menatap Taehyung. "... Ya, dia anakku dan Direktur Mild," jawab Yoona akhirnya, membuat mata Taehyung membelalak dan melepaskan cengkramannya.

Taehyung mundur. Matanya masih membulat, menatap tak percaya pada Yoona. "Kau..." Taehyung kembali menelan kalimatnya. Sesuatu dibalik dadanya terasa nyeri seperti terhantam sesuatu yang berat dan terus menekannya tanpa ampun.

Sementara Yoona sendiri diam-diam menarik bulir hangat yang hampir jatuh. Ia menggigit bibir bawahnya, menatap Taehyung yang hampir dikuasai oleh amarah. "Jadi ... berhenti, jangan lagi kau memperlihatkan dirimu di hadapanku!" katanya tegas. "Kita sudah berakhir, Kim Taehyung." tambah Yoona.

***

Jeonghan menatap pintu besar dengan plakat bertulis 'Presiden Direktur' pada pintunya. Keningnya bergelombang, hari ini atasannya itu sangat aneh. Yang sejak awal Taehyung tak pernah terlambat datang dan selalu tepat waktu saat menghadiri meeting hari ini Jeonghan seperti tak mengenal pria itu.

Taehyung datang setelah jam makan siang selesai, tak menghadiri rapat dan meeting dengan kolega yang sebulan lalu SKYE usahakan untuk turut serta dengan proyek SKYE tahun ini. Jika saja  Jeonghan bukan orang cakap, kolega itu pasti akan memutuskan hubungan dengan SKYE.

Jeonghan tersentak, kaget. Tubuhnya sedikit termundur hampir saja ia latah saat mendengar suara benda jatuh dari dalam ruangan yang ada di depannya.

Pria berkulit pucat itu mengesah napas yang kemudian mengetuk pintu beberapa kali sebelum akhirnya ia melenggang masuk.

Taehyung berantakan. Tidak, pria itu bahkan lebih dari itu. Kancing kemeja pria itu hampir seluruhnya terbuka masih dengan dasi yang terikat berantakan di lehernya dan jas hitam yang terkulai di atas lantai bersama dengan ceceran kertas dan serpihan kaca dari bingkai dan gelas. Tak hanya si penghuni, tapi ruangannya pun lebih buruk dari kapal pecah.

"Maaf, Tuan. Dua jam lagi, perwakilan Agui—"

"Jeonghan," sebut Taehyung. Mata tajamnya terpejam dengan napas yang perlahan berembus tenang dan pelan, Taehyung melanjutkan, "Direktur Mild, apakah masih orang itu?"

Jeonghan mengernyit. "Ya, Tuan. Mr. Choi masih Direktur Mild Corp."

Taehyung menarik napas tajam, menahannya beberapa detik yang kemudian mengembuskannya kasar. Tangannya mengibas, mengisyaratkan untuk Jeonghan keluar dari ruangannya.

"Tuan—"

"Ocean, aku butuh informasi tentang  Mild Corp!" suara Taehyung entah sejak kapan Taehyung melakukan sambungam telepon.

Jeonghan mengesah lalu melenggang keluar.

***

Nggak ikhlas banget Mild Corp terkuak secepat ini dahal mau main tebak-tebakan dulu sampe kesel. ehehe

Sebentar, mau ngasih salam dulu buat Yang Mulia Raden Sultan Ocean.

Rupanya Retrouvailess dan Mine to Take mempunyai hubungan yang erat. Asooy^^

Cheers, Elzoie♡