•10•

74 34 63
                                    

Sudah 5 hari aku, ibu, dan ayah menempati negara yang terdapat patung singa ini, yang tak lain adalah Singapura.

Berbeda dengan Abangku yang ingin menetap di Indonesia demi mempersiapkan pernikahannya dengan vartha.

Terkadang kami hanya bisa melepas rindu melalui panggilan Vidio di WhatsApp.

"Hay sayang!" Sapa ibuku melalui Vidio call.

"Hay ma" sapa Abangku dari seberang sana.

"Ma, kameranya siniin lagi dong, aku sama papa ga keliatan nih" celetuk ku kesal, karena setelah panggilan Vidio kami diangkat, hanya wajah ibuku yang memenuhi layar handphone.

"Maklum dek, Mama kangen banget ama Abang nih" ucap Abangku.

"Hay vartha!" Sapa ayahku.

"Ayah gitu banget, baru muncul mukanya malah nyapa vartha dulu, bukan aku" ucap Abangku dengan wajah tampannya yang dibuat secemberut mungkin.

"Hay pa!" Sapa vartha.

"Kamu ini, udah mau nikah jugak sikapnya masih kayak anak kecil, ubah dulu, baru boleh nikah" nasihat ayah yang berhasil membuat Abangku shock jika sampai gagal mendapatkan restu dari orangtuanya sendiri.

"Cie yang mau nikah, aku mau pesen anaknya kembar 2 cewek cowok ya!!" Ucapku semangat.

"Lo kirain apaan, dipesen-pesen gitu, emang gue jualan anak" ucap Abangku kesal.

Vartha yang mendengarnya hanya menyimak pembicaraan calon keluarganya yang satu ini, dan sesekali terkekeh karena celotehan lucu yang beberapa kali sempat dilemparkan.

"Gimana persiapan nikahnya??" Tanya ibuku langsung.

"undangan udah dicetak, tinggal dibagiin, terus dekorasinya udah siap, catering nya lagi diliat-liat dulu. Kalo soal bajunya hari ini kami mau ketempat desainer nya" jelas vartha.

"Oo, jadi kalian ga nyewa wedding organizer?" Tanya ibu kembali.

"Ga, lebih enak diurus sendiri walaupun capek, entar nikahnya lebih terasa" jawab Abangku dengan sedikit nyengir.

"Emang makanan apa yang bisa dirasa-rasa"  celetuk ku.

"Lo mah dek diem aja, tunggu nanti pas lo kawin" ucap Abangku.

1 Minggu kemudian~~

"Coba deh kamu cek persediaan makanan" perintah ibuku.

Kemudian aku berjalan menuju tempat tamu mengisi perutnya dengan alakadar makanan dan minuman yang ada, terkadang aku merasa heran mengapa Abangku tidak menggunakan jasa wedding organizer saja? Hm.

"Masih ada ma" lapor ku.

Aku naik ke atas panggung, biar ku jelaskan. Diatas panggung terdapat tempat yang didekorasi oleh abang dan ka Vartha menggunakan dekorasi yang paling mencolok sebagai pelaminan mereka.

Disisi kanan dan kiri mereka tersedia masing-masing dua buah kursi, yang satu untuk orang tua ku dan yang satu lagi untuk orang tua ka vartha.

Sedangkan aku dan adik ka vartha duduk dibawah, dimeja khusus anggota keluarga.
Terdapat banyak bunga cantik, campuran dari bunga asli dan bunga palsu.
Wangi yang dikeluarkan dari bunga asli dapat menambah romantisnya suasana pelaminan.

Aku menerawang ke sekeliling dan kemudian menatap ke arah panggung lama. Terlihat Abangku yang berdiri tegap dengan pakaian rapi, rambut coklatnya yang ditata tak kalah rapi, Tanpa aku sadari kini iris mata coklat Abangku sedang menatap diriku dan memberikan senyuman termanis nya.

Đ₳Ɽ₭ ⱧØⱠɆ(•Selesai√•)Where stories live. Discover now