EPISODE 9

915 79 21
                                    

Dua minggu kemudian, Jungkook masih di Singapura dia gak bisa pulang karena adanya pembatasan sosial berskala besar atau yang disingkat dengan psbb.

Atau bisa juga disebut dengan lockdown.

Untungnya disana Jungkook baik-baik saja, disana juga dia bertugas untuk membantu pasien yang terkena covid-19. Jadilah Jungkook semakin tidak bisa untuk pulang.

Sekarang dirumah Soobin dan Beomgyu, sudah ada kedua orangtua Soobin yang pulang dari 6 hari lalu. Mereka lolos dari masa karantina karena kebetulan mereka juga sehat dan belum ada kabar bahwa covid-19 sudah tersebar.

Sayangnya saat Jungkook ingin pulang, dia malah terjebak.

Kedua orangtua Soobin selama ada dirumah terus menerus berinteraksi dengan Beomgyu dibandingkan dengan anaknya sendiri.

Ya yang pertama Soobin sibuk juga karena dia sama seorang dokter juga seperti sang kakak, yang ditugaskan untuk menjaga dan membantu pasien covid-19.

Andai saja kedua orangtua Soobin tidak dirumah mungkin dia kesepian.

Untungnya lagi Soobin masih bisa pulang dari rumah sakit, karena pasien yang terkena covid-19 itu masih sedikit. Jadi Beomgyu masih bisa bermanja dan dijaga oleh sang suami.

Walaupun waktunya tidak sebanyak itu.

Malam ini, Beomgyu sedang membantu ibunya Soobin membuat makan malam disana. Ya sembari menunggu Soobin pulang dari kerjanya juga.

Ibunya Beomgyu terus mengkhawatiri Beomgyu, katanya tidak boleh terlalu cape atau apalah itu. Dan kadang saat pernah Soobin tidak pulang dua malam, ibunya Soobin malah mengkhawatiri jika Beomgyu takut banyak pikiran.

Padahal biasa saja, Beomgyu mulai terbiasa dengan Soobin yang mulai sibuk dengan pekerjaannya.

Ditambah Soobin sudah di cap sebagai dokter muda terbaik walaupun katanya banyak kata 'mager'.

Ya anak bungsu adhienegara ini emang secerdas itu.

"Gyu, jangan banyak gerak. Potong bawangnya biar sama mamah aja sini." Katanya sembari mencoba mengambil pisau dari tangan Beomgyu.

Dan Beomgyu hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya, "eh gapapa mah, lagian si dedek seneng katanya bisa bantu masak."

Ibunya Soobin tertawa pelan, "ah kamu suka gitu, yaudah habis potong bawang kamu istirahat ya."

"Ah mah gak usah khawatirin gyu, gyu udah biasa masak kan."

"Eh masa? Sekarang kan ada mamah, udah semuanya sama mamah aja. Ya?"

Beomgyu pun pasrah,

Emang selama ibu mertuanya ini ada dirumah, Beomgyu selalu disuruh banyak istirahat. Saking takutnya ada apa-apa dengan kehamilan Beomgyu.

Akhirnya setelah memotong bawang, Beomgyu pun duduk di kursi yang ada di dapur itu.

Ingatkan bahwa dapur dan ruang makan dirumah nya itu bersatu?

Jadi disana Beomgyu duduk sembari memerhatikan sang ibu mertua yang sedang memasak tumis sayur kangkung dan cumi asam manis.

Beomgyu melihat ibu mertuanya begitu lihai dengan memasaknya, dia ingin banyak belajar jadinya. Apalagi Soobin suka sering bawa bekal dibanding beli makanan di kantin rumah sakit.

"Mah, dulu Soobin waktu kecil banyak nangis gak?" Tanya random Beomgyu yang langsung membuat ibu mertuanya terkekeh.

"Ah haha, bukan banyak nangis lagi dek. Dia tuh rajanya nangis. Dijailin dikit sama aksa nangis. Digigit nyamuk nangis. Malah kalau makan makanan yang dia aja harus dimuntahin lagi, kalau gak gitu dia nangis gak selesai-selesai." Jelasnya sembari mengaduk tumis kangkung yang beliau buat.

PASSOOGYU [Soobin x Beomgyu]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora