🔅 Ngambekan

2.7K 227 2
                                    

Rakha keluar dari kamar dan menutup pintu, dia berjalan untuk mencari istrinya yang katanya sedang menunggu barang online.

Rakha berdiri disamping Keyna yang sedang berdiri didepan pintu rumah.

"Belum dateng?" Tanya Rakha dan Keyna mengangguk.
"Yaudah kamu masuk aja biar aku yang nunggu" Ucap Rakha membuat Keyna menatap Rakha.

"Beneran?" Tanya Keyna dan Rakha mengangguk.
"Aku masuk ya" Ucap Keyna dan Rakha berdeham.

Keyna segera masuk kedalam rumah mereka membuat Rakha terkekeh pelan melihat tingkat Keyna yang berubah menggemaskan.

Keyna duduk disofa dan menyalakan TV, dia mengganti-ganti chanel TV dan berhenti saat dia melihat kartun kesukaannya.

Keyna mengambil bantal sofa dan memeluknya, dia tersenyum saat melihat kartun kesukaannya itu.

Tidak lama Rakha datang dengan membawa satu kardus berukuran sedang, dia menaruhnya diatas meja membuat Keyna tersenyum.

Rakha duduk diatas sofa dan Keyna segera membuka kardus tersebut, dia tersenyum saat mengeluarkannya.

"Beli apaan emangnya?" Tanya Rakha, dia hanya memperhatikan Keyna.

"Bagus gak?" Tanya Keyna dan memperlihatkan sebuah baju bayi yang imut membuat Rakha tersenyum tipis dan mengangguk.
"Imut kan?" Tanya Keyna lagi dan Rakha mengangguk.

"Kandungan kamukan baru tiga minggu, Key" Ucap Rakha membuat Keyna menatap Rakha dengan tatapan sebal.

"Emang gak boleh kalau aku beli baju bayi duluan? Emang aku salah kalau aku terlalu senang menyambut bayi yang ada diperut aku lahir?" Tanya Keyna dan dia berdiri kemudian memasukan baju bayi yang ada ditangannya kedalam kardus.

Keyna mengangkat kardus tersebut dan membawanya masuk kedalam.
Rakha mengelap wajahnya dengan gusar. Dia mematikan TV dan segera berjalan mengejar istrinya.

Rakha membuka pintu kamar dan dia mengerutkan dahinya saat pintu kamar ternyata dikunci dari dalam, Rakha menghela napasnya panjang.

Tangan Rakha terangkat berniat untuk mengetuk pintu tapi segera dia urungkan, mungkin Keyna butuh waktu sendiri. Baiklah.

Rakha berjalan menuju keruang kerjanya yang ada disamping kamar mereka.

Dan satu fakta lagi, semenjak tau jika Keyna sedang mengandung wanita itu cepat sekali tersinggung dan marah pada masalah sepele, mungkin hormon Ibu hamil.

19.45

Rakha keluar dari ruang kerjanya dan melirik pintu kamar yang masih tertutup rapat, dia berjalan kearah dapur. Perutnya sudah berbunyi dari tadi.

Saat sampai didapur dia tersenyum tipis saat melihat makanan yang sudah ada diatas meja.

Rakha berjalan kearah pintu kamar dan mengetuknya.

"Key"

"..."

Tidak ada jawaban, Rakha mencoba mengetuknya lagi.

"Key, kamu udah makan?"

Rakha mengetuk pintu lagi dan dia mengerutkan dahinya saat sebuah kertas keluar dari bawah pintu, Rakha mengambilnya dan membacanya kemudian menghela nafasnya panjang.

"Key, temenin makan"

Keluar kertas lagi dari bawah pintu membuat Rakha mengambilnya dan membacanya.

"Gak mau, pengennya ditemenin kamu"  Misinya saat ini adalah membuat Keyna keluar dari kamar.

Rakha menggedor pintu dan keluarlah kertas lagi dari bawah pintu membuat Rakha berdecak sebal.

"Key, jangan kaya anak kecil deh. Keluar"

"Iya, emang aku kaya anak kecil" Ucap Keyna dari dalam membuat Rakha menghela napasnya panjang, menghadapi ibu hamil itu harus ektra sabar.

"Nggak gitu, buka dong sayang" Ucap Rakha dan mengetuk pintunya lebih pelan dari yang tadi.
"Aku kangen kamu, dari tadi siang kita belum saling menatap loh"

"Alesan!"

"Yaudah maaf deh, keluar dong" Rakha akhirnya mengalah, dia tidak bisa ngambekan seperti ini dengan Keyna.

"Minta maaf-nya gak iklas"

Rakha menghela nafasnya sabar dan mengelus dadanya.

"Iklas sayang" Ucap Rakha mencoba sabar.
"Aku minta maaf" Ucapnya lagi.

Cklek

Rakha tersenyum dan langsung membuka pintu, dia semakin tersenyum saat melihat Keyna yang berdiri dibelakang pintu.

"Jangan ngambekan lagi ya, aku gak bisa ngambekan sama kamu" Ucap Rakha dan Keyna hanya mengangguk pelan membuat Rakha tersenyum.

Rakha memeluk Keyna dan mengelus rambut istrinya dengan lembut.

"Sana makan, dari siang Kak Rakha belum makan" Ucap Keyna dan mendorong badan Rakha agar menjauh.

"Temenin" Ucap Rakha manja membuat Keyna tersenyum kemudian mengangguk.

Mereka berjalan kearah dapur.

"Kamu udah makan?" Tanya Rakha dan Keyna mengangguk.
"Kenapa gak nungguin aku?" Tanyanya lagi.

"Kan lagi mode ngambekan masa ngajak makan" Jawab Keyna membuat Rakha terkekeh dan mengelus puncak kepala Keyna.

Mereka duduk dibangku masing-masing, Keyna menyiapkan minum untuk Rakha dan menatap suaminya yang sedang makan sambil bertopang dagu dengan kedua tangannya.

"Laper lagi gak?" Tanya Rakha dan Keyna menggelengkan kepalanya.

"Masih kenyang" Ucap ibu hamil itu.

"Biasanya ibu hamil itu bukannya banyak makan ya?" Tanya Rakha sambil melirik kearah Keyna.

"Kata orang sih gitu, tapi kayanya yang banyak makan itu Kak Rakha deh bukan aku" Jawab Keyna membuat Rakha terdiam.

Iya juga apa yang istrinya bilang, malah dia yang banyak makan dibandingkan istrinya.

"Yang hamil itukan kamu, kenapa aku yang banyak makan ya?" Tanya Rakha yang ikutan bingung membuat Keyna tertawa.

"Udah gak usah dipikirin, lagian badan Kak Rakha juga kayanya gak bisa gemuk" Ucap Keyna membuat Rakha mendengus sebal dan melanjutkan makannya.

TBC.

Jangan lupa follow, jika kamu benar-benar menyukai karya-karya Rea.

Vote juga, berikan dukunganmu untuk Rea.

I Am Your Soulmate [Tamat]Where stories live. Discover now