Black box

2K 251 117
                                    

Hoseok.

Setelah mandi dan berpakaian rapi, laki-laki itu memilih untuk membuatkan makanan khusus untuk adiknya, Kim Taehyung.

Ah, omong-omong, semalaman dia sama sekali tidak tidur. Dia menghabiskan waktunya untuk menangis sembari memeluk buku harian milik adiknya. Bahkan kantung mata itu terlihat begitu jelas.

Dia tersenyum, menatap rantang di depannya. Rantang itu berisi makanan empat sehat lima sempurna yang baru saja ia buat, katanya itu khusus untuk Taehyung. Ah sepertinya dia tidak hanya membuatkan untuk adiknya saja, tapi juga untuk Yoongi, laki-laki yang sedang menemani adiknya di rumah sakit.

Kemudian dia meraih rantang itu, kedua tangannya saling menenteng sesuatu. Tangan kanan menenteng rantang makanan, sedangkan tangan kiri menenteng kantung plastik berisikan botol air mineral.

Hoseok mulai melangkahkan kakinya, berjalan meninggalkan dapur rumahnya.

"Mau kemana?" tegur Seok-jin yang baru saja datang. Hoseok menghentikan langkahnya, kemudian memberikan atensinya pada Kakaknya.

"Ke rumah sakit," sahut Hoseok jujur. Seok-jin menaikkan alisnya.

"Ke rumah sakit? Memangnya siapa yang sakit?" tanya Seok-jin. Hoseok mengedikkan bahunya tak acuh.

"Yak, aku bertanya, Hoseok-ah!"

"Otaknya sudah terkena virus anak nakal itu, Hyung, makanya dia begitu." sahut Namjoon, berdiri di samping Seok-jin. Seok-jin mengalihkan atensinya kepada Namjoon.

Sedangkan Hoseok, laki-laki itu tengah menatap tajam Namjoon.

"Kenapa? Aku tidak salah. Anak sialan itu telah memberikan virus padamu sehingga kau berubah menjadi seperti ini,"

"Jaga mulutmu, Namjoon!" sarkas Hoseok tidak terima jika adiknya di samakan dengan virus. Namjoon hanya memutar bola matanya dengan malas.

"Benar apa yang dikatakan Namjoon hyung," itu suara Jimin. Dia baru saja datang, berdiri di samping Namjoon.

Hoseok menghela napas, dia memilih untuk pergi ke rumah sakit ketimbang meladeni mereka yang hanya bisa menguras tenaganya.

Namun, baru selangkah, Seok-jin kembali bersuara, membuat Hoseok terpaksa membalikan tubuhnya, menatap mereka yang ada di sana.

"Kim Taehyung. Dia masuk rumah sakit." ucap Hoseok menjawab pertanyaan Kakaknya.

Ketiga laki-laki itu tampak tertegun, terkejut mendengar jawaban yang baru saja Hoseok lontarkan.

Jimin menggelengkan kepalanya. "Tidak, Taehyung tidak mungkin kecelakaan. Dia pasti hanya berbohong. Kau harus ingat kata-kata Namjoon hyung dan Seok-jin hyung bahwa Taehyung itu bermuka dua. Taehyung bukanlah orang yang baik, dia sudah membuat kakimu seperti ini. Yah, kau tidak boleh tertipu, Jim."

Namjoon tertawa keras, membuat mereka yang ada di sana menatap laki-laki itu. "Kau percaya begitu saja, Seok?" Namjoon mengucapkan itu tanpa embel-embel Hyung.

"Maksudmu apa?" tanya Hoseok bingung.

"Anak nakal itu bermuka dua. Dia itu hanya berpura-pura sakit, mengapa kau mudah tertipu hanya dengan melihat wajah sedihnya?"

Namjoon benar. Taehyung itu memang bermuka dua. Hampir saja Jimin mempercayai perkataan Hoseok.

"Sudah ku tebak, walaupun aku sudah mengatakan hal yang sebenarnya kalian tidak akan mempercayainya, karena kalian sudah mempertahankan kebencian untuk Taehyung di hati kalian. Jadi percuma saja jika aku mengatakan semua kebenarannya. Aku permisi," setelah mengucapkan itu, Hoseok pergi meninggalkan kediaman Kim.

My Time ✅Where stories live. Discover now