Hantu POV
Aku mendengar ada yang membuka pintu rumah ku, tempat tinggal ku. Aku tidak suka, aku benci manusia pengganggu. Aku tahu tujuan mereka kemari, akan ada yang tinggal ditempat tinggal ku, mengusik ku.
Aku berniat ingin segera mengusir dia pergi. Tapi aku ingin tahu terlebih dahulu siapa yang berani menggangguku.
Kubiarkan lampu tidak menyala beberapa saat. Aku memang bisa melihat dalam gelap, namun tidak sejelas bila ada cahaya. Tidak berwarna hanya hitam putih, namun aku lebih menyukai gelap.
Ku dengarkan pembicaraan mereka.
"Mungkin ada yang salah dengan lampunya." kata wanita yang terlihat berumur 40 tahun.
"Ah..tidak apa Bu. Saya bisa membuka jendela dulu." jawab gadis itu
"Ibu akan meminta Pak Joko untuk memeriksanya. Coba kita nyalakan dulu secara manual." kata wanita itu lagi.
Ku lihat dia berusaha menekan tombol saklar.
Akhirnya ku biarkan lampu menyala.Tek...
Lampu pun menyala. Seketika ku liat seorang wanita dan seorang gadis manis dibelakangnya dengan jelas. Tunggu. . . apa ku bilang manis. Tapi dia kan yang akan mengganggu ku. Tidak akan ku biarkan.
"Ah... Syukurlah sudah menyala. Baiklah ibu tinggal ya. Besok pagi sebelum ke kelas, kau temui ibu diruang guru. Setelah itu akan ibu antar kau ke ruang kelas mu." kata wanita itu mengingatkan.
"Baik Bu." jawab gadis itu sambil tersenyum. Senyumnya manis.
***
Kulihat dia sedang mengamati seluruh ruangan. Dan menaruh kopernya di atas tempat tidur. Baiklah akan ku kejutkan dia. Aku masuk ke dalam lemari.
Dan saat pintu dibuka aku keluar namun dengan wujud, angin atau sebenarnya sekumpulan asap yang melesat cepat ke arahnya. Terlihat dia terkejut dan jatuh terduduk.
Tunggu. Kenapa dia tidak menjerit atau paling tidak menunjukan ekspresi ketakutan. Tidak ada.Wah, menarik . . .
Dia tampak hilang fokus beberapa saat. Kemudian bangkit dan kembali menyusun pakaiannya ke dalam lemari.
Setelah itu aku melihat dia menata buku- buku di rak meja belajar. Meletakan vas bunga plus setangkai mawar merah dan sebuah bingkai foto. Di dalam foto terlihat keluarga bahagia, terlihat seorang gadis yang tersenyum lebar diantara kedua orang tuanya.
Ku lihat dia memandang foto itu dan tersenyum LAGI. Seketika ku matikan lampu. Entah kenapa aku terusik dengan senyumanya. Aku tidak ingin rencana ku mengusirnya malah gagal karena melihat tingkahnya yang menggoyahkan hati ku.
Dia sepertinya berusaha menuju tombol saklar. Okey, akan kubuat tersandung. Ku pasang kaki ku di depan arah jalannya. Dan . . .
Bruukkk
"Auu..." ku dengar dia mengaduh sambil meringis kesakitan.
Ku lihat dia hendak bangkit. Tak akan kubiarkan. Akan kutunjukan sedang berurusan dengan siapa dia.
Ku dorong dia kembali tersungkur ke lantai. Dia mencoba menggerakan tubuhnya namun dia tidak bisa bergerak karena kutindih tubuhnya. Dia tampak mengamati sekeliling, mungkin berusaha mencari tahu siapa yang menindihnya.
Aku heran kenapa dia tidak menunjukan ketakutan. Apa dia tidak khawatir apa yang akan terjadi pada dirinya.
"Siapa pun kau, aku tak ada niat untuk mengganggu mu." kata nya menyadarkan pikiran ku (hantunya ngalamun gaes 😂). Sepertinya dia sudah menyadari keberadaan ku.
Tapi nyatanya kau sudah mengganggu. Kata ku
"Sungguh aku tidak ada niat untuk mengganggu. Apakah kita tidak bisa berbagi kamar? Aku berjanji tidak akan melakukan hal yang tidak kau sukai."
Aku tidak suka berbagi. Aku sangat benci pengganggu.
Kudorong dia dan semakin kutekan lehernya. Dia tampak terlihat sulit bernafas.
Aku tidak peduli.
Sepertinya wajahnya sudah memerah karena sulit bernafas. Itu membuat dia terlihat makin manis, walau dalam tampilan hitam putih ini. Membuat ku ingin . . .
Cup
Aku menempelkan bibirku pada bibirnya. Namun . . .
Hai. . .apa dia mati? Shit.
Mungkin karena dia sudah kesulitan bernafas. Aku tak ada niat untuk membunuhnya. Aku hanya ingin menakut-nakuti dia saja.Lalu ku periksa dia, masih bernafas.
Syukurlah . . . lebih baik ku pindahkan dia.....ke pelaminan. Ehh....ke ranjang maksudnya.***
Hele halo teman-teman.
Terimakasih yang udah nunggu update ku dan baca cerita ku.
Apa kalian suka cerita ku ini? Tolong coment dan vote ya. Aku lanjut atau enggak.Aku tunggu sampai besok.
Trims 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is a Ghost
RomanceIshana Cornelia kehilangan kedua orang tuanya karena kecelakaan. Setelah itu paman dan bibinya memindahkan sekolahnya dengan fasilitas asrama. Karena saat Ishana pindah sekolah bukanlah tahun ajaran baru, maka dia mendapat kamar asrama terakhir yang...