Bagian 30

4.5K 321 17
                                    

Kafe violeta

Sebuah kafe yang terletak di depan SMA Bakti Raya. Kafe klasik yang cocok untuk tempat nongkrong. Seperti empat remaja sekolah yang kini sedang duduk dalam satu meja.

Tiga lelaki yang memiliki raut berbeda menatap seorang gadis yang kini bersamanya. Dan gadis itu adalah Keyla. Ia memakan cake ukuran sedang yang kini sudah piring keduanya.

Gilang, teman Keyla yang memakai seragam sekolah berbeda sedang menatapnya dengan tenang. Ia sudah cukup biasa dengan Keyla, jika di pertemukan dengan kue kesukaannya.

Dari Gilang, beralih Arga. Ia kini malah menatapnya dengan senyuman yang mengembang, karena melihat Keyla yang memakan kue nya dengan lahap. Terdengar alay memang.

Dan satu lelaki lagi yang menatapnya dengan tampang melasnya. Siapa lagi kalau bukan Sandi. Si korban yang menatap Keyla bergantian dengan dompetnya yang kini entah kenapa terlihat kusut.

"Mbak...!"

Keyla memanggil salah satu pelayan, dan si pelayan itu pun menghampirinya.

"Pesen cake nya satu lagi ya mbak..." Ucap Keyla dengan riangnya. Pelayan itu pun menganggukkan kepalanya dan berlalu ke dapur kafe untuk membuatkan pesanannya.

Sandi auto mangap

"Ya ampun Key... Lo nggak kasian sama gue? Udah dong..." Rengek Sandi. Ia menatap Keyla dengan melasnya, bahkan hampir menangis jika saja mereka tidak sedang di tempat umum.

"Tenang San. Gue yang bayarin."

Keyla langsung cepat-cepat menelan cake nya setelah mendengar apa yang di katakan Arga.

"Enggak... Satu cake yang bayar Sandi karena udah janji. Sisanya gue bayar sendiri. Gue emang sengaja nambah karena gue bayar sendiri." Ucap Keyla dan meraih secangkir ice coffee latte dan meminumnya.

Sandi pun menghela nafasnya dengan lega. Untung saja ia tak membayar semuanya.

"Biar aku yang bayarin Key." Ucap Arga. Dan Keyla pun hanya menggeleng dan melanjutkan memakan cake nya.

"Ternyata elo masih doyan sama cake red velvet ya key?" Celetuk Gilang dan mendapat anggukan keyla dengan pipi yang menggembung menahan cake nya.

Arga yang mendengar pun berkerut bingung di dahinya.

'jadi selama ini keyla suka banget sama red velvet?' batin Arga.

"Kok aku nggak tahu kalau kamu suka red velvet?" Tanya Arga.

"Kamu nggak pernah nanya." Jawab Keyla

"Tapi__"

Arga berhenti protes, saat tiba-tiba salah satu pelayan datang dengan cake red velvet yang ada di nampannya.

"Silahkan kak..." Ucap pelayan itu dan langsung pergi.

Keyla pun langsung menyambar piring yang berisi red velvet tersebut setelah melihat piring keduanya sudah kosong.

"Kalian bertiga nggak pesen makanan?" Ucap Keyla setelah meminum ice coffee latte nya kembali.

"Gue kenyang gara-gara ngelihat elo makan sebanyak ini." Ucap Sandi.

"Gue nggak tau kenapa bisa sesuka ini sama red velvet. Gue suka khilaf kalau udah  ketemu kue ini." Ucap Keyla dan melanjutkan memakan kue nya yang tinggal sedikit.

"Gue juga suka sama kue. Tapi ya kalau makan banyak juga bakalan enek. Tapi balik lagi, setiap orang kan punya selera masing-masing." Sahut Gilang. Sandi pun menganggukkan kepalanya.

Berbeda dengan Gilang, Keyla, dan Sandi yang membahas selera mereka, Arga justru malah berjabat tangan ala lelaki dengan seseorang yang baru saja datang.

"Lo ngapain bang kesini?" Tanya Arga.

"Sepulu lo ngidam kue red velvet." Jawab orang itu yang membuat mereka bertiga mengalihkan pandangannya.

Dua orang terkejut, dan satu orang terasa bingung seperti aku siapa, aku di mana.

Siapa lagi kalau bukan si oknum Sandi.

"Kenalin bang, ini pacar gue." Ucap Arga yang tidak tahu kondisi suasana tiba-tiba mencekam.

"KEYLA?!"

"MIKO?!"

🌈🌈🌈

Arga dan Keyla sudah sampai di rumah Keyla. Dan Keyla pun langsung turun dari motor dan melepaskan helmnya. Begitupun juga Arga.

"Aku bener-bener kaget kalau Miko udah nikah. Sama sepupu kamu lagi." Ucap Keyla.

"Aku juga kaget Key. Bang Miko ternyata mantan yang udah nyakitin kamu."

"Kita sama-sama kaget. Tapi ya udahlah. Masa lalu biarlah masa lalu. Lagian kan dia tadi juga udah minta maaf. Aku juga udah maafin."

Arga mengangguk.

"Ya udah aku pulang dulu ya.." ucap Arga.

"Iya hati-hati."

Tapi Arga masih diam.

"Ada yang ketinggalan." Ucap Arga.

Keyla pun berkerut bingung.

"Apanya yang___"

Keyla langsung terkejut, saat Arga tiba-tiba menariknya dan mencium dahinya.

"Ini yang ketinggalan." Ucap Arga dengan cengirannya. Ia langsung memakai helmnya dan menaiki motornya.

Keyla masih terkejut.

"Aku pulang dulu ya. Bye sayang..." Ucap Arga dan melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah Keyla.

Ia masih membeku dan mengusap pelan dahinya.

Anjir! Padahal udah sering di cium. Tapi kagetnya nggak ilang-ilang. Ini jantung juga, kenapa kayak mau copot. Hadeh!

*****

Author:

iya ku tau chapter ini pendek:)

Soalnya aku lagi mikir buat endingnya gimana. Chapter ini cuma buat nyelesein masalalunya sama Miko a.k.a mantannya. (Walaupun nggak diceritain gimana maafannya sama Miko)✌️

So, kalau cerita ini masih haha hihi, tunggu aja chapter selanjutnya yang mulai huhu huhu🤣

Jangan lupa vote & komennya ya😊
See you💕

02-06-2020

Cewek tomboy gue! [END]✓Where stories live. Discover now