29. Fear

1.3K 146 12
                                    

Jungkook terlihat kebingungan saat ini. Seharusnya ia senang karena kencan kemarin, tapi bukan berarti Nara langsung memilihnya. Dan melihat wajah muram Nara tadi pagi membuatnya bimbang. Ia tidak siap jika Nara memilih Seokjin.

"Kau masih belum memberitahu seperti apa kencanmu kemarin?" pertanyaan Taetae menyadarkan Jungkook dari lamunannya.

"Ayolah, ceritakan pada kami." bujuknya sambil menggoyangkan lengan Jungkook. Saat ini ia, Jungkook dan Jimin sedang duduk bertiga di sofa ruang tamu.

"Sudah kubilang aku tidak mau cerita." tegas Jungkook. Sejak pulang dari kencannya kemarin Taetae selalu menanyakan bagaimana kencannya dengan Nara.

"Ayolah, ceritakan pada kami. Kami sangat penasaran. Bukan begitu Jimin?"

"Apa? Aku tidak bilang kalau aku penasaran."

"Sudah kubilang aku tidak mau!" Jungkook tetap tidak mau bercerita.

"Ayolah, bahkan Seokjin hyung tidak menceritakannya pada kami dan langsung pergi begitu saja." Memang benar, saat Taetae hendak bertanya dengan Seokjin, ia langsung pergi bekerja tanpa pamitan.

"Baiklah, akan kuceritakan." Jungkook pun pasrah dan mulai menceritakan apa saja yang ia lakukan dengan Nara kemarin.

"... Dan saat sore kami bergegas pulang." ia pun menyelesaikan ceritanya.

"Hmmmm, itu saja?" tanya Taetae yang sepertinya tidak mempercayai cerita Jungkook barusan.

"I-iya, hanya itu saja."

"Kau yakin tidak ada yang lain yang kalian lakukan ?"

"Tidak?"

"Jinjja? Sepertinya kau berbohong?"

"Tunggu dulu, apa aku sedang diintrogasi?"

"Sudahlah Tae, berhentilah bertanya." ucap Namjoon melangkah mendekati mereka.

"Tapi hyung...."

"Tae, kapan kita akan bermain bola?" Tanya Jimin yang sebenarnya dari tadi menunggu Taetae dan Jungkook untuk bermain.

"Tunggu dulu Jim, biar aku menyelesaikan penyelidikanku."

Jimin pun kesal dan menarik tangan Taetae menuju pintu keluar. "Kajja, aku sudah benar-benar ingin bermain."

"Chankkaman, ayo Jungkook kita bermain." Mereka bertigapun pergi keluar rumah.

---__---

Sementara itu ditempat lain, Nara dan Hobi sedang dalam perjalanan pulang setelah selesai berbelanja.

"Kau yakin ingin membawa itu sendirian? Aku bisa membawanya." Nara khawatir melihat Hobi kecil yang membawa sekantung belanjaan besar dengan kedua tangannya.

"Sudah kubilang aku bisa membawanya. Aku kan kuat." jawab Hobi dengan senyum lebarnya.

Tiba-tiba seseorang berlari begitu cepat dan menyenggol sedikit bahu Nara tanpa membuat Nara terjatuh. Orang itu tidak sadar ia menjatuhkan ponselnya.

"Tunggu dulu, ponselmu terjatuh!" Tapi orang itu tidak mendengarnya dan lari semakin jauh.

"Ayo Hobi!" Nara pun mulai berlari mengejarnya.

"Noona, tunggu!!" Hobi pun berusaha mengejarnya dengan bawaannya.

Orang itu mulai masuk ke rumah sakit. Nara terus mengejarnya, sedangkan Hobi di belakangnya sulit menyusul Nara dengan wujud kecilnya. Hobi berhenti sejenak untuk mengatur napasnya. Seketika ia menyadari kalau ia sedang berdiri disekitar banyak orang yang berada di rumah sakit itu.

7 Cute Baby'sWhere stories live. Discover now