Chapter 62 🐼

2.4K 302 14
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 4 sore. Semua tamu yang terdiri dari rekan kerja, karyawan, dan sahabat dari Lee ahjumma satu persatu telah meninggalkan rumah mewahnya kembali ke rumah mereka masing-masing.

Acara syukuran Grand Opening cabang baru toko kuenya sudah selesai dan kini tersisa Ten, Haera, Dejun dan Sena yang masih ada di rumah ini.

Haera sedang ada di taman belakang sambil menenangkan Yunhee yang nangis karena jatuh saat berjalan tadi. Bocah itu lagi asik-asiknya belajar berjalan dan pergi kemana saja sesukanya. Tapi karena cara berjalannya belum benar, jadinya dia jatuh akibat tersandung kakinya sendiri. Jadilah Haera membawanya ke taman untuk mengalihkan perhatiannya dengan melihat pohon dan kupu-kupu supaya tidak menangis lagi.

Dan terbukti cara itu cukup ampuh. Tapi bukannya senang melihat pohon atau hewan, Yunhee malah ngantuk dan memeluk leher Haera, bersandar di bahunya.


"Eonni udah cocok banget jadi ibu ya ternyata".

Muncul Sena dari arah belakang menghampiri Haera.

"Ah enggak juga. Aku ngerasa belum bisa jadi seorang ibu sebenarnya".

Sena menggeleng dan menepuk bahunya pelan. "Jangan bilang begitu".

"Itu benar Sena. Aku hanya bisa mengurus anak-anak karena sudah terbiasa saat masih bekerja sebagai perawat dulu. Tapi belum bisa menjadi Ibu yang baik karena merawat anak dengan menjadi seorang Ibu itu berbeda. Tanggung jawab Ibu itu berat. Kita gak hanya ngurusin fisiknya aja, tapi juga sifat, mental, dan kepribadiannya agar dia tumbuh menjadi anak yang baik. Kupikir, aku butuh banyak belajar akan hal itu. Aku masih awam hehehe".

"Yaa...benar juga sih. Mungkin seiring berjalannya waktu, Eonni pasti bisa melakukannya".

Gadis itu mengangguk tersenyum.


"Dejun kemana? Kok kamu sendirian?".

"Lagi ngobrol sama Lee ahjumma dan Ten oppa".

"Mwo??? Serius?".

"He'em. Kayaknya mau ngomongin hal yang penting, makanya aku cari Eonni aja. Taunya ada disini".


Haera jadi termenung sendiri memikirkannya, pasti mereka bertiga sedang membahas masalah yang kemarin. Tentang Dejun yang kabur dari rumah dan masih bermusuhan dengan Ten. Haera selalu merasa bersalah kalau ingat tentang Dejun karena awal mula penyebab pertikaian ini adalah dirinya. Ia bahagia bisa menjalin hubungan dengan Ten. Tapi ada perasaan yang janggal dihatinya tentang Dejun.

Hubungan mereka bertiga masih belum ada kemajuan sampai sekarang dan malah semakin merenggang.

Jujur saja Haera rindu dengan Dejun yang dulu. Sifatnya, tawanya, tingkahnya. Hanya karena masalah ini, ternyata membawa efek yang luar biasa bagi namja itu hingga sifatnya berubah drastis.


"Jangan berpikiran yang macam-macam. Dejun sebenarnya gapapa Eonni. Dia cuma ngerasa kesal, gagal, dan benci dengan dirinya sendiri. Hanya itu. Aku tau apa yang ada dipikirannya Eonni sekarang".

Haera mendangakan wajahnya ketika Sena seakan bisa membaca pikirannya saat ini.

"Kamu yakin? Kurasa Dejun sedang tidak baik-baik saja".

"Aku yakin Eonni, percayalah padaku. Ini semua hanya karena cinta. Dia terlalu mencintai Eonni dan menaruh harapan yang berlebihan. Dan.....agak sedikit keras kepala. Sudah tau Eonni mencintai Ten oppa sejak lama, tapi dia masih terus saja berusaha. Yaaa...sebenarnya aku juga gak bisa menyalahkan itu sih. Tapi Eonni tenang saja. Dejun seperti ini karena masih merasa kesal dan belum bisa menerima kenyataan. Pelan-pelan seiring berjalannya waktu, dia pasti akan kembali lagi seperti dulu. Yang dia butuhkan hanya ketenangan untuk berpikir dan belajar untuk mengikhlaskan".


More Than My Ego [TEN WayV] - (COMPLETE ✔)Where stories live. Discover now