Pindah

3.9K 326 26
                                    

Hari minggu adalah hari yang paling tepat untuk bermalas-malasan setelah seminggu lamanya menggunakan otak dan tenaga untuk beraktifitas.

Disana, disebuah kamar dengan cahaya redup seorang pemuda tampak menikmati tidurnya yang nyaman dengan tubuh terbungkus hangatnya badcover bewarna ungu tua.

Jam sudah menunjukkan angka 8 namun tak membuatnya segera membuka mata.

"Ngh~~. Jangan menggangguku Sakura, pergi dari rumahku."
Dengan mata yang masih terpejam pemuda itu tampak meracau tak jelas.

Merasa tak nyaman ia mencoba membuka mata. Ia mengerjap perlahan dan hal pertama yang ia lihat ialah bayangan gadis yang ia serukan sebelumnya. Ia pikir hanya mimpi namun nyatanya gadis itu benar-benar mengganggu tidurnya yang nyenyak.

"Sakura?" Pemuda itu kembali menutup mata dan menutup wajahnya menggunakan lengan.

"Bangun Sasuke, tidakkah kau lihat matahari sudah menanti aktifitasmu?" Oceh gadis berambut pink yang kini duduk diatas perut pemuda yang dipanggil Sasuke. Dengan memakai piyama tedy bear dan rambut yang acak-acakan.

"Ini hari minggu dan jangan menggangguku." Suaranya terdengar kesal namun gadis itu tak peduli. Sakura, nama gadis itu justru menekan perut Sasuke dengan tubuhnya.

"Kau tidak boleh bermalas-malasan. Ayo bangun, bangun." Sakura menaik turunkan tubuhnya mengguncang Sasuke dan sukses membuatnya semakin kesal terlebih yang dilakukan gadis itu membuat sesuatu dibawah sana kian mendesak. Bagaimanapun dia pria normal dan wajar ketika pagi adiknya akan terbangun dan kelakuan Sakura semakin membangunkan adiknya.

"Ck. Menyingkir." Sasuke bangun dan melempar Sakura dari atas kasur hingga jatuh tersungkur ke lantai.

"Sasuke!" Teriak Sakura sambil memegangi bokongnya yang sukses mencium lantai.

Tanpa mempedulikan gadis itu Sasuke segera berjalan ke kamar mandi. Ia butuh air dingin sekarang.

Butuh waktu 30 menit Sasuke menyelesaikan urusan paginya di kamar mandi. Ia keluar dari kamar mandi dan mendapati Sakura masih berada di kamarnya. Gadis itu duduk di tepi ranjang dengan sebuah majalah di tangannya.

"Apa yang kau lakukan disini? Cepat keluar." Sasuke berjalan melewati Sakura untuk mengambil pakaiannya dalam lemari.

"Memangnya kenapa?"

"Aku harus ganti baju." Sasuke mengambil kaos bewarna putih dengan gambar kipas dipunggung dan celana training panjang.

"Ganti saja, bukankah aku sudah sering melihatmu telanjang?" Jawab Sakura enteng dan tetap membaca majalah di tangannya.

"Kita sudah dewasa dan aku ingin privasiku." Sasuke menatap datar sedatar-datarnya pada gadis itu.

"Tunggu!" Sasuke baru menyadari sesuatu. Ia segera merebut majalah di tangan Sakura dan memasukkannya ke dalam almari.

"Kenapa? Kau bilang kita sudah dewasa kan? Jadi aku sudah boleh melihat majalah itu."

"Itu majalah pria. Anak kecil sepertimu tidak boleh melihatnya. Sekarang cepat keluar!" Suara Sasuke meninggi di akhir kata.

"Tadi bilang aku sudah dewasa, sekarang bilang aku anak kecil. Kau benar-benar plin-plan." Sakura menggelengkan kepala mengejek.

"Keluar!" Kesabaran Sasuke sepertinya mulai habis.

"Ya ya aku keluar." Sakura berjalan ke arah pintu kemudian berbalik dan menjulurkan lidah pada Sasuke.
Setelahnya Sasuke benar-benar ingin menendang gadis itu dari lantai dua rumahnya.

"Bibi..., bibi..., Sasuke punya majalah porno." Teriak Sakura sesaat setelah keluar dari kamar Sasuke.

"Ck, anak itu. " Sasuke menepuk jidatnya, gadis itu selalu membuatnya naik pitam.

Protect youDonde viven las historias. Descúbrelo ahora