Hair Pin

2K 151 1
                                    

🌸🌸🌸

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌸🌸🌸


Sejak kejadian tadi, Anka hanya diam disamping Anna. Pria itu tidak ada niat sama sekali untuk mengajak Anna berbicara. Teman-teman Anna yang berada di sampingnya mulai penasaran dan bertanya apa yang terjadi pada mereka.

"An, pacar lo kenapa?" Tanya Miko penasaran saat melihat Anka yang terdiam sejak tadi dan tidak melepaskan genggamannya dari Anna.

"Kita tadi ketemu sama Leo." Ucap Anna menghela napas.

"Lah. Cemburu dong dia." Anna menginjak kaki Miko. Anna mengisyaratkan untuk tidak berbicara terlalu keras agar Anka tidak mendengarnya.

"Ah sorry sorry." Bisik Miko.

"Eh, pacar lo ganteng juga. Pinter juga lo nyarinya." Ucap Alexa.

"Pake santet ya lo." Anna menepuk pundak Clara.

"Lo gurunya." Jawab Anna jengkel.

"Hehe. Abis dia ganteng banget tuh." Clara tak henti-hentinya menatap wajah tampan Anka.

"Awas, nanti pacar lo direbut sama ini nenek lampir." Miko memperingati.

"Sembarangan aja lo ngomong." Clara mencubit pinggang pria itu.

"Aku doakan, semoga kalian jodoh."

"Dih geli. Siapa yang mau sama cowok tukang gibah kaya dia." Clara menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Siapa juga yang mau sama cewek bar-bar kaya lo." Ucap Miko yang tak mau mengalah. Anna tertawa geli saat melihat pertengkaran mereka.

Acara sampai pada puncaknya. Puluhan kembang api akan dinyalakan dan mewarnai langit malam itu. Anna terdiam menatap banyaknya kembang api yang sebentar lagi dinyalakan. Ia ingin sekali kabur. Gadis itu tidak ingin mendengarkan ledakannya lagi.

"Tetap disini. Jangan khawatir, saya pastikan kamu tidak akan mendengarnya lagi." Ucap Anka. Kedua tangannya segera menutupi telinga Anna sebelum kembang api itu mulai meledak di atas sana. Anna membeku menatap langit yang dipenuhi cahaya malam itu. Baru pertama kali dirinya bisa melihat langsung pertunjukan kembang api tanpa rasa cemas menghantuinya.

"Apakah kamu suka?" Tanya Anka setelah pertunjukkan itu selesai. Anna mengangguk senang.

"Baru pertama kali saya melihat pemandangan ini setelah belasan tahun terakhir. Saya kira, saya tidak bisa melihatnya lagi. Terima kasih pak, karena bapak saya bisa melihatnya lagi." Anna tersenyum. Pria itu mengelus puncak kepala Anna senang.

My Perfectionist Boss "Sudah Diterbitkan"Where stories live. Discover now